SURREPTITIOUS : 17

1.7K 238 31
                                    

Milik Masashi Kishimoto
Story by Aliza_H
Jangan lupa vote and komen!
Happy Reading!

.

.

.

"Kenapa kau tidak pernah memberitahuku, Sakura?"

Sakura diam membisu dengan kepala tertunduk. Dan diamnya Sakura justru membuat Emosi Sasuke perlahan naik dan meletup-letup.

Apakah salah jika ia marah ketika dirinya merasa di bodohi?

"Apakah penting untuk memberitahumu?" Bukannya menjawab pertanyaan Sasuke, Sakura justru balik bertanya.

Pertanyaan yang di lontarkan Sakura nyatanya membuat Emosi sang bungsu Uchiha semakin bergejolak. "Mereka darah dagingku! Aku ayahnya!!"

"Tapi mereka anakku, Sasuke." Ucap Sakura tegas dengan air mata yang berderaian. Entah sejak kapan manik-manik liquid itu turun membanjiri wajah ayunya yang kini nampak memerah.

"Aku yang mengandung mereka, aku yang menjaga mereka, aku yang merawat dan membesarkan mereka. Kumohon jangan ganggu kami Sasuke." Nafas Sakura terdengar begitu berat dan memilukan.

"Tapi mereka juga anakku, Sakura. Kita membuatnya bersama. Mereka berdua..." Onyx Sasuke melembut ketika menatap kedua bocah kecil yang diam memperhatikan perdebatan kedua orang dewasa itu. "... anak kita, Sakura."

"Tapi kau sudah punya kehidupanmu sendiri, Sasuke. Ku mohon jangan ganggu kami." Sakura kini berjalan kedepan anak-anaknya dan menutupi keduanya dari pandangan Sasuke. Wanita merah muda itu berusaha untuk tetap terlihat kuat dan kokoh menghadapi seorang Uchiha Sasuke, walau sejujurnya ia sudah kembali hancur hanya dengan melihat Sasuke lagi.

"Kami sudah bahagia Sasuke, tolong jangan hancurkan kebahagiaan kecil ini. Kau punya kehidupanmu sendiri. Jadi, tolong pergi dan tinggalkan aku dan anak-anakku!!" Tekan Sakura disertai dengan hembusan nafas yang terasa berat dan menyesakkan.

'Hap'

Lagi. Sasuke kembali menahan pergelangan tangan Sakura, membuat sang empunya tangan kembali menatap wajah Sasuke. Dalam posisi wajah berhadap-hadapan seperti ini, Sakura bisa melihat onyx kelam itu lagi. Tetapi, dengan binar yang berbeda dengan saat itu. Hanya ada kesedihan serta kerinduan yang tersirat di dalam sana, membuat sesuatu di dalam dada Sakura terasa sesak.

"Kebahagiaan dan kehidupanku ada padamu Sakura. Lantas, jika aku melepaskanmu, bukankah itu artinya aku melepaskan kebahagiaan dan kehidupanku?"

Sorot mata hitam yang meneduhkan itu membuat Sakura mendadak bimbang dengan keputusannya. Merasakan hal tersebut, Sakura meremas kepalan tangannya yang di pegang erat oleh Sasuke. Matanya terpejam erat, berusaha menyadarkan dirinya sendiri jika ia tak bisa untuk kembali.

Kepala Sakura menggeleng kuat bersamaan dengan matanya yang perlahan terbuka, memperlihatkan viridian cantik yang terlihat kuat dan kokoh. "Aku tak bisa, Sasuke!"

Sakura menarik nafasnya berat. "Berhentilah menjadi egois, Sasuke! Jika aku terus berada di sampingmu, bukan hanya aku yang akan terluka, tetapi juga anak-anakku. Jadi, lebih baik kau selesaikan semuanya. Karena jika semuanya belum selesai, kau hanya memposisikan aku dan anak-anakku dalam posisi yang sulit dan berbahaya!"

Usai mengatakan hal tersebut, Sakura bergegas pergi dengan menyeret kedua anaknya pergi dari sana. Kepergian Sakura itu meninggalkan Sasuke yang membeku di tempatnya.

Ucapan Sakura tadi terus menggema di kepalanya. Menjadi sebuah melodi dari kaset yang di putar secara terus-menerus. Sasuke berusaha mencerna bulat-bulat apa maksud dari ucapan Sakura tersebut, hingga muncul lah berbagai pertanyaan di kepalanya.

SURREPTITIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang