PROLOG

3.4K 296 32
                                    

Happy Reading

.

.

.

Hari itu...

Sasuke berlari menembus hujan yang turun dengan derasnya. Pria emo itu menghiraukan air hujan yang terus membasahi tubuhnya, bagaimanapun dia harus segera sampai di taman secepat mungkin. Dia harus bertemu dengan wanitanya.

Wanita?

Ah itu... Dia sudah meniduri kekasihnya dua hari yang lalu, dan itu artinya kekasihnya sudah bukan gadis lagi bukan? Dia sudah seutuhnya menjadi wanitanya. Tidak ada yang dapat memisahkan mereka.

Mata hitamnya melirik pada jam tangan anti air yang melingkar indah di pergelangan tangannya. Sial, dia terlambat 45 menit dari waktu yang dijanjikan. Dan sialnya lagi, sekarang sedang hujan lebat.

Sasuke mengutuk segala sesuatu yang membuatnya datang terlambat pada pertemuannya dengan kekasihnya. Jika yang menghambatnya bukanlah ibunya, mungkin Sasuke lebih memilih untuk pergi dan tak menghiraukan orang tersebut. Sayangnya, dia adalah ibunya, orang yang melahirkannya ke dunia.

Onyx jelaganya dapat melihat sosok kekasihnya sedang duduk di salah satu kursi membelakanginya. Dapat Sasuke lihat jika bahu kekasihnya itu bergetar.

Dengan perasaan bersalah, Sasuke berlari mendekat dan memeluk wanitanya dari belakang dengan erat.

"Maafkan aku, Sakura. Aku terlambat datang. Aku lupa mengabarimu karena ponselku mati." Bisiknya tepat di telinga wanita dengan Surai merah jambu tersebut.

Sang empunya rambut pun menoleh pada pria yang menyisipkan kepalanya di antara ceruk leher jenjangnya. Sebuah senyuman tipis ia berikan pada kekasih ravennya. "Tidak apa-apa, lagi pula aku disini hanya sebentar kok."

Sasuke mendongakkan kepalanya menatap wajah kekasihnya yang nampak pucat dengan keadaan kepala masih berada pada ceruk leher Sakura. "Apa maksudmu, sayang?" Tanyanya dengan alis sebelah terangkat. "Aa... Maksudmu kita akan sama-sama pulang kan Hem?"

Sasuke mengecup pipi Sakura dari samping. "Baiklah, ayo kita pulang ke apartemen ku!" Ajak Sasuke seraya bangkit dan menggenggam tangan Sakura yang dingin.

Manik zamrud Sakura menatap Sasuke dengan pandangan yang tidak dapat diartikan. "Sasuke-kun." Panggilnya membuat Sasuke menoleh.

"Kenapa? Kau ingin di gendong?"

Sakura menggelengkan kepalanya pelan, sebuah senyuman tulus namun terasa menyesakkan baginya, ia lontarkan pada Sasuke.

"Terimakasih."

"Untuk?"

"Untuk segala-galanya yang telah kau lakukan untukku. Aku senang bertemu denganmu."

Kini Sasuke menghadap lurus tepat di depan Sakura. Pria itu mengubah posisinya untuk berdiri tegap di depan kekasih pinknya. Dia merasa ada yang aneh dengan Sakura.

"Apa maksudmu, Sakura?" Selidik Sasuke curiga.

Sakura menarik nafasnya dalam, sebelum akhirnya dia memberikan senyuman terbaiknya pada Sasuke. Untung hari ini hujan lebat sedang mengguyur Tokyo, membuatnya dapat menyembunyikan air yang turun dari matanya secara perlahan dan turut bercampur bersama derasnya air hujan.

"Kita akhiri saja hubungan ini, yah."

DEG

Onyx Sasuke membulat sempurna menatap kekasih merah mudanya yang sudah merangkap menjadi wanitanya. "Ulangi kembali perkataanmu, Sakura! Aku rasa aku salah dengar." Sasuke berusaha berfikiran jika apa yang ia dengar adalah salah.

SURREPTITIOUSWhere stories live. Discover now