SURREPTITIOUS : 16

1.8K 284 29
                                    

Milik Masashi Kishimoto
Story by Aliza_H
Jangan lupa vote and komen😊
Happy Reading!

.

.

.

Hari ini Sakura bersama dengan Saruka, dan Sarada mampir ke Kuil Itsukushima untuk berdo'a. Sakura pergi kesana sepulang menjemput kedua anaknya di sekolah dan berbelanja bulanan di supermarket. Sehingga mereka bertiga pergi kekuil saat sore hari.

Berhubung hari ini Sakura pulang lebih awal, jadi dia bisa menjemput kedua anaknya ke sekolah. Biasanya, jika dirinya sedang sibuk, Sasori, calon kakak iparnya—Tunangan Sasori—atau Deidara lah yang akan menggantikannya untuk menjemput Saruka dan Sarada ke sekolah.

Selagi dirinya berdo'a, Sakura meminta Saruka dan Sarada untuk menunggunya sebentar. Mengingat ini sudah menjelang sore hari, Kuil mulai kembali ramai mengingat banyaknya para pengunjung yang ingin berdo'a atau juga sekedar ingin melihat pemandangan matahari tenggelam dari sini.

Sore hari memang merupakan waktu yang paling pas untuk mendatangi Kuil Itsukushima ini. Tidak ada sinar matahari yang menyengat, tetapi juga disuguhkan oleh pemandangan sunset dengan sinar matahari yang memantul pada luasnya lautan yang membentang di bawah kuil.

Usai berdo'a, kini Sakura kembali ketempat semula dia menyuruh Sarada dan Saruka untuk menunggunya selagi dia berdo'a. Memiliki rambut dengan warna yang mencolok persis seperti miliknya—merah muda, memudahkan Sakura untuk menemukan Saruka.

Tetapi, Sakura tidak dapat melihat sosok putrinya yang tadi ia tinggal bersama dengan kakaknya. "Saruka, dimana Sarada?" Tanya Sakura sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok gadis kecil copy an dari Sasuke.

"A-anu ma..." Saruka menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal.

"Kenapa?"

Pada akhirnya, Saruka menarik nafasnya berat dan menghembuskannya dengan perlahan. "Maaf ma, tadi aku pergi ke toilet dan meminta Sarada untuk menunggu sebentar. Tapi ketika aku kembali, dia menghilang entah kemana." Jujur Saruka dengan wajah tertunduk menyesal.

Dengan sedikit kasar, Sakura mengusap wajahnya lemas. "Baiklah, jangan lepaskan pegangan tanganmu yah, Sayang. Kita akan cari Sarada bersama. Jangan khawatir." Sakura berusaha sebisa mungkin untuk menenangkan Saruka dan membuatnya tidak panik.

Kuil yang luas dan mulai ramai pengunjung sedikit mempersulit Sakura untuk mencari sosok Sarada. Tetapi hal tersebut bukanlah alasan Sakura untuk berhenti mencari sosok putri kecilnya. Ibu dua anak itu terus mencari dari satu tempat ketempat lain, juga bertanya pada beberapa orang yang dilaluinya.

"Permisi." Sapa Sakura pada seorang kakek yang berdiri tenang memandang hamparan air di bawah kuil. Entah ini orang keberapa yang ia tanyai saat ini.

Dihampiri oleh Sakura, Kakek tersebut pun menolehkan kepalanya pada Sakura, "Ada apa, nak?"

"Apakah kakek melihat gadis kecil setinggi ini–" Tangan Sakura bergerak berusaha menunjukan perhitungan tinggi badan Sarada. "–Mengenakan kacamata dengan bingkai merah dan memiliki rambut hitam sebahu?"

Kakek tersebut terdiam selama beberapa saat, tampak seperti berpikir. "Ah, Gadis kecil baik hati itu!" Wajahnya terlihat cerah ketika mengingatnya.

"Apakah kau ibunya?" Kakek tersebut bertanya balik pada Sakura.

Sakura menganggukkan kepalanya, "Benar, dia putri saya, kek. Apa kakek melihatnya? Dia menghilang begitu saja ketika kakaknya pergi ke toilet." Sakura berharap semoga Kakek tersebut melihat keberadaan putrinya.

Kakek itu tersenyum hangat pada Sakura. Tangannya yang sudah terlihat mengerut, terangkat memegang bahu Sakura. "Kau mendidik putrimu dengan sangat baik, Nak." Sebuah senyuman terbit di wajah sang Kakek. "Gadis kecil itu menolongku ketika hampir jatuh tadi. Setelah menolongku, dia pamit pergi dan berjalan kearah sana." Tunjuknya.

SURREPTITIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang