[21.] Bukti.

33 2 0
                                    

-ᝰ⸙-

Setiap hari sabtu, kelas 11 IPA 1 akan berada di luar dengan menggunakan seragam olahraga. Apa lagi kalau bukan pelajaran penjas. Hampir sembilan puluh persen murid di Indonesia menyukai pelajaran ini karena kebanyakan belajarnya di luar kelas. Bisa merasakan angin sepoi-sepoi dan tidak jenuh di dalam kelas. Sekalian cuci mata jika ada siswa tampan yang lewat. Nggak ada salahnya kan?

Hari ini tidak ada praktek apapun, jadi murid-murid bebas mau bermain olahraga yang mana. Semuanya tersedia disini. Bahkan tenis meja dan boling juga ada. Vanya paling suka olahraga bulu tangkis dan basket. Tapi ia lebih menguasai bulu tangkisnya. Lapangan bulu tangkis itu berada di samping lapangan voli setelah itu lapangan basket dan lapangan futsal. Bayangkan saja, berapa luas lapangan sekolah SMA Antariksa ini?

Vanya segera meminta siswi lain untuk menggantikan dirinya karena tiba-tiba perutnya terasa sakit dan kram. Gadis itu bergegas duduk di kursi penonton yang di sediakan dipinggir lapangan. Vanya meremas baju olahraganya di bagian perut sambil memejamkan mata guna meredam rasa sakit. Meski itu tidak berpengaruh besar.

Gadis itu baru ingat kalau ini adalah akhir bulan. Jadwal rutin yang di alami setiap perempuan, tidak terkecuali. Iya, haidnya datang pada saat yang tidak tepat.

"Arggh ... " erang Vanya saat rasa sakit itu seperti seakan melilit perutnya. Sangat sakit dan perih.

Ia membungkukkan tubuhnya lalu semakin memejamkan mata. Haid di hari pertama kebanyakan memang sangat menyakitkan. Terkadang Vanya tidak bisa berjalan saat di hari pertama menstruasi. Kalau dia bisa mengetahui kapan dia akan haid, mungkin haid di hari pertama seperti ini dia akan izin sekolah saja.

"Vanya, lo gak papa kan? Gue anter ke UKS ya?" tanya siswi yang tadi menggantikan Vanya berlatih olahraga bulu tangkis.

Tanpa menunggu persetujuan dari Vanya siswi yang bernama Tika itu pun memapah Vanya dan membawanya ke UKS.

"Mau gue beliin pembalut?" tanya Tika sesudah membantu Vanya berbaring di atas brankar yang ada di dalam UKS. Sebagai sesama perempuan, tentu Tika langsung mengerti kalau Vanya sedang haid dengan hanya melihat tandanya seperti nyeri di bagian perut.

Vanya dengan cepat menggeleng dengan sedikit desisannya untuk menahan rasa perih di perutnya. Mengetahui kalau Tika mau mengantarnya ke UKS untuk berbaring saja sudah lebih dari cukup.

"Tolong kasih tahu Clarissa sama Kirana aja. Gue minta tolong ya? Makasih udah bantuin gue ke sini," pinta Vanya yang di angguki oleh Tika.

"Oke, gue panggil mereka berdua dulu. Lo tunggu disini." Tika keluar dari UKS setelah menutup pintu.

Vanya langsung menghela nafas lega karena bisa membaringkan diri. Fakta selanjutnya tentang hari pertama haid adalah, harus banyak berbaring dan istirahat yang cukup. Kalian juga pasti melakukannya, kan?

....

Tepat pada saat Tika menemukan Clarissa yang sedang menonton Kirana bermain bola basket, bel tanda istirahat berbunyi. Mereka berdua kompak menoleh saat Tika memanggil nama mereka.

Tadi Clarissa sempat mengajak Vanya untuk menonton Kirana yang cukup hebat dalam bermain bola basket, tapi karena Vanya ingin bermain bulu tangkis dulu, jadi Clarissa meninggalkan Vanya lalu pergi menonton Kirana di lapangan basket.

"Tika? Ada apa?" tanya Clarissa bingung.

Tika sedang mengatur nafasnya yang terengah-engah karena berlari saat menuju kesini. "Vanya ... " lirihnya lalu menjeda ucapannya sejenak untuk mengatur nafas lagi.

"Vanya?"

"Dia baru datang bulan. Sekarang dia ada di UKS," ucap Tika setelah nafasnya kembali normal.

RAVA : Rafael - Vanya ( SELESAI )Where stories live. Discover now