SURREPTITIOUS : 23

990 133 5
                                    

Milik Masashi Kishimoto
Story by Aliza_H
Jangan lupa vote dan komen!

(100 VOTE = NEXT)

.

.

.


Diantara ramainya pengunjung yang saling hilir mudik dibandara, dua orang sejoli nampak tengah berjalan dengan terburu-buru. Lebih tepatnya, sang pria lah yang nampak kesulitan mengejar Sang wanita dengan dua koper besar di kedua tangannya.

"Ino, tunggu sebentar! Kita perlu istirahat lebih dahulu."

Begitulah, itu adalah pasangan baru kesayangan kita yang baru saja selesai liburan (Baca ; Bulan madu). Dan baru beberapa menit yang lalu mereka sampai di Jepang, tapi Ino langsung meminta untuk mencari penerbangan tercepat ke Hatsukaichi. Hal tersebut bukan tanpa sebab, begitu mereka sampai di Jepang dan Ino segera memeriksa ponselnya, siapa yang menyangka, dia menemukan pesan yang dikirim Sakura.

Begitu membuka pesan tersebut dan membacanya, bola mata Ino melebar. Pesan itu berisi kabar pernikahan Sasori serta Undangan untuk Ino dan Sai.

Dengan ribuan pertanyaan yang tertanam di benaknya terkait kabar pernikahan Sasori tersebut yang sangat tiba-tiba, Ino pun memutuskan untuk langsung terbang menuju Hatsukaichi. Ia butuh penjelasan terkait pernikahan Sasori, juga hubungan Sakura dan Sasuke yang masih belum ia ketahui dengan pasti.

Jika kalian bertanya, mengapa Ino sebegitu ingin tahunya mengenai pernikahan Sasori, jawabannya adalah karena Ino pernah menaksir Kakak Sakura tersebut. Hal itu terjadi jauh sebelum ia bertemu dan Sai dan menyadari jika ia tidak menaksir Sasori, melainkan hanya sekedar perasaan kagum biasa. Sasori adalah sosok yang tampan, dewasa, cerdas dan pengertian yang setiap saatnya selalu membuat Ino bedecak kagum setiap kali mereka bertemu.

Walaupun saat ini statusnya adalah Istri dari Shimura Sai, Ino tak dapat membohongi dirinya sendiri jika ia masih mengidolakan sosok Akasuna Sasori. "Tidak bisa, Sai. Kita harus langsung terbang ke Hatsukaichi, sekarang juga."

"Tapi..."

Ino menghentikan langkahnya dan menatap Sai tajam, "Kita pergi, atau aku pergi tanpamu?" Tanya Ino final.

Pada akhirnya Sai hanya menghembuskan nafas pelan sebelum akhirnya mengangguk pelan dengan wajah pasrah. "Baiklah kita akan pergi bersama. Tapi pelankan langkahmu! Kau bisa jatuh nanti." Selalu seperti ini. Sai tidak bisa dan tidak pernah mampu menentang keinginan Ino.

Apalagi dalam kasus ini, Ino akan bertemu pria lain yang dikaguminya. Mana mungkin Sai akan membiarkannya pergi sendiri walaupun nanti akan ada Sakura. Saat pesta pernikahannya saja ia was-was setengah mati, takut-takut jika Ino kembali berpaling pada Sasori, walau ya... Sasori sendiri sudah memiliki tunangan. Tapi siapa yang tahu'kan? Bisa saja kagum itu kemudian berubah menjadi cinta. We never know?

Ino tersenyum lebar mendengar penuturan Sai tersebut, "Tentu. Aku akan berhati-hati, Sai."

.

.

.

.

.

Di dalam kamar hotel yang tengah ia tempati, pria berambut pirang dengan tiga garis khas yang membentang di kedua sisi pipinya itu duduk terdiam sembari memandangi foto di ponselnya. Di dalam foto tersebut ada tiga orang anak Elementary school dengan perbedaan rambut yang sangat menyentrik. Satu kuning, Satu dark blue, dan perempuan satu-satunya dengan rambut pink. Ketiga bocah tersebut memiliki perbedaan ekspresi yang sangat kentara. Si kuning dengan wajah sebalnya sembari menatap si rambut dark blue, si rambut dark blue yang memasang wajah datar, dan sang gadis yang tersenyum dengan lebarnya diantara kedua bocah laki-laki tersebut.

SURREPTITIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang