10: Hot and Cold

1.5K 168 20
                                    

Raya menatap haikal yang sedang melakukan pemanasan dipinggir kolam renang, "Lo beneran udah sehat ?"

"Udah ray, udah."

Raya menggeleng, haikal itu keras kepala, susah diatur dan tidak mau dikasih tau.

Raya membuka sunblocknya, kemudian mengoleskan krim putih itu keseluruh permukaan kulitnya.

"Lo pake bikini ray ?"

Pergerakan tangan raya terhenti, ia menatap haikal malas, "Kalo begini yakin deh gue lo udah sehat."

"Nanya doang, itu ada talinya..."

Raya tidak menjawab pertanyaan haikal. Malas. Memang ia menggunakan bikini, tapi ia gunakan sebagai daleman, ia tetap akan renang dengan baju lengan buntung dan celana pendek parasutnya.

"Ray, sekarang lo pake baju begitu, gak malu sama gue ?"

Raya mendesah berat, "Bahasan lo apaan sih kal..."

"Gue nanya serius. Pertama kalo gue ketemu lo kan lo cuma pake tanktop dan lo semalu itu sampe marah ke gue."

"Sekarang lo pake baju begitu, udah gak malu ?"

Raya berdecak, "Beda lah kal, kali ini gue emang mau berenang, kalo waktu itu kan kesannya daleman baju gue."

Haikal mengangguk, ia paham maksud raya.

"Udah paham ? Sekarang jangan bahas hal-hal beginian lagi." kata raya lalu berjalan menuju kolam renang, ia duduk dipinggir kolam dengan kaki yang ia celupkan.

BYURRR

"HAIKALLLLLL !!!" pekik raya ketika sekarang hampir seluruh badannya basah akibat cipratan air, haikal lompat kedalam kolam renang.

Haikan mengusap wajahnya sambil tertawa, menertawakan raya yang kini berdecak kesal. Padahal awalnya raya tidak ingin langsung basah, ia masih mau merendam kaki dulu.

"Sini turun, renang lawan gue." tantang haikal.

Raya menggeleng, ia masih kesal dengan haikal.

"Kalo cuma rendam kaki, namanya bukan berenang rayaaaaa." kata haikal lalu mendekat kearah raya, dengan sekali hentakan ia langsung menarik kaki raya hingga tercebur.

"KAL KALLLL KAKI GUE GAK SAMPEEE." teriak raya panik sambil menggerak-gerakan kakinya di bawah air, bahkan sesekali wajahnya kelelep.

Takut raya tenggelam sungguhan, dengan cepat haikal langsung menarik pinggang perempuan itu, "Udah gue pegangin."

Raya menarik nafasnya panjang-panjang, tangannya berpegangan pada bahu polos haikal. Setelah nafasnya kembali teratur, ia langsung menatap haikal tajam, "KURANG AJAR LO KALO GUE MATI GIMANA ???"

Haikal ketawa sambil berusaha menghindar dari pukulan raya, "Lo kalo mukul-mukul gue gini gue lepas ya ?" ancam haikal.

Buru-buru raya melingkarkan tangannya pada leher haikal, ia menggeleng kuat, "Jangan please." mohonnya.

Senyuman haikal mengembang sempurna ketika kini raya malah melingkarkan kakinya dipinggangnya. Ternyata raya setakut itu.

"Ray, gue bawa lo ke yang paling dalem ya." kata haikal lalu mulai menggerakan kakinya.

"KAL KAL AELAH KALL JANGAN DONG." pekik raya panik, tangannya semakin mengeratkan pelukannya pada leher haikal, begitu pula dengan kakinya.

Haikal terkekeh, ia tetap membawa raya ke kolam yang paling dalam.

Tanpa sadar tangan raya meremas rambut haikal kuat, tetapi bukannya kesakitan, haikal malah merasa ketagihan dengan apa yang dilakukan raya itu, ditambah perempuan itu sekarang malah menyembunyikan wajahnya pada ceruk lehernya, saking takutnya.

New Happiness | haeryu au✔️Where stories live. Discover now