[22].Bantuan:彡

2K 556 349
                                    

SEPERTI BIASA KENCENGIN VOTENYA
HAPPY READING!

•••

Seharian Jeyden tak dapat berkutik, yang ia lakukan hanya bisa berdiam diri dirumah.

Biasanya kalau luang begini pasti ia pergi nongkrong bersama kedua temannya itu. Akan tetapi kini mereka tengah sibuk dengan kerjaan masing-masing yang tak dapat di ganggu

Jeyden yang sedang terduduk di balkon terusik kedatangan Hanum dan nampan berisikan buah di tangannya

Jeyden hanya melirik pergerakan wanita itu sampai istrinya meletakkan piring yang ternyata diisi buah mangga manis yang telah di potong

"Makan ini" ucapnya hampir bergegas pergi, sebelum pertanyaan Jeyden mencegahnya

"Siapa yang suruh?"

"Ibu yang suruh saya" Hanum benar-benar berbicara singkat dan pergi begitu saja meninggalkan Jeyden sendiri dengan buah mangga

Jeyden memakan buah Mangga itu perlahan, seraya meraup udara segar

Pikirannya jadi sedikit tenang seolah udara juga ikut membawa pergi melayang.

Ia harus berfikir tenang dan jernih agar mendapatkan ide bagaimana untuk ia bebas menemui Rosmala tanpa di kuntit sama sekali

Ia merogoh saku atas dan meraih ponsel kecil miliknya, mengetik beberapa huruf menjadi sebuah nama untuk ia telepon

"Halo"

..

"Halo, naon ganggu wae"

"Sebentar ieu mah"

"Yaudah sok cepetan ngomong"

"Gini,,

Jeyden melihat sekeliling terlebih dahulu memastikan tidak ada yang akan mendengar obrolan mereka

"Hari ini ulang tahun Rosmala, saya mau nemuin dia, Dam."

Yang di sebrang sana mencerna baik-baik ucapan Jeyden

"Terus? Ya samperin lah"

Jeyden berdecak, "disitu masalahnya, Sadam--saya sudah ketahuan punya simpanan"

"Hah? Yang bohong, eh yang bener. Jey?"

"Ngapain saya nelpon orang sibuk kayak kamu cuma buat bohong gini Dam Dam"

"Ya, sebenarnya gak sibuk-sibuk amat si. Tapi makasih ya jadi ngerasa orang penting.. eh. Terus kalo ketahuan?"

"Rosmala bakal kena imbasnya, tau sendiri ibu saya kayak apa"

"Kayak Barongsai"

"Heh! Itu masih ibu saya"

"Eh hehehe bercanda aja Jey"

Jeyden geleng-geleng kepala tak habis pikir, "jadi tolong kasih solusi biar bisa nemuin Rosmala tanpa ketahuan. Soalnya saya udah di mata-matai"

"Ck, apa ya? Saya pun gak berpengalaman selingkuh, punya cemewew satu aja gak punya."

"Cemewew naon si? Gelo sia?"

"Hii bentar Jey, kasih waktu buat mikir."

Jeyden hanya berdehem, menunggu selama 5 menit laki-laki di sebrang sana masih terdiam namun ia masih setia menaruh ponselnya di himpitan antara pipi dan bahu

5 menit..

7 menit....

10 menit...

"Mikir apa tidur?" Celetuk Jeyden kesal

Jodoh 1995✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang