Bait 7 : Pacaran?

202 25 23
                                    

Haii, selamat pagi teman-teman!!

Guys, abis jadian kemarin harusnya kita minta PJ ke Sean. Tapi, nggak mungkin karena Sean itu pelit. Jadi kita lanjut aja ceritanya😁

"Menerima kejujuran dari seseorang memang terasa sakit tapi menerima kebohongan juga sama sakitnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Menerima kejujuran dari seseorang memang terasa sakit tapi menerima kebohongan juga sama sakitnya. Setidaknya kejujuran lebih baik daripada kebohongan, karena kejujuran adalah buah dari kepercayaan yang tulus."

~Oceanside~

Langit yang begitu terik sama sekali tak bersahabat dengan Sean yang tidak begitu suka berpanas-panasan di luar ruangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Langit yang begitu terik sama sekali tak bersahabat dengan Sean yang tidak begitu suka berpanas-panasan di luar ruangan. Sean menatap arlojinya, sambil melihat ke arah gerbang menunggu jemputannya tiba, entah mamanya harus mampir kemana sampai bisa telat menjemputnya. Harusnya dia tadi menerima tawaran Gio untuk mengantarnya pulang, tapi mengingat Sean sedang menghindari Gio dengan gengsi dia menolak tawaran tersebut. Berakhirlah dia menunggu jemputan sambil berpanas-panasan. Helaan lega dia keluarkan begitu melihat mobil mamanya tiba, tanpa menunggu lagi Sean segera menghampiri dan masuk ke dalam mobil mamanya yang baru. Dia langsung menyalimi Livia dan memberikan kecupan di pipi wanita itu.

"How was your day?" tanya Livia pada putranya yang lebih banyak diam hari ini. Biasanya juga akan  diam tapi tidak sediam hari ini. Sean agak kesal karena menunggu cukup lama, tapi dia tidak ingin marah-marah hari ini.

"Great, like every day. Uhuk--" Sean terbatuk cukup keras, membuat Livia segera mengusap dada putranya dan melayangkan tatapan curiga pada Sean.

"Akhir-akhir ini mama sering dengar kamu batuk. Kamu nggak makan atau minum yang aneh-aneh kan kalau di luar?" todong Livia seperti yang sudah Sean perkirakan, kalau Livia sudah pasti curiga dengan kondisinya akhir-akhir ini. Memang akhir-akhir ini dia sering batuk apalagi saat malam, Sean kerap merasa sesak setiap menjelang pagi karena udara dingin. Dia tidak makan makanan yang menjadi pantangannya, kalaupun makan tidak akan sebanyak itu.

"Ma~ Sean nggak pernah minum atau makan yang aneh-aneh, Sean makan makanan yang mama bawain. Sean tau apa yang boleh sama yang nggak boleh, seperti yang selalu mama bilang Sean sendiri yang akan ngerasain rasa sakitnya. Mungkin karena dingin, lagi musim hujan jadi sering batuk." Sean mencoba menjelaskan pada Livia kalau dia baik-baik saja. Meski mamanya pasti tidak akan percaya sepenuhnya.

OCEANSIDE ✔️Where stories live. Discover now