Chapter 06 • Diamondbacks

12 4 0
                                    

Hari Minggu pagi, Kenan yang baru bangun dari tidur mencari ponsel yang semalam ia isi daya batrainya. Ia mengecek jam yang kini menunjukan pukul tujuh pagi. Kenan segera bangkit, dengan keadaan masih mengantuk ia berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai, laki-laki itu keluar dari kamar menuju dapur. Seperti biasa, suasana yang didapatkan setiap harinya akan selalu lenggang. Tidak banyak aktivitas yang ada di rumah ini selain satu pembantunya yang kini membereskan dapur dan satu tukang kebunnya yang merawat kebun di taman belakang.

Perasaan kosong yang hampir setiap hari ia rasakan. Orang tua nya sibuk di luar kota, dan adiknya juga ikut mereka.

Tapi dengan segera Kenan menepis perasaan itu. Dia berdecak, pagi-pagi sudah melow kayak habis putus cinta.

Justru bagus kalau keluarganya tidak di rumah. Kan dia jadi bisa pergi sesuka hati dan tidak diganggu oleh bocil nakal alias adiknya.

Tapi-

Hngg, bundaaa... Kenan kangen!!!

"Selamat pagi nak Kenan." Sapa bibi Yu sambil tersenyum.

"Pagi bi." Jawabnya sambil tersenyum lesu.

Bibi Yu, salah satu pembantu dirumahnya yang sudah lama bekerja semenjak ia kecil kini menatap geli melihat raut wajah Kenan.

"Mbok ya kalau kangen itu ditelfon bundanya. Punya hp canggih kok ya dianggurin,"

"Dih. Siapa juga yang kangen. Kenan tuh cuma... cuma... cumaaa-

"Cumaaa?"

"Ishhh kenapa bunda ikut pergi sih. Kan ayah bisa cuma bawa si tuyul Cavel!"

Bibi Yu menahan tawa, "Lha? Wong istrinya kok. Ya bebas mau dibawa kemana itu terserah tuan besar."

Kenan semakin merengut dibuatnya. "Bibi juga sama aja."

"Sudah. Mending sarapan dulu sekarang. Cemberut juga butuh tenaga loh,"

Kenan langsung tersenyum sumringah dan menarik salah satu kursi meja makan disana. "Bibi, udah makan?" Yang dijawab dengan anggukan.

"Heeee, bibi bohong ya? Belum makan kan?" Kenan menelisik curiga, "Buru ah bibi juga makan. Oh iya pak Tono mana?Kenan belum liat dia dari tadi."

Bibi Yu berdecak, "Bibi itu lagi diet loh. Biar tambah singset. Terus pas pulang suami bibi tambah cinta sama bibi. Jadi makannya nanti aja."

"Halah. Kalau diet itu yang terpenting harus sarapan. Makanannya berimbang, sama defisit kalori. Bukannya gak makan sama sekali." Jelasnya yang membuat bibi Yu bingung.

"Jadi salah toh?"

"Yaiya salah. Udah sekarang duduk. Kita sarapan bareng. Gak usah diet-diet segala. Kayak abg aja."

"Okay deh,"

Bibi Yu tertawa kecil lalu mengusap pelan kepala Kenan. Setelahnya ia berlalu dari sana untuk memanggil Tono, tukang kebun di rumah itu.

Kenan fokus menyendokan makanan ke mulutnya dengan lahap. Sebelum ponselnya yang diletakan disamping piring berbunyi. Satu pesan masuk terlihat dari layar. Kenan mengambil ponsel dan membukanya.

Leon Edgar
Posisi?

Kenan hanya membaca pesan itu sekilas lalu kembali meletakan hpnya di atas meja. Namun baru beberapa menit, bunyi pesan masuk kembali membuatnya berdecak.

Leon Edgar
Babi
Bales line gue, bukan di baca doang
Kek cewek lagi pms aja lo

Kenan Grimav
Y

MONOKROM : Epoch Of AvoshaWhere stories live. Discover now