1. Tragedi

657 60 107
                                    

"Aliya? Udah Makan Belum? Bareng Kaka Yuk" Ajak Aksa Sambil Tersenyum, Semua Siswa-siswi Menatap Benci Ke Arah Aliya, Merasa di Kucilkan Aliya Menatap Aksa Tak Suka

"Mending Kak Aksa Gausah Deketin Aliya Lagi! Gara-gara Kakak Aliya Selalu Dibully! Aliya Benci Sama Kak Aksa!" Ucap Gadis Itu Lalu Pergi Meninggalkan Aksa Di sana, Aksa Terdiam Mendengar Ucapan Gadis Itu

"Udah lah, Bener Kata Dia, Mending Lu Ngejauh Dari Aliya, Kasihan Dia" Ucap Seorang Laki-laki Yang Merupakan Sahabat Aksa Yaitu Zafrel Leader Dari sebuah Geng Bernama Black Diamond

"Tapi--

"Udah Aksa, Gue Sahabat Lu Hanya Pengen yang Terbaik Buat Lo" Potong Zafrel Dan Aksa Hanya Menghembuskan Nafasnya Pelan

"Biar Gue Pikir² Lagi" Jawabnya

"Iyaa, Lagipula Banyak Perempuan Lain Di luar Sana, Dari Cara Aliya Nolak Lo Udah Ketauan Banget Kalo Dia Itu Ga Sebaik Yang Lo Kira" Sungut Zafrel

"Gausah Jelekin Dia" Ucap Aksa Dingin

"Bukannya Ngejelekin, Tapi Itu Pendapat Gue Aja, Gue Bisa Cariin Lu Cewek Kalo Mau" Godanya

"Terserah Lahh" Jawabnya Pasrah Lalu Pergi Dari sana

"Dasar Lo Sa" Ucap Zafrel Menggelengkan Kepalanya Lalu Berjalan Menyusul Aksa Menuju Kelas IPS 1

∘∘∘

Hari Ini Adalah Hari Pertama Senja Masuk Sekolah, Gadis Itu Sudah Siap Memakai Seragam Putih Abu-Abu Miliknya Dengan Hijab Segi empat Warna Putih, Cantik.

Senja Berdiri Di Depan Cermin Sambil Tersenyum, ia Sangat Senang Bisa Bersekolah Di SMA HIS Tempat Aliya Berada, Senja Meraih Tas Miliknya Kemudian Turun Ke Bawah

"Mat Pagi Ayah" Sapa Senja Pada Cakra Yang Sedang Mengoleskan Selai Coklat Pada Roti Tawar

"Pagi To Sayang, Sarapan Dulu ya Baru Berangkat" Ucapnya Sambil Tersenyum, Senja Mengangguk Lalu Duduk Di Kursi Meja Makan Dan Memakan Sepotong Roti Yang Sudah Diolesi Selai Oleh Cakra

"Senja" Panggil Cakra, Senja Menoleh Sambil Menaikan Kedua Alisnya

"Ayah Hari Ini Mau Ke LA Meeting Sama Client Disana, Ayah Bakal Nginep Beberapa Hari Disana Gppa Kan?"

"Eem Gppa Kok Ayah Selesain aja Pekerjaan Ayah, Senja Gppa"

"Baiklah, Ayah Pergi Siang Ini" Senja Mengangguk Lalu Berdiri

"Senja Pamit Dulu Ya"

"Iyaa Sayang Hati-Hati"

"Eem"

Setelah Mengatakan Itu Senja Keluar Dari Rumah Menuju Mobilnya Yang Sudah ada Supir Di Dalamnya, Senja Masuk Ke Dalam Mobil Dan Supir Langsung Melajukan Mobilnya Membelah Jalanan Kota Jakarta Menuju SMA HIS

Diperjalanan Senja Melihat Aliya Yang Mengendarai Motor Matic Miliknya

"Aliya!!" Panggil Senja Sambil Melambaikan Tangannya, Aliya Menoleh Dan Ikut Melambaikan Sebelah Tangannya Dan Tersenyum

Tiba-tiba Ada Beberapa Motor Yang Menyalip Motor Aliya Membuat Nya Oleng Dan Menubruk Kandang Ayam Warga, Seseorang Menggunakan Masker Hitam Serta Helm Full Face Yang ia Pakai Mendekat Ke Arah Aliya Membawa Tongkat Bisbol Di Tangannya

"S-senja! Tolongin Liya! Dada Liya Sakit.."

Senja Membuka Pintu Mobilnya Dan Langsung Melompat Keluar Kemudian Berlari Ke Arah Aliya Yang Siap Di pukul Oleh Orang Itu

"Non Senja!! Astaghfirullah Non" Panggil Om Hen Supir Nya Senja

"Aliya!! Awas!!" Bukk

Senja Melindungi Aliya Dari Depan, Lantas Tongkat Bisbol Itu Tepat Mengenai Lehernya Sampai Membuat Senja Terbatuk Dan Mengeluarkan Darah Dari Mulutnya, Seketika Orang-orang Itu Kaget Dan Langsung Pergi Begitu Saja

"Senja! Bertahanlah Kita Ke Rumah Sakit Sekarang" Ucap Aliya Lalu Menelfon Ambulance Dan Menelfon Cakra Agar Segera Pergi Ke Rumah Sakit Pancar Matahari

Sesampainya Di Rumah Sakit Senja Langsung Dilarikan Ke Ruang UGD Untuk Di tangani, Jantung Aliya Berdegup Kencang Sampai Dadanya Terasa Sakit, Senja Begini Karena Dirinya.

"Aliya!" Panggil Cakra Yang Baru Saja Datang, Cakra Meng Cancel Meeting Nya Hari Ini Saat Mendengar Keadaan Senja Dan Langsung Pergi Ke Rumah Sakit, Aliya Menoleh Dan Melihat Wajah Cakra Yang Dipenuhi dengan Marah, Khawatir Bersamaan

"Kenapa Senja Bisa Seperti Ini!?" Tanya Cakra Sedikit Ngegas

"S-senja Nyelamatin Aliya Dari Begal Om" Jawab Aliya Gugup Setengah Mati

"Bodoh! Kenapa Kau Tidak Bisa Melindungi Dirimu Sendiri Haah!?"

"T-tadi Dada Aliya Sakit Om"

"Dasar penyakitan!"

Deg

Satu Butir Air Mata Lolos Dari Pelupuk Mata Aliya Mendengar Ucapan Cakra Barusan, Ini Emang Salah Aliya Tapi Pantas Kah Cakra Menghina Dirinya? Tidak.

Tak Lama Seorang Dokter Laki-laki Keluar Dari Dalam Ruangan Dan Cakra Langsung Mendekat Ke Arah Dokter Bima

"Pasien Senja Mengalami Kerusakan Di Pita Suaranya Dan Kami Harus Segera Mengadakan Operasi, Jika Tidak Pasien Tidak Akan Bisa Berbicara"

"Lakukan Yang Terbaik Dokter"

Beberapa Jam Kemudian Dokter Bima Keluar Dari Ruangan.

"Operasi Berjalan Dengan Lancar, Pasien Senja Akan Bisa Berbicara Lagi Nanti, Tapi Saat Ini Pasien Belum Bisa Untuk Berbicara" Ucap Dokter Bima

"Kapan Senja Bisa Berbicara Lagi Dokter?" Tanya Cakra Sendu

"Pasti Bisa, Tapi Saya Tidak Tau Pasti Kapan Itu Terjadi"

"Ini Semua Gara-gara Aliya Om" Potong Aliya

"Emang!" Timbal Cakra Tak Berperasaan

Tidak Bisa, Aliya Tak Bisa seperti Ini, Gadis Itu Segera Pergi Dari Sana sambil Memegangi Dadanya Yang Terasa Sakit akibat Detak Jantung Yang Tak Beraturan

Gadis Itu Tiba-tiba Saja Sesak Nafas Dan Terjatuh Ke Lantai Membuat Orang-orang Berteriak Memanggil Suster, Tak Lama 2 Orang Suster Datang Dan Langsung Membawa Aliya Ke Ruangan

"Telfon Keluarga Pasien" Ucap Seorang Dokter Yang Menangani Aliya

"Periksa HP Pasien Dan Telfon Seseorang" Sambungnya Kemudian Seorang Suster Mengambil HP Aliya Dan Mencari Kontak Seseorang Disana, Hanya Ada Nama Kak Aksa, Kak Zafrel, Senja, Suster Itu Memencet Kontak Aksa Dan Langsung Diangkat Oleh Sang Pemilik Nomor

"Ada Apa Aliya? Kenapa Belum Sampai Ke Sekolah?" Tanya Aksa Diseberang Sana

"Maaf, Saya Suster Dari Rumah Sakit Pancar Matahari Ingin Mengatakan Bahwa Saudari Aliya Di Rawat Disini" Jawab Suster Itu Membuat Aksa Kaget

"Baiklah Saya Segera Ke sana" Tut..

"Sudah Dok"

"Baiklah, Pasien Mengalami Jantung Bocor Dan Keadaan Nya Sangat Buruk Sekarang"

Aksa Langsung Pergi Ke Rumah Sakit Pancar Matahari Dengan Perasaan Tak Enak, Aksa Tak Sengaja Melihat Kedua Orang Tuanya Disana Tapi ia Tak Peduli, Aliya Lebih Penting.

Rehan Papanya Aksa Dan Juga Dea Mamanya Aksa Melihat Anaknya Itu Pergi Ke Ruang ICU Dan Langsung Menyusul Ke Sana.

"Dokter!? Bagaimana Keadaan Aliya?" Tanya Aksa To The Poin

"Keadaan Pasien Sangat Buruk, Jantungnya Sudah Rusak, Ia Butuh Donor Jantung, tapi Sangat Langka Ada Pendonor Jantung Disini" Jelas Dokter

"Kalo Begitu Jantung Saya Saja" Sarkas Aksa

"Tidak Bisa, Pendonor Jantung Harus Dilakukan Pada Saat Sudah Meninggal" Jawab Dokter

"Apa-apaan Kamu Aksa!"

Aksaza||Tulisan SenjaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt