4. Wedding

513 63 177
                                    

Hari Ini Hari Dimana Senja Melepas Lajang Walau Dirinya Masih Berumur 16 Tahun Dan Calon Suaminya 17 Tahun, Tapi Umur Tak Menjamin Semuanya, Kedua Mempelai Sudah Siap Dengan Pakaian Mereka

Pernikahan Ini Hanya Dihadiri Oleh Para Kedua Orang Tua Dari Kedua Sisi, Zafrel Dan Beberapa Wali Untuk Menjadi Saksi Ikatan Janji Pernikahan Mereka

"Saya Nikahkan Anak Saya, Senja Anastasya Ningrat Binti Cakrabuana Ningrat Dengan Saudara Aksaza Xander Xavier Dengan Mas Kawin 100 Kg, Uang Sebesar 1,2 Triliun, 2 Apartemen, 5 Mobil Sport, 9 Mobil Lamborghini, 5 Pesawat Pribadi, 5 Mansion Di 8 Negara, 10 Hektar Tanah Kosong, 20 Dollar Amerika Serikat Dan Seperangkat Alat Shalat Dibayar Tunai!" Ucap Cakra Lantang

"Saya Terima Nikahnya Senja Anastasya Dengan Mas Kawin Tersebut Dibayar Tunai"

"Bagaimana Para Saksi?"

"Sah!"

Kini Senja Anastasya Ningrat Resmi Menjadi Menantu Dari Keluarga Xavier Yang Berarti Marga Keluarga Ningrat Diganti Dengan Marga Xavier Dari Suaminya

Senja Menyalami Punggung Tangan Aksa Dan Aksa Mencium Kening Istrinya Lalu Keduanya Saling Bertukar Cincin, Seharusnya Pernikahan Adalah Hari Dimana Dua Orang Berbeda Gender Berbahagia Tapi Tidak Dengan Aksa Juga Senja, Mereka Menikah Hanya Karena Perjodohan, Akankah Pernikahan Ini Bertahan Lama? Tak Ada Yang Tau.

"Jaga Istrimu Baik² Aksa! Karena Aliya dia Kehilangan Suaranya" Pesan Pak Cakra Sebelum Mereka Pergi Ke Rumah Mereka

Setelah Acara Pernikahan Nya Selesai Mereka Berdua Langsung Pergi Ke Rumah Baru Khusus Mereka Berdua Yang Dibelikan Oleh Cakra Dan Rehan Sebagai Hadiah Pernikahan

Aksa Membawa 2 Koper Besar Miliknya Dan Senja Kemudian Berjalan Masuk Ke Dalam Disusul Oleh Senja, Senja Langsung Mengunci Pintunya Dan Berbalik Dikejutkan Dengan Aksa Yang Sudah Berada Di Depannya

Aksa Menempatkan Sebelah Tangannya Di Pintu Lalu Mendekatkan Wajahnya Ke Wajah Senja Hingga Wajah Mereka Hanya Berjarak Beberapa Senti, Aksa Menelisik Wajah Senja Yang Sekarang Adalah Istrinya Kemudian Menyunggingkan Senyuman Tipis Sampai Tak Terlihat, Cantik, Itulah Yang ia Pikirkan

Aksa Kembali Mendekatkan Wajahnya Sampai Bibir Mereka Hampir Bersentuhan Lalu Memundurkan Wajahnya Lagi Saat Sadar Apa Yang Ia Lakukan, Aksa Berdehem Lalu Membawa Kopernya Dan Senja Kemudian Masuk Ke Dalam Kamar

Aksa Membuka Jas Hitam Yang Melekat Di Tubuhnya Kemudian Membuka Baju Kemejanya Sampai Dada Bidang Laki-laki Itu Terlihat Sangat Jelas, Senja Ikut Masuk Ke Kamar Dan Melihat Dada Aksa Kemudian Menutup Wajahnya Menggunakan Kedua Tangannya

Aksa Yang Menyadari Kehadiran Senja Langsung Berbalik Sambil Menaikan Kedua alisnya Lalu Berjalan Mendekat Dan Memegang Kedua Tangan Gadis Itu Kemudian Menyingkirkan Tangan Senja Yang Menutupi Wajah Cantiknya

"Kenapa? Gue Itu Suami Lo, Gausah Sok Nutup Mata Segala!" Tegas Aksa Lalu Melepaskan Tangan Senja, Gadis Itu Mengangguk Lalu Melepaskan Bando Bunga Yang Ia Pakai Sebagai Penghias Hijab Yang ia Kenakan Tadi

Senja Belum Terbiasa Dengan Situasi Seperti Ini, Di Pondok Selalu Diajarkan Oleh Ustadz Fahri Untuk Selalu Menjaga Pandangan Terhadap Laki-laki, Senja Tadi Hanya Reflek Menutup Matanya Karena Lupa Siapa Aksa Sekarang

Senja Bingung Mau Mengganti Pakaian, Gadis Itu Menggigit Bibir Bawahnya Sambil Memilin Jari-Jari Tangannya

"Kok Diem? Ganti Baju Sana" Ucap Aksa Memecahkan Lamunan Senja, Gadis Itu Segera Berjalan Menuju Kamar Mandi Sambil Membawa Pakaian Ganti

"Ngapain Ke Kamar Mandi? Ganti Nya Disini Aja, Depan Gue! Suami Lo" Cekal Aksa Membuat Senja Jadi Gugup, Senja Menuliskan Sesuatu Di Bukunya

"Aku Mau Mandi Sekalian Ganti Baju"

Setelah Itu Senja Langsung Masuk Ke Dalam Kamar Mandi Dan Membersihkan Tubuhnya Yang Terasa Lengket, ia Langsung Memakai Baju Gantinya Dan Keluar Saat Sudah Selesai Mandi

Senja Melihat Aksa Yang Tertidur Di Kasur Posisi Tengkurap Kemudian Gadis Itu Mendekat Dan Menyelimuti Aksa Lalu Ikut Berbaring Di Sebelah Aksa Dan Tertidur

˚˚˚

Paginya Senja Terbangun Saat Mendengar Adzan Subuh Dan Langsung Mengambil Air Wudhu Kemudian Membangun Kan Aksa Tapi Laki-laki Itu Malah Marah Tak Mau Bangun, Akhirnya Senja Mengalah Dan Shalat Sendirian

Tak Lama Aksa Terbangun Saat Senja Selesai Shalat, Gadis Itu Tersenyum Melihat Aksa Dan Menuliskan Sesuatu

"Kak Aksa, Ngaji Bareng Senja Yuk"

Aksa Mengangkat 1 alisnya Dengan Memasang Wajah Cueknya, Berbeda Sekali Dengan Aksa Yang Tadi Saat Mereka Baru Sampai Di rumah

"Gue Gabisa!" Jawabnya Singkat

"Yaudah, Biar Senja Ajarin" Tawar Gadis Itu Yang Masih Berusaha Membujuk Aksa Untuk Ikut Mengaji Bersamanya, Laki-laki Dengan anting Di Sebelah Telinganya Itu Menatap Senja Tak Suka

"Perempuan Bisu Kayak Lo Bisa Apa Haah!? Coba Ajarkan Gue Mengaji Lewat Mulut lu, Apakah Bisa? Tidak!."
Sarkas Aksa Membuat Hati Kecil Senja Tergores

Pada akhirnya Senja Tetap Mengaji Sendirian Dan Langsung Turun Ke Bawah Saat Sudah Rapi Dengan Seragam Sekolahnya Lalu Ke Dapur Memasak Makanan Untuk Aksa

Senja Tersenyum Melihat Aksa Turun Dari Tangga Lalu Kembali Menuliskan Sesuatu Di Bukunya

"Sarapan Dulu ya Kak, Senja Udah Buatin Roti Bakar Sama Susu Buat Kak Aksa"

Aksa Menaikan Sebelah Alisnya Menatap Senja Lalu Mendekat Ke Arah Gadis Itu Kemudian Melihat Ke Atas Meja, Prang! Aksa Melempar Beberapa Piring Yang Berisikan Roti Bakar Buatan Senja Di Dalamnya

"Saya Tidak Ingin Memakan Masakan Mu!" Ucap Aksa Formal Lalu Pergi Dari sana, Senja Tersentak mendengar ucapan Aksa Barusan Lalu Gadis Itu Membereskan Pecahan Piring Yang Berserakan Di Lantai

Setelah Selesai Senja Langsung Keluar Berharap Aksa Ada Disana Namun Tak Ada, Bahkan Mobilnya Juga Gaada, Aksa Sudah Pergi Duluan? Mungkin Saja, Senja Menghembuskan nafasnya Perlahan Lalu Memilih Untuk Berjalan Kaki Menuju Sekolah, Untuk Pertama Kalinya Seorang Anak Tunggal Dari Keluarga Konglomerat Berjalan Kaki Menuju Sekolah

Yap, Senja Adalah Termasuk Putri Bangsawan Keturunan Dari Frederick Ningrat Sang Kakek Senja Sekaligus Ayah Dari Cakrabuana Ningrat Yang Sudah Tiada 7 Tahun Silam

15 Menit, Senja Sudah Sampai Di Sekolah Dengan Nafas Yang Tak Beraturan Serta Keringat Membasahi Dahi Dan Pelipis Gadis Itu

Senja Menghapus Keringat Nya Menggunakan Tisu Lalu Masuk Ke Dalam Sekolah, Saat Senja Berada di Tengah Lapangan, Buk.. Seseorang Melemparkan Bola Basket Dan Mengenai Kepala Senja, Gadis itu Memegangi Kepalanya Yang Sedikit Pusing, Senja Melihat Ke Arah Orang Itu Yang Ternyata Adalah Aksa

"Lain Kali gausah Lewat Tengah Lapangan Bisa!? Kek Gaada Jalan Lain Aja" Sarkas Aksa Membuat Senja Ditertawakan Oleh Para Siswa-siswi Yang Berada Di Pinggir Lapangan, Gadis Itu Segera Pergi Dari sana Sebelum ia Menitikkan Air Mata, Padahal Aksa Suaminya Kenapa ia Bisa Sekejam Ini? Ntahlah.

Aksaza||Tulisan SenjaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu