27. Penjelasan

318 25 3
                                    

"Aku Malu! Aku Gamau Liat Wajah Mereka"

"Aku Mau Mati!"

"Rahmi!"

Andre Langsung Menarik Tangan Rahmi Dan Membawa Perempuan Itu Menjauh Dari Pembatas Rooftop, andre Memeluk Rahmi Dengan Erat, Jika Saja Ia Terlambat Pasti Akan Langsung Menjadi Duda Di Hari Pernikahannya

"Kalo Kamu Pengen Nangis, Nangis Aja!" Titah Andre Seraya Mengelus Punggung Istrinya

"Kamu Boleh Kok Nangis, Nangis Aja, Kalo Kamu Mau Teriak Atau Mukul Sesuatu Lakuin Saja! Pukuli Aku Tapi Jangan Lukai Diri Kamu Sendiri" Sambung Andre Dengan Mata Yang Memerah, Laki-laki Ini Hampir Menangis.

"Rahmi, Apapun Yang Kamu Rasakan Saat Ini, Aku Pengen Kamu Luangin Waktu Buat Identifikasi Emosi Itu" Ucap Andre Lagi Menatap Kedua Mata Teduh Rahmi

Perempuan Itu Tiba-tiba Menangis Dan Menenggelamkan Wajahnya Di Dada Andre Sambil Memukuli Dada Andre Menyalurkan Suatu Emosi Dalam Dirinya, Semuanya Hanya Diam Menyaksikan Ini Semua Termasuk Bela

"Mungkin Hati Gue Udah Naruh Rasa Sama Lo, Tanpa Sepengetahuan Gue" Batin Bela Tersenyum Getir

Bela Berjalan Mundur Beberapa Langkah Dan Tersandung, Untung Saja Megan Memegang Tangannya Sehingga Gadis Itu Tidak Terjatuh

"Hati-hati" Ucapnya Lalu Melepaskan Pegangan Nya

"Iyaa Makasih" Jawab Bela Singkat

"Kita Ke Dalem Aja Ya? Ceritain Semuanya" Ucap Senja Memegang Tangan Rahmi Agar Berhenti Memukuli Dada Andre, Perempuan Itu Menggeleng Sambil Mengangkat Kepalanya Menatap Senja

"Kenapa? Lebih Baik Bercerita Bukan? Biar Hati Rahmi Lega" Sambung Senja Tersenyum, Rahmi Diam Sejenak Dan Pada Akhirnya Mengangguk, Andre Langsung Merangkul Pinggang Istrinya Dan Membawanya Masuk Ke Dalam

Begitupun Dengan Aksa, Laki-laki Itu Tak Mau Ketinggalan, Ia Ikut Merangkul Pinggang Istrinya Erat, Senja Tak Masalah Dan Hanya Terus Berjalan. Mereka Duduk Di Sofa Ruang Tamu Tapi Hening, Tak Ada Yang Membuka Suara, Rahmi Pun Terus Menunduk

"Ekhem" Senja Berdehem Agar Ada Yang Membuka Suara Tapi Tak Ada, Senja Menghela Nafasnya Sabar

"Jadi Gimana Kronologi Nya? Gaada Yang Mau Jelasin?" Tanya Senja Hampir Emosi Tapi ia Tahan, Aksa Mengelus Punggung Istrinya Itu Agar Tenang

"E'em Jadi Gini, Kemarin Lusa Pas Pulang Sekolah Gue Pergi Ke Bar, Awalnya Sih Cuma mau Hiburan Aja Tapi Gue Ga Sengaja Ke minum Vodka Berkadar Alkohol Tinggi, Minuman Gue Ketuker Sama Minuman Orang" Jelas Andre Menjeda Ucapannya

"Seinget Gue, Gue Langsung Pulang Takut Gue Mabuk Tapi Bunda Gue Nyuruh Buat anterin Kue Ke Rumah Rahmi, Gue Udah Nolak Tapi Bunda Gue Tetap Bersikeras Akhirnya Gue Mau, Keadaannya Pas Banget Cuma Rahmi Sendirian Dirumah, Tiba-tiba Badan Gue Rasanya Panas Banget Dan Setelah Itu Gue Ga Inget Lagi, Bangun-Bangun Udah Di Atas Ranjang Sama Rahmi" Sambungnya Sambil Menyugar Rambutnya Ke Belakang

"Terus Gimana Lagi?" Tanya Senja Memasang Wajah Serius

"Untung Aja Ada CCTV Di Kamar Itu Jadinya Tau Apa Yang Terjadi, Disana Terlihat Gue Maksa Rahmi Dan Narik Dia Ke Dalam Kamar, Dan Gitu Dehh, Gue Lakuin Hal Yang Tidak-Tidak"

"Gitu ya, Gppa Dehh Kan Kalian Udah Nikah, Rahmi Ga Perlu Kecil Hati" Sungut Senja

"Tapi Aku Merasa Hina Banget! Masih Mending Dijodohin Kayak Senja, Tapi Malah Dinikahkan Karena Hal Yang Menjijikkan" Timpal Rahmi Dengan Tangan Yang Ia Kepal Sampai Sedikit Gemetar

"Ga Perlu Merasa Begitu, Lagipula Aku Yang Salah Bukan Kamu, Aku Gabisa Menjaga Amanah Dari Ayah Kamu" Sahut Andre Membuang Mukanya Ke Samping

"Dan Janganlah Kamu Mendekati Zina; Itu Sungguh Perbuatan Keji Dan Suatu Jalan Yang Buruk: Qs, Al-isra' ayat 32" Ucap Rahmi Mampu Membuat Andre Tercekat

"Aku Minta Maaf, Sekarang Terserah Kamu Mau Gimana" Sambung Andre Menghapus Air Matanya Yang Terjatuh Tanpa Izin

"Ini Sudah Terjadi, Kalian Harus Terima" Sungut Bela Yang Sedaritadi Hanya Diam

"Iyaa Kamu Bener, apapun Yang Terjadi Harus Diterima" Sambung Senja

"Iyaaa aku akan Coba Terima keadaan ini" Ucap Rahmi Tersenyum Tipis

"Gue Pamit dulu ya? Nadzira Masuk Rumah Sakit" Ujar Laskar Tiba-tiba

"Yaudah Cepet Susul Sana" Usir Morgan

"Hm" Setelah Itu Laskar Langsung Berlari Menuju Parkiran Sekolah Dan Menaiki Motornya Dan Langsung Melajukan Motornya Menuju Rumah Sakit

"Nadzira Siapa Kak?" Tanya Senja Pada Aksa

"Nadzira Itu--

"Biar Kak Aksa Yang Jawab Biar Ga Diem² Amat" Usil Senja Memotong Ucapan Morgan, Senja Memainkan alisnya Menatap Aksa

"Nadzira Itu Temen Kecilnya Laskar, Nadzira Mengidap Leukemia Atau Kanker Darah Sejak Umur 6 Tahun, Nadzira Hanya Mengidap 34% Leukemia Dan Jangka Waktu Hidupnya Terjamin 10 Tahun" Jelas Aksa

"Tapi Kalo Dari Umur 6 Tahun Udah Pas Dong Kak Waktu Hidupnya 10 Tahun, Kan Sekarang Umurnya 16" Ucapan Senja Membuat Semuanya Diam Mencerna Semua Perkataan Senja Barusan

"Semoga Aja Nadzira Gppa" Ucap Morgan

"Laskar Cinta Banget Sama Dia Walau Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Ga Kebayang Gue Apa Yang Bakal Terjadi Kalo Nadzira Gaada" Sambung Zafrel

"Leukemia Bisa Disembuhkan Gak? Kalo Bisa ya Berarti Masih Hidup Lah"

"Kanker Darah Nyatanya Termasuk Ke Dalam Salah Satu Penyakit Yang Cukup Sulit Untuk Bisa Disembuhkan" Jawab Aksa

˚˚˚˚

Setelah Semuanya Sudah Selesai Bela Memilih Berjalan Kaki Untuk Pulang Ke Rumah Padahal Megan Sudah Menawari Tumpangan, Bela Butuh Penenangan Setelah Kejadian Hari ini

Di Jalan Sudah Sepi Tapi Bar Yang Di Depan Sana Masih Terlihat Ramai, Matanya Menangkap Seseorang Yang Familiar, Seorang Laki-laki Berpakaian Sekolah Berjalan Sempoyongan Sambil Meminum Sebotol Minuman Di Depan Sebuah Bar, Sepertinya Mabuk.

"Laskar!"

Laki-laki Itu Menoleh Ke Arah Bela Dan Berhenti Berjalan, Matanya Sudah Sayu Tapi Tetap Terus Meminum Minumannya

"Lo Kenapa? Kok Berantakan Banget Sih! Bau Alkohol Pula" Sungut Bela Sambil Menjepit Hidungnya Menggunakan Jarinya

"Nadzira" Gumam Laskar Menatap Bela Dengan Tatapan Lapar, Dahi Bela Mengernyit Menatap Laskar Yang Berjalan Perlahan Mendekat Ke Arahnya

"Apa Aku Harus Lakuin Itu Biar Kamu Jadi Milik ak Zira?" Habis Sudah Keberanian Bela, Gadis Itu Berjalan Mundur Serempak Dengan Langkah Kaki Laskar

"G-gue Bela! Bukan Nadzira" Ucap Bela Tergagap Dengan Jantung Yang Berdetak Kencang

"Bela? Engga! Kamu Nadzira! Perempuan Yang Aku Cintai!" Laskar Melemparkan Botol Minumannya Hingga Pecah

"Sadar Laskar!! Gue Bela!" Ucap Bela Setengah Berteriak

"Shtttt" Laskar Sudah Berada Dihadapan Bela, Tatapan Itu Melirik Ke Tubuh Bela Dari Bawah Ke Atas

"Gue Emang Suka Sama Lo Tapi Gue Gamau Kayak Gini Laskar" Gumam Bela Menangis, Laskar Tak Peduli, Laki-laki Itu Menarik Paksa Tangan Bela Masuk Ke Dalam Bar.

˚˚˚˚

"ARGHHHHHH"

Aksaza||Tulisan SenjaWhere stories live. Discover now