[29]Jatuh cinta:彡

2.3K 583 105
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA.
Btw aku gak tau ini bakal nge feel atau enggak jadi kalo mau dapet feelnya bisa sambil dengerin lagu galau yagesya.
HAPPY READING!

•••

Tin tin..

Klakson mobilnya berhasil di respon setelah dua kali tak di tanggapi dan tak di bukakan gerbang rumahnya

Ia sudah pasrah kalau Hanum tak mau ikut pulang dan lebih memilih di rumah temannya itu.

Jeyden siap untuk dimarahi lantaran pulang tanpa membawa Hanum, Jeyden siap mental untuk di caci ibunya

Namun pikirannya terbuyar ketika ia yang melesatkan mobil masuk dan bertujuan menempatkan mobil di garasi terhenti karena ada siluet wanita dengan rambut sebahu di ruang tamu rumahnya

Terlihat tengah berbincang serius dengan sang ibu.
   
Seseorang itu—– mirip?

Jeyden melotot kan matanya terkejut sendiri, ia segera mengurungkan niatnya menuju garasi dan memilih keluar mobil dengan tergesa-gesa

Sembari berjalan hendak memasuki ruang tamu ia melempar kunci mobil kepada petugas rumahnya yang sigap menangkap

"Assalamualaikum" ia masuk tanpa ragu

"Waalaikumsalam" jawab Ajeng dengan nada ketus

Sedangkan Renjina menjawabi salam dengan santai dan pelan lalu menoleh. Ia melotot, mendapati laki-laki yang baru semalam ia pukuli tersebut

Wah! Sepertinya adalah waktu yang tepat untuk laki-laki itu mendapat pelajaran

Persetan dengan permohonan Hanum tadi.

Tidak ada kesempatan kedua untuk Jeyden baginya, dan ia tidak akan rela sahabatnya terbodohi rasa yang tumbuh padahal wanita itu tak pernah di buat jatuh cinta.

Renjina telah menceritakan semuanya selengkap-lengkapnya dari Hanum yang menjadi obat nyamuk perselingkuhan suaminya sendiri hingga Hanum yang ditinggal dan hampir di lecehkan orang tak dikenal

"Sudah Jeyden?"

Jeyden menaikkan alisnya sebelah, "sudah apa, Bu?"

Renjina bergidik ngeri melihat aura kejam yang terpancar dari ibu mertua temannya itu, terlihat santai namun intimidasi

Ajeng tersenyum sebelah, "sudah bohongin saya dan Ayah kamu?" Ajeng menatap Jeyden tajam namun dengan nada suara yang santai

Jeyden tak seberapa terkejut, ia tahu akan terjadi seperti ini.

Jeyden menghela nafasnya kasar menatap ke dinding rumahnya agar menghindari kontak mata dengan sang ibu.

Ajeng berdiri mensejajarkan dirinya dengan Jeyden yang sedari tadi masih berdiri di ambang pintu

"Sekali lagi ibu suruh, kamu mau ngaku apa kamu mau dengar apa yang udah ibu tau?"
Ajeng menahan amarahnya penuh

Sedangkan Jeyden kian tertunduk menatap lantai bawah, memejamkan matanya bersiap untuk bicara.

"Maaf Bu"

PLAK!

Jeyden meringis merasakan pedih di pipinya yang tak luput dari tamparan keras Ajeng.

"Maaf kamu bilang?"

Ajeng maju mendekat, mencengkram kerah baju anaknya dengan kuat.

"Ibu kasih kamu kesempatan buat menjauh dari wanita simpanan kamu itu, tapi apa? Kamu menyepelekan ancaman ibu yaa"

Jodoh 1995✓Where stories live. Discover now