Ini tentang Seano Pradikta Ratmaja sosok cowok yang hidup dalam lengkuhan dan jeratan tak kasat mata yang membelenggu dirinya.
Laksana samudera yang berisi jutaan misteri, sosok Sean sendiri memiliki rangkaian cerita yang tersembunyi. Yang hanya ak...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
"Terkadang waktu berharga datang di waktu yang tak terduga. Lalu membekas tanpa diminta, membuat kita pun tak sadar jika kita sudah melalui banyak waktu yang berharga, yang sudah kita lalui."
(Oceanside)
Sang raja surya berdiri dengan gagah di siang yang cerah itu. Membuat sebagian orang-orang mengeluh karena teriknya sang raja surya yang menyengat kulit mereka. Salah satunya adalah Raina, sudah 10 menit dia berdiri di parkiran menunggu Gio keluar dari kelas. Gerutuan pun sejak tadi terus keluar dari bibirnya, sambil menopang dagu Raina berjongkok di di bawah pohon pucuk merah yang sedikit memberikan kesejukan.
Gio baru datang setelah 15 menit berlalu. "Sori, bu Arti emang nggak tau waktu. Lo udah lama ya?" Tanya Gio yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan.
"Udah kek ikan asin, buruan kak panas nih!" Gio sempat terkejut mendengar Raina menyentaknya. Tapi kemudian dia terkikik geli, cocok sekali dengan Sean yang suka ngegas tanpa mengerem.
"Malah ketawa, kesambet apa gimana?" Todong Raina. Gio mengibaskan tangannya lalu membuka kunci mobilnya agar Raina bisa masuk ke dalam.
"Lo lucu aja gitu, cocok banget sama Sean yang suka ngegas." Kata Gio jujur, begitu mereka berada di dalam mobil. Segera dia melajukan mobilnya keluar dari kawasan sekolah.
"Emang kak Sean suka ngegas?" Tanya Raina penasaran.
"Ya gitulah. Kalau nggak suka, dia bakal ngegas."
"Aah, gitu." Raina mengangguk paham apa yang dikatakan Gio memang benar adanya. Beberapa kali Raina melihat Sean berbicara kasar, bukan kasar juga sih. Hanya lebih tempramen kalau barangnya disentuh atau diganggu waktu berharganya.
Tapi, keunikan itu membuat Raina semakin jatuh hati. Biarpun tukang ngegas, Raina bisa jadi pemadamnya. Biar apinya nggak makin besar kalau dikomporin, dan orang yang duduk di balik kemudi lah tukang kompornya.
Walaupun sudah sering mengantar makanan ke rumah Sean, tapi Raina belum pernah masuk ke dalam rumah Sean sama sekali. Dia jadi deg-degan, apalagi dia akan bertemu dengan calon ibu mertua. Percaya diri sekali Raina bisa mengakui mama Sean sebagai ibu mertua. Padahal Raina belum tahu seperti apa Livia setelah tahu dia dan Sean pacaran.
