28.

301 26 3
                                    

Jum'at Pagi Waktunya Pelajaran Olahraga Di Kelas 11 IPS 1, Pas Sekali Kelas 12 IPS 1 Sedang Olahraga Juga Jadinya Mereka Digabungkan Setelah Pengambilan Nilai, Senja Tengah Belajar Bermain Bola Basket Bersama Aksa

"Tinggi Banget Ring Nya" Keluh Senja Pada Aksa

"Coba Dulu Kan Baru Belajar"

"Iyaa Yaudah" Senja Mengambil Ancang-ancang Untuk Melemparkan Bola Basket Dan Tiba-tiba Aksa Mengangkat Tubuhnya Sehingga Bola Itu Masuk Ke Dalam Ring

"Tuh Kan Masuk" Ucap Aksa Terkekeh Kecil Sambil Menurunkan Senja

"Iihhh Kak Aksa!" Sebal Senja Lalu Melemparkan Bola Basket Nya Sembarangan

"Maaf by" Cicit Aksa

"Isss" Senja Geli Mendengar Panggilan Baru Dari Aksa Itu Dan Duduk Di Kursi Bawah Pohon Di Pinggir Lapangan Diikuti Oleh Aksa

"Oh Iyaa, Kak Laskar Kemana ya?" Tanya Senja Melihat Sekeliling, Raut Wajah Aksa Seketika Berubah Mendengarnya

"Gatau, Bodoamat" Jawabnya Ketus Sambil Melipat Tangannya Di Depan Dada

"Lah Iss Kan Kakak Temen Nya Gimana Sihh"

"Gue Cuma Temennya Bukan Emaknya"

"Terserah!!! Kak Aksa Nyebelin Banget!!!!" Ucap Senja Geram Dan Memukuli Lengan Aksa Beberapa Kali

"Bodo! Ga Sakit Wlee" Ejek Aksa Yang Memang Pukulan Kecil Senja Itu Tak Terasa Sama Sekali Di Lengan Kekarnya, Habis Sudah Kesabaran Senja, Perempuan Itu Mengambil Tangan Aksa Dan Menggigit Jari Telunjuknya

"Arghh Kok Digigit Sih By, Lepasin By" Pinta Aksa Tapi Senja Malah Semakin Menggigit Jari Aksa Tepat Di Tengah-tengah Telunjuknya, Aksa Menelan Saliva Nya Merasakan Bibir Basah Senja Membuat Jari Telunjuknya Terasa Dingin

"Eeh Kalian Ngapain?" Senja Langsung Mengeluarkan Jari Aksa Dari Mulutnya Dan Menatap Ke Sumber Suara Yaitu Rahmi,Andre,Morgan,Megan Dan Zafrel

Shit! Yang Di Emut Jari Elo Yang Tegang, Batin Aksa Sambil Menggigit Bibir Bawahnya

"Engga Ada Kok Sebel Aja Sama Kak Aksa" Jawab Senja Santai

"Ohh Gitu, Bela Kemana ya?" Tanya Rahmi

"Laskar Juga Gaada" Sambung Morgan

"Nah Itulah! Tadi Aku Tanya Sama Kak Aksa Malah Ngegas! Nyebelin Banget Huuh!!"

"Ya Soalnya Gue Beneran Gatau By" Sahut Aksa

"By by By by! Kak Aksa Panggil Aku Babi?" Sial! Andre Dan Morgan Nyaris Tertawa Mendengar Ucapan Senja Barusan, Aksa Langsung Menutup Mulut Lemes Istrinya Ini Menggunakan Tangannya, Takut Ada Yang Suka Dengan Mulut Bar-Bar Istrinya.

"Maksudnya Itu Baby Bukan Babi" Koreksi Aksa Menatap Senja

"Ya Kirain Aja" Ucap Senja Setelah Berhasil Melepaskan Tangan Aksa Dari Mulutnya

"Biasanya Laskar Hubungi Lo Kan Kalo Dia Mau Kemana" Ucap Morgan Menengahi Agar Drama Pasutri Itu Berhenti, Benar-Benar Membuat Jiwa Kejombloan Morgan Meronta-ronta.

"Iyaa, Tapi Dia Gaada Hubungin Gue" Sahut Aksa

"Heran Kok Mereka Bisa Ga Sekolah Bareng Kek Gini" Bingung Andre

"Gue Juga Ga bisa Hubungi Laskar, Terakhir aktif Jam 5 Sore" Timpal Megan

"Apa Dirumah Sakit? Kan Kemarin Sore Dia Bilang Mau Jenguk Nadzira" Tebak Zafrel

"Bisa Jadi, Tapi Gatau Di rumah Sakit Mana" Jawab Morgan

"Sebentar" Interupsi Megan Menatap Serius Ke Layar Ponselnya

"Kenapa Gan?"

"Nyokap Bela Bilang Bela Ga Pulang Semaleman" Ucap Megan Setelah Melihat Isi Pesan Dari Dela Mama Kandungnya Bela

"Lah Terus Kemana Dong" Ucap Rahmi

"Gatau"

"Oh iyaa Darimana Lo Dapet No Nyokapnya Bela?" Tanya Morgan Pada Saudara Kembarnya Itu

"Udah Lama, Gue Pernah Nganterin Bela Kerumah Mama Kandungnya Yaitu Tante Dela, Dia Ngasih No nya Dia Minta Gue Buat Terus Jagain Bela Karena Tante Dela Itu Udah Cerai Sama Papanya Bela Dan Bela Ikut Papanya" Jelas Megan, Terlalu Banyak Kata Untuk Orang Dingin Seperti Megan.

"Oh Begitu ya, Baiklah"

˚˚˚˚

"E'em" Gumam Seorang Laki-laki Yang Baru Bangun Dari Tidurnya, Ia Memeluk Sesuatu Seperti Guling Tapi Bergerak, Ia Membuka Matanya Dan Sangat Terkejut Dengan apa Yang ia Lihat, Ia Naked Dan Seranjang Bersama Seorang Perempuan.

Laki-laki Itu Langsung Mendorongnya Dan Berdiri Memungut Pakaian Nya Lalu Masuk Ke Dalam Kamar Mandi, Perempuan Itu Duduk Dan Bersandar Sambil Menangis Dan Memegangi Selimut Untuk Menutupi Tubuh Polosnya

"Gue Udah Kotor!" Ucapnya Mengingat Kejadian Semalam Dimana Keperawanannya Diambil Oleh Seorang Laki-laki, Emang Itu Adalah Laki-laki Yang ia Cintai Tapi Jalan Ini Sangatlah Buruk, Tidak, Ini Bukan Kesalahan Bela Tapi Laskar, Laki-laki Itu Harus Bertanggungjawab Setelah Ini.

Tak Lama Laskar Keluar Dari Kamar Mandi Dengan Pakaian Lengkap, Laskar Melirik Bela Dengan Tatapan Jijik Dan Berjalan Menuju Pintu Keluar

"Laskar!" Panggil Bela Tak Santai, Laki-laki Itu Menoleh Sambil Mengangkat Sebelah alisnya

"Lo Harus Tanggungjawab! Lo Udah Renggut Keperawanan Gue!" Teriak Bela Disertai Air Mata

"Ga! Ga Mungkin Gue Lakuin Hal Itu! Gue Ga Sebajing Itu" Tolak Laskar

"Bangsat Lo!! Lo Ga Inget Kejadian Semalem? Haah!?" Tanya Bela Memungut Pakaian Nya Dan Memakainya, Laskar Diam Sejenak Mencoba Mengingat Tapi Yang ia Ingat Hanyalah Pergi Ke Bar Dan Minum

"Ga Mungkin! Pasti Lo Kan Yang Udah Jebak Gue, Lo Sama Aja Kayak Yunda!" Tegas Laskar Dan Kembali Berjalan

"Apanya Yang Ga Mungkin Tuan Laskar Zarenra? GUE GA SEMURAH ITU!!! HIDUP GUE UDAH CUKUP HANCUR!!! DAN SEKARANG LO YANG BIKIN HIDUP GUE TAMBAH BERANTAKAN!!" Teriak Bela Penuh Amarah Dicampur Sedih Bersamaan

"Apa Lo Punya Bukti Kalo Gue Yang Lakuin Itu?" Tanya Laskar Masih Dengan Tenang

"Bukti Apa Lagi! Udah Jelas Lo Seranjang Sama Gue! Lo Bejat Laskar!!" Timpal Bela Dengan Kepala Yang Berkecamuk

"Gue Gamau Tanggungjawab"

Deg

"Gila Lo! Ga Punya Hati Hm? Lo Tau Gak Siapa Perempuan Ini Yang Udah Lo Nodai Haahh!?"

"Tau Gak!!!!" Amuk Bela Mengguncangkan Tubuh Laskar Walau Tubuhnya Sendiri Bergetar Hebat, Laskar Mendorong Bela Sampai Perempuan Itu Terjatuh Dan Terduduk Di Lantai

"Lo Emang Ga Punya Hati!! Pegang Kata-kata Gue, Siap² Lo Bakal Kehilangan Orang Yang Lo Sayang Atau Cinta Siapapun Itu! Dia Bakal Tinggalin Lo, Selamanya....!" Final Bela Penuh Penekanan Di Akhir Kalimatnya

"Gausah Asal Ngomong Lo!" Sungut Laskar Tersulut Emosi

"Why? Lihat Saja Apa Yang Akan Terjadi Nanti" Tantang Bela Sambil Berdiri Dan Berjalan

"Because You're Desecrated a Completely Innocent Person In Your Life! Just See It Later" Bisik Bela Penuh Penekanan Sebelum Ia Keluar Dari Dalam Kamar Itu

Laskar Terdiam Mencerna Semua Ucapan Yang Keluar Dari Mulut Bela, Laskar Memeriksa Tempat Tidur, Benar Saja Ada Bercak Kemerahan Disana, Apa Mungkin Dia Sendiri Yang Melakukan Itu? Nyatanya Sekarang Laskar Belum Bisa Mempercayai Nya Karena Tak Ada Bukti Yang Kuat, Salah Satu Jalan Keluarnya Adalah Mencari Lewat Jalur CCTV. Jika Ada

Aksaza||Tulisan SenjaWhere stories live. Discover now