4: Drunk

1.1K 149 17
                                    

"Awas lu pada tidur lebih cepet." ancam haikal ke tiga orang yang duduk disebelahnya.

"Pantang tidur sebelum menang." kata harish.

Haikal, haris, hanif dan rendi sedang bermain PS di ruang tengah, suara keempat orang itu memenuhi seisi kontrakan membuat giselle yang awalnya sedang mengerjakan tugas itu turun ke lantai satu hanya untuk mengomeli mereka.

"GAUSAH TERIAK TERIAK MAINNYA KENAPA SIH ??!"

"Lah itu lo teriak." balas hanif, matanya masih terfokus pada layar tv.

"Ya makanya kalian jangan buat gue marah." omel giselle.

Giselle menoleh ketika ada seseorang yang tiba-tiba duduk disofa, "Ayo minum." ajaknya pada keempat laki-laki yang sedang bermain ps.

Giselle mencibir, "Gak ada angin gak ada ujan ngajakin minum, emg gila isi kontrakan ini."

"Termasuk lo dong." kata naren.

"Tauk ah." balas giselle lalu meninggalkan kelima laki-laki itu.

"Kenapa lo na ? Masih berantem ?" tanya haikal ke naren yang sekarang merebahkan badannya disofa.

Naren mengangguk, "Iye, lia sama sekali gak mau ngomong sama gue."

"Tumben amat begitu si mili." kata rendi.

"Makanya ayo minummmmm, stresss banget nih gue." rengek naren.

"Gue skip, besok kelas pagi." Kata harish, "Gue juga." kata rendi.

"Nif ayo nif." ajak naren.

Hanif menggeleng, "Gue praktek, bisa kesetrum listrik gue besok kalo sekarang mabok."

Naren berdecak, "Kal ayo, dihalaman luar."

Haikal mengacungkan jempolnya, "Gue kalahin hanif dulu."

Setelah berhasil mengalahkan hanif, haikal langsung menyusul naren yang udah lebih dulu ke halaman belakang.

Haikal tersenyum ketika naren sudah siap dengan satu botol minuman beralkohol dan dua gelas bersihnya. Ditambah dengan beberapa bungkus chiki-chikian yang bakal menemani malam panjang mereka.

"Berantem kenapa sih lo ?" tanya haikal kemudian meminum minuman yang dituangkan naren.

"Gue maksa dia ikut ke pulang" kara naren.

"Kerumah nyokap lo ?"

Naren mengangguk.

"Lah tumben mili gak mau ? Biasanya kan mau ?"

"Iya gue ngajakinnya pas tanggal dia UAS, pas tanggal bang jeffry nikahan, masa iya gue gak dateng bareng lia." kata naren lalu menuangkan minuman ke gelasnya dan gelas haikal.

"Yaelah perkara itu doang, omongin baik-baik lah." kata haikal lalu meminum minumannya.

"Udah, kal. Cuma belum nemu solusi aja makanya dia masih ngambek." jelas naren.

"Oh iya kal, si ennik gimana dah ?"

Dahi haikal berkerut, "Lah kenapa nanyain ennik sama gue ? Gue sama dia putus udah hampir setahun kalo lo lupa."

"Oh, udah move on ?"

Haikal diam sebentar, "Daripada gue nyimpulin kalo gue udah move on, mending gue nyimpulin kalo gue lagi tertarik sama satu perempuan."

•••

"Bener bener ya ini anak dua." omel karina sambil berkacak pinggang menatap haikal dan naren yang sudah tidak sadarkan diri di teras halaman belakang.

New Happiness | haeryu au✔️Where stories live. Discover now