25: I'll Bring Back

1.2K 172 44
                                    

Dengan mata setengah memincing menahan kantuk dan kesal, haikal membuka pintu kamarnya. Kalau aja yang mengetuk pintu kamarnya tengah pagi-pagi buta ini harish atau hanif, haikal bakal getok kepalanya.

"Siapa an-"

Mata kantuk haikal langsung terbuka lebar melihat siapa yang berdiri didepan pintu kamarnya itu.


"Kenapa sih mil ??! Jam dua pagi ini ???" tanya haikal sebal.

"Cowok gue mana ?" tanya mili sambil mengintip kedalam kamar haikal.

"Tidur lah anjing. Lo pikir pacar lo kemana ? Dugem ? Udah gak percaya lagi lo sama naren ?" tuding haikal, "Noh ngorok anaknya, gausah curiga." haikal menunjuk naren yang sedang tidur nyenyak.

Mili menggaruk kepalanya rada canggung, "Bukan begitu sih..." katanya pelan.

Dahi haikal berkerut, "Terus tujuan lo datengin kamar gue jam segini apaan ? Jangan bikin gue kesel ya mil kalo ternyata lo cuma iseng gak bisa tidur."

Mili menghentakkan kakinya sebal, "Lo tuh ya ?!"

"Gue tuh kenapa ?!" tanya haikal balik.

Mili mendengus sebal, kalau bukan karena ini jam dua pagi pasti ia sudah mengajak haikal adu mulut.

"Apaan mil ? Buruan, gue ngantuk." rengek haikal.

Mili berdecak, "Gue tidur disini."

Haikal mendelik, "Dih ?! Terus gue dimana ? Ruang tengah ? Ogah !!" tolaknya.

Mili memukul pundak haikal keras sampai laki-laki itu mengaduh, "Tidur kamar gue lah bego."

Pergerakan tangan haikal yang mengelus lengannya yang memerah akibat pukulan mili itu terhenti, "Hah ? Sinting lo ?"

"Mau gak lo ?"

Haikal diam sebentar, "Bukannya gak mau, tapi lo tau sendiri raya sama gue sekarang gimana."

"Ya justru itu kal." kata mili, "Dia galau banget tuh daritadi karena lo. Lo tadi siang ketemu dia kan ? Makan bareng kan diruang makan ?"

Haikal mengangguk.

"Nah itu, kangen sama lo katanya."

"Ngaco lo mil."

"Serius gue kal, astagaaaa." kata mili sebal, "Itu bahkan anaknya gak tidur sampe sekarang, gatau mikirin apa."

"Gue saranin kalian omongin baik-baik deh enaknya hubungan kalian gimana. Daripada sama-sama galau gak jelas begini, gue yang pusing." tambah mili.

"Udah ah sana kamar gue." mili menarik tangan haikal untuk segera keluar kamar, kemudian perempuan itu masuk dan menutup pintu.

"Mili bangsaaat." umpat haikal sambil mengacak rambutnya. Dia benar-benar bingung harus apa sekarang.

Masa iya ke kamar raya ? Kayaknya tidak usah.

Pada akhirnya haikal memilih untuk ke balkon.

•••

Haikal menoleh ketika pintu balkon terbuka, sedijut tersentak kaget ketika melihat siapa yang membuka pintu balkon. Begitu juga dengan raya yang melihat haikal di balkon.

"Eh.. kirain siapa.." kata raya canggung.

Haikal menggaruk lehernya tidak kalah canggung, "Eung... ngapain ray ?" tanya haikal pada akhirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New Happiness | haeryu au✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang