2. Takdir

477 60 106
                                    

"Apa-apaan Kamu Aksa!" Sungut Papa Rehan Saat Masuk Ke Ruangan, Mereka Mendengar Percakapan Aksa Dan Dokter Barusan

"Jangan Bodoh Hanya Karena Satu Wanita!" Bentak Mama Dea

"Lagipula, Sistem Saraf Pasien Sudah Tidak Stabil, Percuma Mencari Pendonor, Pasien Bisa Meninggal Kapan Saja" Ucap Dokter

"Bertahanlah Sayang, Aku Akan Cari Pendonor Jantung Untukmu" Ucap Aksa Menggenggam Jangan Aliya Yang Terasa Sedikit Dingin

Gadis Itu Membuka Matanya Perlahan Lalu Tersenyum, Dan Tiba-tiba Ia Kembali Sesak Nafas Lalu Dokter Meminta Semuanya Untuk Keluar, Dan Aksa Langsung Keluar, Sebelum Papa Rehan Dan Mama Dea Keluar Aliya Membisikkan Sesuatu

"Nikahkan Kak Aksa Dengan Sahabat Ku senja! Lupakan Ak Dan Kembalilah Menemukan Cinta" Ucapnya Pelan Karena Sudah Tak Punya Tenaga Lalu Menutup Matanya

"Tolong Keluar, Kami Harus Menangani Pasien" Ujar Dokter Dan Kedua Orang Itu Langsung Keluar

Tak lama Dokter Keluar Dari Ruangan Dengan Wajah Yang Sulit Diartikan, Aksa Mendekat Ke Arah Dokter Begitupun Dengan Kedua Orang Tuanya

"Maaf, Kami Sudah Melakukan Yang Terbaik, Tapi Pasien Yang Bernama Aliya Meninggal Dunia, Jantungnya Berhenti Berdetak" Ujar Dokter

"Dasar Dokter Gak Becus!!" Sarkas Aksa Putus Asa

"Ini Semua Sudah Takdir Aksa" Ucap Mama Kia

"Bisakah Saya Merubah Takdir Itu? Saya Menginginkan Aliya!"

"Istighfar Aksa! Masih Banyak Perempuan Di luar Sana! Bukan Hanya Ada Aliya!" Ucap Papa Rehan Marah

"Permisi, Saya Dengar Aliya Meninggal?" Tanya Cakra Yang Mendengar Semua Obrolan Ke empat Orang Itu

"Cakra?" Ucap Papa Salman

"Rehan? Iyaaa Ini Saya Cakrabuana"

"Sudah Lama Tak Bertemu" Ujar Papa Rehan Lalu Memeluk Sahabat Lamanya

Aksa Tak Peduli Dengan Semuanya Ia Langsung Masuk Ke Ruangan Dan Memeluk Tubuh Kaku Aliya Dan Menangis Dalam Diam.

"Oh iya, Apa Kau Kenal Dengan Orang Yang Bernama Aliya?" Tanya Papa Rehan Saat Sudah Melepaskan Pelukannya

"Iyaaa, Dia Berasal Dari Panti asuhan Cempaka Putih"

"Oh Kau Masih Jadi Donatur Di Panti Asuhan Itu?"

"Iyaa, Panti Asuhan Itu Sudah Resmi Menjadi Milik Saya"

"Hebat!"

"Kenapa Kau Ada Disini?" Tanya Papa Rehan Lagi

"Anak Saya, Senja, Masuk Rumah Sakit Gara-Gara Menyelamatkan Aliya Dari Begal!" Sarkas Cakra Sedikit Emosi

"Aliya?"

"Iyaaa Aliya, Gara-gara Orang Penyakitan Itu Anak Saya Jadi Masuk Rumah Sakit" Ucap Cakra Tak Menyensor Ucapannya

"Astaghfirullah Cakra, Dia Sudah Meninggal, Tak Baik" Tegur Papa Rehan

"Astaghfirullah, Iyaaa"

Setelah Itu Mereka Ikut Menghadiri Pemakaman Aliya, Aksa Masih Sangat Terpukul Dengan Kepergian Aliya, Zafrel Pun Ikut Ke sana

"Udahlah Aksa, Lupain Dia" Ucap Zafrel

"Ga Semudah Itu Rel!" Jawabnya Sedikit Ngegas

"Aksa, Ayo Pulang" Ajak Papa Rehan Dan Mama Dea Tapi Laki-laki Itu Menolak

"Udah Aksa, Masih Banyak Perempuan Diluar Sana, Bukan Hanya Ada Aliya" Nasehat Mama Dea Lembut Sambil Mengelus Kepala Putra Tunggalnya Itu

"Tapi Ma--

"Aksa Hey Dengerin Mama, Aliya Udah Pergi Sayang! Ikhlaskan Dia, Lagipula Aliya Kesakitan Di Dunia, Disana Dia Tak Merasakan Sakit Lagi" Potong Mama Dea, Aksa Mengangguk Dan Pada Akhirnya Mereka Pulang

˚˚˚

"Bagaimana Sayang? Gaada Yang Sakit Kan?" Tanya Cakra Saat Senja Sudah Sadar Bahkan Gadis Itu Sudah Tau Kalo Dirinya Tak Dapat Berbicara Saat Ini, Sedih Sih Tapi Mau Gimana Lagi, Sabar Aja.

Senja Menggeleng Kemudian Menuliskan Sesuatu Di Kertas Yang Sudah Disiapkan Oleh Cakra Jika Gadis Itu Ingin Menyampaikan Sesuatu

"Dimana Aliya?" Tulisnya

"Aliya Meninggal Nak, Kata Dokter Saraf Tubuhnya Udah Ga Bekerja" Ucap Cakra Membuat Air Mata Senja Mengalir

"Udah Ya Jangan Sedih, Ada Ayah Disini, Senja Harus Cepet Sembuh" Ucap Cakra Kemudian Memeluk Senja Erat, Begitupun Sebaliknya

˚˚˚

Keesokan Harinya Senja Sudah Diperbolehkan Pulang Dan Sekarang Gadis Itu Berada Di Sekolah, Senja Berada Di Kelas IPS 1,Awalnya Cakra Tak Mengizinkan Tapi Gadis Itu Tetap Bersikeras untuk Sekolah, Akhirnya Cakra Mengalah

"Perkenalkan Nama Aku Senja Anastasya" Tulisnya Di Sebuah Kertas Dan Semua Orang Mengangguk

Cantik² Kok Bisu

Wah Bisu, Bisa² Jadi Korban Bully Kak Yunda Nih

Senja Tak Menghiraukan, Ia Duduk Di Samping Seorang Laki-laki Cuek Bernama Aiden, Senja Tersenyum Menatap Laki-laki Itu, Aiden Hanya Membalasnya Dengan Senyuman Tipis

Setelah 3 Jam Pelajaran Sampailah Di Jam Istirahat Siang Ini, Senja Pergi Ke Kantin Seorang Diri Karena Dirinya Belum Mempunyai Teman Atau Tak Akan Ada? Entahlah, Yang Ia Pikirkan Sekolah Untuk Mencari Ilmu, Jika Tak Punya Teman Tak Apa

Tak Lama Senja Dikagetkan Dengan Seseorang Yang Menumpahkan Jus Di Kepalanya, Senja Reflek Berdiri Merasakan Dingin Di Kepalanya Walau Tertutup Jilbab

"Hellow Bisu" ucap Seorang Perempuan Sambil Tersenyum Smirk Yang Bernama Yunda

"Siap² Jadi Mangsa Kami Selanjutnya" Timbal Aelin Teman Se frekuensi Yunda

Senja Mengernyitkan Dahinya Tak Suka Melihat Dua Orang Di Depannya Ini, Ingin Sekali Senja Marah Tapi Dengan Keadaan Nya Yang Sekarang Bisa Apa? Yang Ada Ditertawakan Semua Orang

"Disapa Kok Diem Sih? Jawab Dong Cantik" Ucap Yunda Lagi Sambil Memainkan Ujung Rambutnya

"Oh Iyaaa Kan Bisu" Sambungnya Lalu Tertawa Jahat, Senja Menuliskan Sesuatu Di Kertasnya

"Ak Gaada Salah Sama Kalian! Jangan Ganggu Aku"

"Owh Ada Yang Panas Bestie! Dinginin Dulu" Ucap Yunda Kemudian Aelin Mengambil Teh Panas Seseorang Dan Siap Untuk Menyiram Senja Tapi Dicekal Oleh Seseorang

"Gausah Gangguin Orang!" Ucapnya Dingin

"A-aksa" Yap Itu Aksa, Laki-laki Itu Menghempaskan Tangan Aelin Sampai Cangkir Teh Yang Dipegangnya Terjatuh

"Pergi!" Yunda Dan Aelin Langsung Ciut Dan Pergi Dari Sana, Senja Tersenyum Menatap Aksa Lalu Menuliskan Sesuatu, Aksa Menaikan Sebelah Alisnya

"Makasih Udah Tolongin aku Kak"

"Ch, Dasar Cewek Lemah! Gue Nolongin Lu Bukan Berarti Peduli! Tapi Kasihan!" Jawabnya Dan Langsung Pergi Dari sana, Senja Menghembuskan Nafasnya Pelan Lalu Mengusap Wajah Nya Sekali

"Gausah Di Masukin Ke Hati, Aksa Baik Kok" Ucap Zafrel Sambil Tersenyum Lalu Pergi Menyusul Aksa

Senja Mengelap Bajunya Yang Basah Akibat Perlakuan Yunda Tadi, Gadis Itu Jadi Terlihat Sangat Lemah Karena Kekurangan Yang ia Miliki Sekarang.

Aksaza||Tulisan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang