29.

288 29 6
                                    

Bela Berjalan Perlahan Menyusuri Jembatan Penghubung Antara Dua Sungai, Dari bawah Terdengar Sangat Jelas Arus Sungai Yang Deras, Jalanan Pun Terlihat Sepi, Hanya Beberapa Kendaraan Yang Lewat

Bela Berdiri Di Pembatas Jembatan, Tatapan Perempuan Itu Terlihat Kosong Dan Lurus Ke Depan, Sebegitu Hancurnya Hidup Nya Sekarang, Ia Sangat Menyesal Pernah Mencintai Sosok Laskar Seorang Laki-laki Bejat Yang Telah Menodai Dirinya Dan Tidak Mau Bertanggungjawab.

"Hidup Gue Udah Hancur! Gue Kotor! HAHAHAHAHA GUE KOTOR!!! HIDUP GUE BERANTAKAN WOIII" Tawa Bela Bergema Dari Terumbu Karang Di Depan Sana, Tawa Dan Menangis Secara Bersamaan.

"Mama Papa Cerai, Mama Meninggal, Disiksa Oleh Papa Kandungnya, Dan Sekarang? Udah Ga Suci, Apalagi Yang Harus Gue Pertahankan Sekarang, Nasi Sudah Menjadi Bubur" Bela Naik Ke Atas Pembatas Jembatan Dan Melihat Ke Bawah

Perempuan Itu Tersenyum Getir Melihat Ke Bawah Dan Berjalan Maju Secara Perlahan, Bela Mengangkat Sebelah Kakinya Dan Merentangkan Kedua Tangannya Lalu Mendongak

"Bye World" Setelah Mengatakan Itu Bela Menutup Kedua Matanya Sambil Tersenyum Dan Siap Untuk Melompat.

Sebuah Tangan Melingkar Di Perutnya Dan Menariknya Turun Ke Bawah.

"Gila lo! Lo Mau Bundir Haah!?"

"Andre.." Bela Langsung Memeluk Laki-laki Itu Dengan Sangat Erat, Bela Menangis Di Pelukannya.

"Lo Kenapa Kayak Gitu Tadi?" Tanya Andre

"Peluk Gue!!! Gue Butuh Pelukan Hangat" Pinta Bela Tak Memerhatikan Bahwa Ada Rahmi Disana, Istrinya Andre.

"Bel Jawab Gue Lo Kenapa?" Tanya Andre Sekali Lagi Masih Tidak Membalas Pelukan Perempuan Itu

"Peluk Gue Ndre!! Peluk Gue!!!" Ucap Bela Sambil Menangis

"Bel? Kamu Kenapa?" Giliran Rahmi Yang Bertanya, Perempuan Itu Mendongak Dan Menatap Ke Sumber Suara Dan Langsung Melepaskan Pelukannya Melihat Keberadaan Rahmi, Sungguh Ia Lupa Bahwa Andre Sudah Mempunyai Istri

"Maaf" Ucap Bela Sambil Menunduk Dan Kembali Menangis Mengingat keadaannya Sekarang

"Kamu Kenapa Bel?" Sekali Lagi Rahmi Bertanya, Perempuan Ini Punya Kesabaran Yang Cetek Tapi Ia Harus Sabar Menunggu Jawaban Dari Bela

"Bel?"

"Tanya Sama Temen Lo! Gue Kenapa!" Sungut Bela Berjalan Mundur

"Siapa Bel? Bilang Sama Kita" Sahut Rahmi

"Laskar! Tanya Sama Dia Gue Kenapa!!!! Dia yang Udah Bikin Gue Kek Gini!" Racau Bela Mengacak Hijab Nya Sampai Terlepas, Dengan Sigap Rahmi Menahan Jilbab Itu Dan Memakaikannya Kembali.

"Dia Udah Apain Lo?" Tanya Megan Yang Sudah Berada Disana Bersama Morgan

"Dia--dia Udah Nodain Gue Dan Gamau Tanggungjawab" Jujurnya Dan Terduduk Di Tanah

"Apa!? Gila Tuh Orang" Ucap Morgan Tak Percaya

"Semalem Gue Ketemu Dia Di Jalan Pas Dia Mabuk, Dia Manggil Gue Nadzira Dan Dia Bawa Gue Paksa Ke Bar Dan Nyentuh Gue! Pagi Ini Dia Ga Percaya Kalo Dia Udah Nyentuh Gue Bahkan Nuduh Gue Yang Udah Jebak Dia" Lirih Bela

"Gue Emang Suka Sama Dia Tapi Gue Gaakan Sebodoh Itu" Sambung Bela

"Keterlaluan" Timpal Megan Mengepal Tangannya Kuat

"Gue Mau Mati! Gue Gamau Hidup Lagi!!" Teriak Bela

"Gue Anter Lo Pulang, Biar Gue Yang Urus Laskar, ayo" Ucap Megan Menarik Tangan Bela Menuju Motornya Dan Mengantarkan Bela Pulang Ke Rumahnya, Jujur Saja Bela Tidak Ingin Pulang, Rasanya Ia Tidak ingin pulang Kerumah Itu, Tau gak Suatu tempat yang panas Selain Neraka? Ya! Rumah, Rumah Serasa Neraka Bagi Bela

"Yaudah Kita Pulang" Ucap Morgan Dan Ketiga Orang Itu Pulang Kerumah Masing-masing.

˚˚˚˚

"Kak?" Panggil Senja Karena Tak Menemukan Aksa Di Kamarnya, Perempuan Ini Baru Selesai Mencuci Piring Di Dapur Dan Kembali Ke Kamar

"Gatau Dehh" Ucapnya Lalu Berdiri Di Dekat Kasur Sambil Sedikit Menunduk Untuk Mengganti Pakaian Nya Dengan Kimono.

Setelah selesai Mengganti Pakaian Nya Senja Merasakan Sesuatu Melingkar Di Perutnya Yang Terasa Dingin, Itu Tangan Aksa Yang Baru Saja Selesai Mandi, Perempuan Itu Berbalik Dan Menatap Aksa Sepenuhnya

"Kenapa Manggil Hm?" Tanya Aksa

"Kenapa Aku Panggil Ga Nyaut?" Ucap senja sambil memicingkan matanya

"Males Mau Nyaut Sekalian Aja Pas Selesai Mandi" Jawab Aksa Santai

"Iss Yaudah Aku Mau Mandi, Kakak Duluan Aja Ke Bawah Ntar Senja Nyusul"

"Gamau Ahh"

"Kok Gamau Sih?"

"Kiss Me Please" Pinta Aksa

"Engga Aah"

"Ayoooo By Ayoooo, Kiss Me"

"Yaudah Sini"

'Cup"

Senja mencium Kedua Pipi Aksa Tapi Laki-laki Itu Meras Kurang, ia Menunjuk Dahinya Senja Pun Menurut, Aksa Menunjuk Pangkal Hidungnya Masih Dituruti

"Udah Kak"

"Belum by"

"Kan Udah Semua"

"Kiss My Lips First"

'Cup Cup Cup'

Senja Mengecup Bibir Pink Aksa Beberapa Kali Dan Langsung Nyelonong Masuk Ke Dalam Kamar Mandi, Pipinya Memanas Dan Memerah Seperti Kepiting Rebus.

Aksa Memegangi Bibirnya Dan Tersenyum Sendiri, ia Melirik Pintu Kamar Mandi Yang Sudah Tertutup Lalu Naik Ke Atas Kasur Dan Berguling-guling, Untung Saja Handuk Yang ia Kenakan Tidak Terlepas, Orang Mah Kalo Udah Bucin Emang Beda. Dah Kek Orgil Kayak Yang Baca, Canda.

˚˚˚˚

Megan Mengantarkan Bela Sampai Depan Gerbang Rumahnya Dan Laki-laki Itu Langsung Pamit Pulang Karena Jam Sudah Menunjukkan Pukul 8 Malam Takut Mamanya Akan Mencarinya, Mamanya Mengidap Penyakit Mental Jadinya ia Memperlakukan Anaknya Seperti Bocah Tapi Kedua Anak Kembarnya Itu Tidak Seperti Itu, Malah Sudah Berpikiran Dewasa.

"Darimana Kamu?" Tanya Seorang Wanita Paruh baya Sambil Berkacak Pinggang, Bela Mendongak Dan Menatap Eli Sang Ibu Tiri

"Habis Ngejalang Dimana Kamu? Semalaman Tidak Pulang!" Sungut Eli Dengan Mata Yang Sedikit Melotot

"Mama Bilang Apa sih, Bela Cuma Nginep Dirumah Temen Itu Aja" Jawab Bela Lesu

"Halah! Gausah Bohong Kamu" Sarkas Eli Menarik Tangan Bela Untuk Masuk Ke Dalam, Tidak Enak Jika Perdebatan Mereka Di Dengar Tetangga, Nanti Nama Baik Sang Jaksa Hukum Itu Tercemar ck

"Bela Ga Bohong Ma!" Ucap Bela Dan Mereka Sampai Di Ruang Tamu, Disana Sudah Ada Alexis sanchez Ayahnya Bela Sang Jaksa Hukum Terkenal, Banyak Para Bodyguard Alex Juga Disana

"Darimana Kamu?" Tanya alex Santai

"Darimana!?" Tanya Alex Lagi Karena Bela Tidak Menjawab

"Berani Kamu Mendiamkan Saya Haah!?" Terpancing Sudah Emosi Alex, Pria Itu Menyuruh Para Bodyguard Nya Pergi Lalu Berdiri Dan Melepaskan Ikat Pinggangnya

"Terima Ini" Alex Mendorong Bela Sehingga Perempuan Itu Terduduk Di Lantai Lalu Menyebat Bela Menggunakan Ikat Pinggangnya

"Pertama, 5 Kali Cambukan Karena Kamu Tidak Pulang Semalaman, Kedua, 5 Cambukan Karena Kamu Tidak Ada Kabar, Ketiga, 5 Cambukan Karena Kamu Pulang Larut Malam, Keempat, Total Keseluruhan Karena Kamu Telah Mendiamkan Saya!" Alex mencambuk Bela Seiring Ucapannya, Bela Kena 30 Kali Cambukan Dalam Waktu Singkat Tapi Sangat Lah Menyakitkan.

Aksaza||Tulisan SenjaWhere stories live. Discover now