SAGAMA 03

813 49 1
                                    


























03; BUKAN AGEN
F B I




























***





























Aroma khas tanah yang baru saja di guyur hujan menambah kesan tersendiri, di bawah sinar mentari pagi yang menemani perjalanan keduanya di atas motor. Hana mengeratkan hoodie yang dia pakai, rasa kantuk yang menyerang perlahan sirna saat motor yang di kendarai Sagama berhenti tepat di pelataran rumahnya.

"Duluan, gue mau parkir motor dulu." Ujar Sagama yang di angguki Hana, gadis itu berlari kecil membuka pintu rumah, meninggalkan Sagama yang masih bercekcok mulut dengan Pak Danang, supir rumahnya. Pak Danang pikir, memarkirkan motor adalah tugasnya. Sedangkan Sagama yang merasa sungkan menolak, "biar saya saja Pak.

"Gak papa Den, ikut neng Hana saja! Motor mah aman sama Bapak." Sagama menggaruk tengkuk nya, lantas memilih menurut dari pada seharian seperti ini.

"Assalamualaikum, Hana pulang Mom. " Hana lebih dulu sampai di dalam, mengedarkan pandangan pada rumah yang terbilang sepi.

"Gak ada orang?" Sagama sudah berdiri di sampingnya, memasukkan tangannya pada saku celana lalu menghela. "Mau langsung beres-beres? Atau mau gue temenin ke atas, apa gue tunggu di sini aja?" Kalo Hana gak bolehin dia masuk ke kamar, rencananya Sagama mau nge-game.

"Terserah, lo enaknya gimana." Enteng Hana.

Sagama mendesis, menatap punggung Hana hampa. Ribet emang, tinggal jawab apa susahnya? Sagama paling benci cewek kalo udah ucapin kata terserah, terserah itu artinya banyak. Salah dikit cowok yang disalahin, "gue ngikut deh."

Dari jarak lima meter Sagama mengekori, dia tidak ingin kejadian semalam terulang. Semalam, niat Sagama cuma ingin membalas mengerjai Hana. Namun, siapa yang menyangka dengan reaksi Hana? Gadis itu berteriak heboh, membuat Bunda dan tetangga Sagama salah paham dan berakhir dengan telinga Sagama yang memerah. Sagama dapat tanda sayang dari Bunda, sebuah jeweran yang hampir membuat telinganya putus.

"Maaf Dad, sikap Hana bener-bener buruk semalam. Sagama udah nasehati Hana, sekali lagi Hana mau minta maaf, Mommy juga. Hana minta maaf." Sagama mendengarnya, suara lirih Hana yang berbicara.

Lelaki itu menurunkan tangannya yang memegang daun pintu, memilih untuk tidak ikut campur dengan tubuh yang sudah dia sandarkan ke dinding. Memasukan tangannya ke saku, membalas pesan-pesan laknat temannya.



















Bujang lokal😎
[ Chandra, Haikal, Jidan,Juna... ]


Haikal;
Mna nih, pasutri baru kita ga ada yg brngkt? Abis nganu lo, Ga?

Juna;
Bnr an?

Jidan;
Nganu apaan, bang?

Chandra;
Aelah! Kita yg polos gak usah gabung, gak usah jawab bang @Haikal

Rendy;
Polos bpk lo, kita udah prnh nonton ya @Chandra
@Jidan gak usah nanya2 kalo gak tahu mndng diem, @Haikal lo sesat! di sini ada bocah bangke

SAGAMA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang