Bait 3 : Penasaran

287 38 12
                                    

"Tanpa kita sadari bahwa rasa penasaranlah yang membuka pintu gerbang yang belum pernah kita masuki, sampai akhirnya hal baru yang bernamakan kejaiban pun ditemukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tanpa kita sadari bahwa rasa penasaranlah yang membuka pintu gerbang yang belum pernah kita masuki, sampai akhirnya hal baru yang bernamakan kejaiban pun ditemukan."

(Oceanside)

"Nanti jangan pulang dulu, telefon abang kalau udah selesai, sono turun!" usir Dean pada Raina yang masih duduk di boncengan motornya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nanti jangan pulang dulu, telefon abang kalau udah selesai, sono turun!" usir Dean pada Raina yang masih duduk di boncengan motornya. Dengan bibir mencebik Raina menatap sang kakak, kesal tapi dia malas untuk mengomentari atau menyuarakan suaranya pada Dean yang ada Dean akan memberikan cibiran tanpa henti padanya. Dengan malas Raina turun dari motor Dean. Sebenarnya dia bosan ikut les terus-menerus tapi nilainya tidak ada kemajuan sama sekali, biarpun Raina belajar tidak kenal waktu tetap saja dia tidak akan bisa seperti Dean.

Kakaknya yang jenius, belajar dengan mudah. Juga selalu mendapat posisi pertama di sekolahnya dulu. Se-perfect itu seorang Dean di mata Raina. Jika Dean menyimpang mana mungkin Raina mau mengikuti jejak kakaknya sebagai anak yang bisa membanggakan orang tua.

"Iya-iya abang gojek, siap!" Kata Raina pasrah.

Tak, Dean menyentil dahi Raina cukup keras, saat adiknya itu memanggilnya dengan panggilan 'Abang Gojek'. Sedangkan Raina sudah mengadu kesakitan, tanpa menunggu Raina menyemprotkan sumpah serapahnya dan membuat Dean segera pergi dari sana.

Tepat setelah Dean pergi, sebuah mpbol berhenti di dekatnya. Sean keluar dari mobil itu, dan terlihat berbincang sedikit dengan orang yang berada didalamnya. Raina yang mencium bau-bau Sean pun menutup mulutnya tidak percaya kalau Sean satu tempat kursus dengannya. Seperti memenangkan lotre Raina tidak bisa menahan senyumannya memikirkan Sean selalu berhasil membuat kupu-kupu berterbangan dalam dirinya, bagaimana bisa ada seseorang yang lebih perfect dari kakaknya? Wajahnya yang kata Raina paripurna cocok dicetak di guling dan dijadikan teman tidur. Anggap saja Raina memang gila.

Dengan suka cita Raina mencoret rasa bosannya karena kursus. Bagaimana dia bisa bosan kalau ternyata dia satu tempat kursus dengan seorang pangeran yang tinggal diseberang rumahnya, tentu Raina tidak ingin melewatkan kesempatan dan kenikmatan yang Tuhan berikan.

OCEANSIDE ✔️Where stories live. Discover now