[16]Berpulang :彡

1.9K 541 37
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.. HAPPY READING

•••••

Hanum tertegun, menatap pemandangan sawah-sawah di dekat nya. Membuka kaca mobil setengah, menghirup dalam-dalam udara yang khas dengan Aroma Desa.

Pikirannya sedikit tenang kala ia memutuskan untuk berkunjung pada sahabatnya. Sedikit hiburan dari teman dan melupakan rasa sakit yang ada di benaknya

Dia dalam perjalanan kembali ke rumah Mertua setelah di telepon sang suami di pinta untuk cepat pulang.

Namun rasanya tidak afdol jika tidak mampir kerumah sendiri, apalagi jarak rumahnya dengan rumah Renjina tak begitu jauh.

"Nyonya muda benar-benar ingin pulang kerumah hari ini?" Pertanyaan keluar dari pengemudi yang sejak awal mengantar kemari hingga kini menjemput pulang

MAHESA PRIBUMI

Hanum mengangguk mantap, " beneran Mas Mahesa, soalnya gak enak udah jadi seorang istri tapi masih keluyuran. Lagi pun mas Jeyden sudah menelpon saya untuk pulang"

Mahesa menautkan kedua alisnya bingung

"Tuan Jeyden?"

Hanum meng "iya" kan

" Menyuruh nya pulang? Bukannya harusnya dia seneng punya waktu banyak untuk bertemu selingkuhannya "
Batin Mahesa

Di sepanjang perjalanan hanya keheningan yg melanda, tanpa ada lagi yang membuka topik pembicaraan.

Sampai Mahesa membelokkan mobil ke kiri, masuk ke sebuah Desa yang sangat masih asri dengan warga-warganya yang ramah. Itulah kenapa Mahesa merasa inilah alasan wanita itu tumbuh dengan baik yakni karena lingkungannya.

Telah melewati beberapa rumah dan sampailah pada rumah bertembok putih dengan Gerbang besinya.

Hanum mengukir senyumnya, senyum tak sabar untuk melihat kedua orang tuanya juga dengan Mbok Inem kesayangan,

Mobil milik Mahesa berhenti tepat di depan Gerbang besi yang masih tertutup rapat, yah sepertinya lagi-lagi majikannya itu tak memberi tahu keluarganya kalau akan mampir kerumah

Mahesa mengklakson dua kali, tak ada sahutan maupun terdengar langkah kaki untuk membuka gerbang tersebut, "Anda yakin, ada orang di rumah?"

Hanum mengangguk yakin "mungkin gak kedengeran aja, coba di klakson lagi aja Mas"

Mahesa menurut dan mengklakson kembali. sampai ke lima kalinya klakson berbunyi,

Langkah kaki yang terburu-buru dapat di dengar, "sebentar" ucap orang dari balik Gerbang.suaranya dapat Hanum kenali

Sontak saat wanita berkepala 5 itu membuka Pintu gerbang lebar-lebar terkejut lantaran mobil milik keluarga Aldrich yang terpampang

"Wah siapa ini?" Mbok inem bergumam sendiri

Menebak-nebak dari seluruh anggota keluarga itu, siapa yang ada di dalam mobil

Saat Mobil terparkir dengan teratur dan tepat, disitulah Hanum siap membuka pintu mobil—– memberi kejutan kepada sang kesayangan

" MBOK!" Seru Hanum membuat Mbok inem terkejut dan segera menghampiri Nona kecilnya

"eh, kok Non Hanum ke rumah gak bilang-bilang dulu?" Mbok inem tersenyum cerah, melihat wajah Nona nya dapat melunturkan rasa lelah nya, rasanya... Seperti melihat anaknya sendiri berkunjung

Jodoh 1995✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant