[24]Tak di anggap:彡

1.8K 528 108
                                    

VOTE NYAAAA  ♡

••••

    Hanum bertanya-tanya lalu apa fungsinya di ajak keluar dari mobil kalau pada akhirnya kedua insan itu berjalan bergandengan tangan layaknya sepasang suami istri yang sesungguhnya tanpa menghiraukan keberadaan Hanum yang mengekori mereka sendirian di belakang

Hanum menghela nafas lagi, tak dapat dihitung sudah berapa kali menghela nafas.

"Kamu mau itu?" Tanya Jeyden menunjuk deretan Arum manis yang terpajang di sebuah lapak kecil

Rosmala mengangguk senang, mereka berjalan mendekati Arum manis yang berjejer dengan rapih dan cantik itu

"Hanum, Kamu mau?" Tanya Rosmala, barulah Jeyden ikut menoleh tersadar adanya kehadiran Hanum

Ia menggeleng, jelas menolak.

"Gpp mau ya?" Rosmala membujuk Hanum dengan baik

Tapi Hanum masih kekeuh menolaknya, Dan anehnya mereka berdua membeli dua arum manis yang satunya berniat akan di berikan ke Hanum

"Udah di beliin, pokoknya jangan di tolak" Rosmala tersenyum kala memberikan itu, memang terlihat tulus tapi entah kenapa Hanum masih tidak percaya ketulusannya

"Di terima aja, dia udah baik beliin" imbuh Jeyden

Mau tak mau Hanum menerimanya, "makasih"

"Sama-sama hehe"

Hanum hanya tersenyum kecil untuk menghargai wanita itu.

Tiba-tiba ada sebuah colek kan kecil di bahu Jeyden berasa dari laki-laki bertubuh jangkung di belakangnya

"Pak Jeyden?" Sapanya

Jeyden tersentak, ternyata rekan bisnis nya Yakni pak Dewa, sontak ia menjabat tangan Pak Dewa.

"Gak nyangka bisa ketemu sama anda di tempat seperti ini, anda kesini dengan siapa?" Tanya Pak Dewa melirik kedua wanita yang dekat di sekitar Jeyden

"Ini.." Jeyden menoleh, hampir saja ia memperkenalkan Rosmala

"Dengan istri saya" Jeyden menunjuk tangannya pada Hanum lantas wanita itu memajukan diri bersalaman dengan Pak Dewa

"Saya Dewa rekan bisnis nya pak Jeyden" ucapnya memperkenalkan diri

"Hanum" jawab Hanum sekenanya

Sedangkan Rosmala yang sedang memakan arum manis hanya mengulum bibirnya kesal di balik punggung antara Jeyden dan Hanum, rasanya tidak manis dan mulai pahit di karenakan melihat Jeyden bersampingan dengan Hanum serta merta laki-laki itu menyebutkan istrinya

"Pak Dewa sendiri?"

Dewa terkekeh lalu menunjuk wanita yang sedang menemani anak kecil menaiki komedi putar

"Saya dengan istri saya, nurutin kemauan anak

Jeyden mengangguk, "oh, yasudah pak saya pergi duluan mau keliling lagi. Permisi"

"Oh iya Pak Jeyden, silahkan"

Jeyden segera pergi menggandeng tangan Hanum dan di buntuti Rosmala cepat-cepat agar tak ada kecurigaan yang timbul nantinya.

Pak Dewa melihat ketiga nya pergi tapi tak menyangka ternyata wanita yang paling terakhir adalah bagian dari mereka juga, lalu kenapa Jeyden tak mau mengenalkannya

Aneh, pikirnya.

•••

"Anak bodoh, anak gak tau di untung"

Jodoh 1995✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang