Bait 12 : Gala Premier

173 25 14
                                    

"Harta berharga dan termahal di dunia ini adalah waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Harta berharga dan termahal di dunia ini adalah waktu. Nikmat yang menggerakkan kehidupan agar mengikuti arus yang segaris dengan takdir. Namun, kekhilafan terkadang melupakan manusia bahwa waktu yang mereka buang tak bisa dipungut kembali."

(Oceanside)

"Lo abis begadang ya? Lanjutin deadline lo itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo abis begadang ya? Lanjutin deadline lo itu. Please lah, Yan. Jangan maksain diri lo, lihat apa yang lo dapet sekarang!" omel Gio.

"Jangan jadi kayak mereka deh Yo! Gue cuma ngelakuin apa yang gue suka, gue juga sadar diri kondisi gue kayak apa." Sean menyeka hidungnya setelah memastikan tak ada darah lagi yang keluar dari sana.

Gio menghela napas, temannya itu kelewat keras kepala, dan rasanya tidak akan habis jika dia terus mengomel.

"Jangan kasih tau Mama, kalau gue mimisan." Sean mengeluarkan tabung yang berisi beberapa macam jenis obat yang wajib dia konsumsi.

"Obat lo tambah banyak aja." Gio membukakan botol air milik Sean dan mengulurkannya pada cowok itu.

"Bokap lo kelewat sadis. Kalau ngasih obat nggak kira-kira." ujar Sean setelah menelan obatnya dengan bantuan air.

"Ya, lo juga kadang nggak dengerin bokap gue. Nggak ada masalah lain kan?"

"Next time, maybe my lungs." jawab Sean mereka berdua keluar dari toilet dan berjalan kembali ke kelas. Gio mendengus mendengar hal itu.

"Lo udah dapet gejalanya?"

"Gue udah dapet, tapi gue nggak mau diagnosa sendiri sebelum dokter yang bilang. Gue udah siap sama segalanya, termasuk kematian." Gio menghentikan langkahnya dan menatap punggung ringkih temannya. Dia lupa sejak dulu Sean berkejaran dengan maut, hidupnya hanya bergantung pada obat dan waktu, serta keajaiban Tuhan.

"Semoga Tuhan ngasih lo umur yang panjang." gumam Gio, lantas dia kembali berjalan menyusul Sean yang sudah dulu masuk ke dalam kelasnya.

🌊🌊🌊

Raina membuka gorden kamar, dan menatap kamar di seberangnya. Masih belum ada tanda-tanda sang pemilik sudah pulang. Sampai suara klakson membuat perhatian Raina teralihkan. Sebuah mobil masuk ke dalam pelataran rumah Sean, mobil yang asing tidak seperti biasanya.

OCEANSIDE ✔️Where stories live. Discover now