[1.] Prolog

173 6 0
                                    

Hola...

Ini adalah cerita pertama mimin😊💖 semoga kalian suka ya!

Mimin ga mau basa basi lagi, jadi langsung baca aja ceritanya!

(No plagiat-plagiat club!)

-HAPPY READING-

––––––––———

"Terus, kenapa lo mau sekolah di SMA Antariksa kalo kepala sekolah nya itu bokap lo?" Tanya Bagas yang sedang mengalihkan pandangan nya dari benda berbentuk pipih dan lonjong. Bermain game adalah hobinya ketika ada waktu senggang atau sedang gabut.

"Emang nya gak boleh?" Tanya Rafael balik.

Rafael Arsya Ravindra, adalah anak yatim yang sudah tidak mempunyai ibu sejak kecil karena sebuah insiden mengerikan. Dulu, saat Rafael berumur sekitar 5 tahun, ia melihat Ravindra Adhitama––papanya sendiri yang dengan tega membunuh mama nya.

Mama nya di bunuh dengan cara di tusuk menggunakan pisau kecil yang tajam di bagian perut. Tidak hanya istrinya yang ia lukai, Ravindra juga dengan tega mendorong Rafael hingga kepala nya terpentok ujung meja ruang tamu, kemudian kabur begitu saja.

Sejak saat itu, Rafael harus mendapatkan operasi pada mata sebelah kirinya dan di gantikan dengan kornea mata warna biru. Kesialan yang Rafael hadapi akibat ulah papa nya tidak berhenti sampai di situ, setelah mendiang mama nya di makam kan, Rafael harus tinggal di panti asuhan karena tidak ada lagi keluarga yang bisa merawat dan membesarkan nya.

"Y-ya boleh aja sih, tapi bokap lo kan..-"

"Ibu panti asuhan yang ngasih saran ke gue buat sekolah di SMA Antariksa. Kalo gue tahu kepala sekolah nya itu dia' gue juga gak bakal mau sekolah disana." Ucap Rafael sambil menghela nafas. "Udah lah, gak usah ngurusin gue. Sekarang gue nanya, kenapa kalian kesini pagi-pagi?" Tanya Rafael mengalihkan pembicaraan.

"Tuh, si jomblo abadi yang ngajak gue. Lo tahu sendiri, di rumah dia berantem mulu sama adek nya." Sindir Bagas Nugraha Putra––sahabat Rafael. Jangan salah, walaupun keliatan nya good boy, aslinya Bagas itu cowok playboy yang suka gonta-ganti cewek dengan alasan bosan. Yah, ganteng-ganteng tukang ghosting, wkwk.

Alvin menoyor kepala Bagas dengan kesal. "Masih mending gue jomblo, lah lo kerjaan nya nyakitin cewek." Sindir Alvin balik––sahabat karib nya Rafael dan Bagas juga.

Alvin Aditya Danuarta, adalah cowok yang mempunyai sifat dingin dan julid yang bisa muncul dalam satu waktu. Memang terdengar aneh, tapi Alvin itu adalah orang yang sering memberikan nasihat dan kata-kata bijak pada Rafael dan Bagas. Terkadang Alvin itu lebih terlihat seperti bokap nya mereka berdua daripada sebagai sahabat nya.

Rafael, Bagas, dan Alvin, mereka bertiga itu selalu bersama sejak menduduki sekolah dasar. Bagi orang-orang yang sudah mengenal mereka dari kecil, mereka pasti akan menyebut ketiga pemuda tampan ini dengan sebutan 'tiga kurcaci'. Mungkin karena mereka bertiga nempel terus kali ya? Hehe.

Rafael hanya geleng-geleng kepala setiap melihat perseteruan kecil antara kedua sahabat nya itu. Perlu kalian tahu, meski Rafael terkenal cool dan galak, di balik semua itu ia masih menyimpan banyak luka. Bagas dan Alvin tidak mengetahui tentang operasi mata sebelah kiri Rafael, sebab itu adalah rahasia terbesarnya Rafael.

Untuk menyamarkan warna mata biru nya yang hanya sebelah, Rafael selalu menggunakan lensa kontak yang warna nya senada dengan kornea mata aslinya. Tapi yang nama nya barang atau apapun itu, jika di gunakan berlebihan ya tidak boleh. Akibat terlalu sering memakai lensa kontak, akhir-akhir ini penglihatan Rafael sering kabur hingga pusing menyerang kepala nya.

RAVA : Rafael - Vanya ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang