Bait 19 : Gejolak Hati

158 23 32
                                    

"Keyakinan untuk bertahan itu terkadang goyah saat semua yang dipertahankan justru luluhlantak tak tersisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keyakinan untuk bertahan itu terkadang goyah saat semua yang dipertahankan justru luluhlantak tak tersisa. Pada akhirnya kecewa menggoyahkan yang sudah dibangun dengan sedemikian rupa."

(Oceanside)

Setelah melalui hari panjang di rumah sakit, Sean bisa kembali melakukan aktivitasnya setelah keluar dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melalui hari panjang di rumah sakit, Sean bisa kembali melakukan aktivitasnya setelah keluar dari sana. Sekarang dia memiliki alasan untuk berangkat ke sekolah. Bukan karena terpaksa lagi, tapi karena dia ingin bertemu dengan Raina.

"Iihh, kangen! Gemoy banget sih agak gemukan pulang dari rumah sakit." Raina menepuk pipi Sean dengan gemas. Gio yang berada disana merasa terkhianati karena dijadikan Kambing Congek. Harusnya dia tidak ikut saat Sean mengajaknya mampir ke kafe dekat sekolah.

"Efek obat, aku harus diet biar nggak makin gemuk, yang ada nanti makin nambah masalah." Jelas Sean dia meminum air mineralnya dan memakan kentang goreng yang mereka pesan. Masih menatap Raina yang beberapa hari tidak dia lihat secara langsung. Mereka hanya berkomunikasi lewat pesan, panggilan suara, dan panggilan video itu saja.

"Aah gitu, tapi kalau gemuk gemes sih pipinya jadi chubby gini. Maaf ya, aku nggak sempet jengukin kamu, kemarin tuh Mama lagi nggak enak badan. Bang Dean nggak bisa ninggal kerjaannya lama-lama, jadi aku uang jagain mama." Raina sedikit menyesal tidak meluangkan sedikit waktunya untuk menjenguk Sean.

"It's okay, mama kamu yang lebih utama." Ujar Sean mengerti dengan posisi Raina saat itu. Bagaimana pun posisi Sean tidak bisa dibandingkan dengan ibunya. Sean hanya orang yang mampir saja di kehidupan Raina sedang ibunya adalah sumber kehidupan Raina.

"Ehem! Nggak ada sedikit pun gitu rasa kasian buat gue yang jomlo! Kacang mahal lo." Cerca Gio yang sejak tadi dianggurkan. Bisa-bisanya sahabatnya itu jadi tukang bucin, padahal sebelumnya Sean tidak pernah menjalin hubungan asmara dengan siapapun, tapi seolah-olah dia sudah sangat berpengalaman di bidang itu. Gio jadi curiga kalau selama ini Sean berpacaran sembunyi-sembunyi, atau mantan seorang player. Tapi, tidak mungkin juga sih, mengingat kemana-mana selalu bersamanya.

"Suruh siapa jomlo." Celetukan Sean sontak membuat Gio menganga tidak percaya. Bagaimana bisa? Dia merasa benar-benar dikhianati saat ini. Teman macam apa yang membiarkan temannya tersiksa karena ke-uwu-an yang tidak baik untuk mental kaum jomlo sepertinya.

OCEANSIDE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang