BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA.
HAPPY READING!•••
Terhitung dua hari setelah keberangkatan Hanum dan Jeyden ke Surabaya, terasa seperti dua tahun saja bagi Mahesa.
Sehari tak melihat wajah Hanum saja membuatnya merasa hampa.
Bohong kalau dia tak cemburu pada Jeyden apalagi mengetahui soal keduanya kurang lebih sepekan menghabiskan waktu di Surabaya. Memikirkannya saja sudah membuat hatinya semakin panas.
Namun Mahesa bisa apa?
Mencintai istri orang membuatnya terkadang terlihat miris, lantas mencari wanita lain pun Mahesa enggan. Mahesa terlanjur menjadikan Hanum sesuatu yang lebih menarik dari pada Hujan di kota Bogor
"Kang Hesa selamat pagi"
Lamunan Mahesa terbuyar ketika sapaan tak asing terdengar, "Pagi teh" ucapnya balik karena memang wanita itu masih berumur 20 an keatas tak jauh dari umurnya maka itu Mahesa memanggilnya dengan sebutan teteh
Lain daripada yang lain yang memanggilnya dengan embel-embel 'Mas' , wanita bernama Rahayu itu memanggilnya dengan sebutan 'kang'
Alasannya karena seluruh pelayan yang bekerja di keluarga Aldrich adalah orang-orang bersuku Jawa sedangkan Rahayu sendiri orang asli Sunda
Dari gelagat wanita itu menunjukan sekali ketertarikannya terhadap Mahesa. Kadang Mahesa sampai terang-terangan menjauh jika wanita itu mulai berbicara diluar pekerjaan dan hal penting lainnya.
Menghargai bukan berarti memberi harapan- Mahesa hanya tak mau menyakiti perempuan itu secara gamblang.
"Ehehe, pagi-pagi udah ngelamun aja deket pohon. Kang Mahesa belum anter Tuan James?"
Ternyata Rahayu tak semudah itu enyah setelah sapaan berlalu.
"Ah, setengah jam lagi." Jawab Mahesa sekenanya
"Oh gitu" Rahayu tampak berfikir seraya berjalan mendekati Mahesa berada.
"Gak ngopi kang?"
Mahesa kembali terkejut kala dirinya menoleh dan wanita itu sudah di depan matanya saja
Mahesa menggeleng pelan dengan senyum segaris,
"Belum kepengen ngopi"
Rahayu ber "oh" ria lantas wanita itu menggaruk tengkuknya bingung hendak mencari topik apalagi supaya dirinya bisa lebih dekat dengan Mahesa
"Mas Mahesa di cariin Tuan, katanya Tuan sudah siap" pesan salah seorang pelayan yang membuka pintu belakang dapur seraya menyapu debu dapur menggiring keluar.
Mahesa lega. Itu menyelamatkannya dari situasi yang ia alami sekarang ini.
"Ah, iya. Makasih teh"
"Teh Rahayu saya nganter Tuan James dulu" Mahesa menunduk sopan dan melewati Rahayu berjalan ke arah Garasi mobil.
Meninggalkan wanita itu yang merengut sebal karena lagi dan lagi Rahayu tak punya waktu untuk mendekati Mahesa dikarenakan laki-laki itu yang terlalu sibuk dan susah ia temukan
•••
Dua hari telah berlalu, acara pernikahan yang menjadi sebab Jeyden dan Hanum datang-akan dilaksanakan 4 hari lagi.
Tentunya itu membuat Hanum memiliki banyak waktu dalam beradaptasi dengan kerabat suaminya itu, dalam sepekan ini semoga Hanum betah.
Syukur..
Orang-orangnya sangat ramah dan baik namun beberapa kali mereka keceplosan berbicara Jawa yang bahkan Hanum hanya dapat memahami sedikit
YOU ARE READING
Jodoh 1995✓
Romance[Telah di bukukan, tidak tersedia di Gramedia] i= beberapa part telah di hapus ❝apa yang sudah ku pilih, harus benar-benar ku jalani dengan baik. Tidak akan berhenti Jadi seorang yang tabah walau kamu selalu menguras segalanya❞ Kisah yang terbilang...