SAGAMA 26

240 17 1
                                    

















26; Spam chat


















***


















Hana masuk ke kamar, rumah kedua orangtuanya. Beberapa hari ke depan, Bunda dan Ayah pergi ke luar kota, Jeffrey dan Ruby pilih kembali ke apartemen, dan Sagama menetap di rumah mereka. Entah kenapa semua orang seperti memaksanya tinggal bersama orang tuanya, bahkan seperti sudah di rencanakan, mereka punya alibi masing-masing.

Hana memicing curiga, tinggal Sagama orang terakhir yang akan meninggalkannya.

Setelah mengantar sampai kamar, Sagama pamit. Hana memegangi lengan Sagama, menggeleng tidak membiarkan cowok yang berstatus suaminya itu pergi. Sagama balik badan, ibu jarinya mengelus pipi Hana.

"Cuma sebentar, nanti aku juga sering main ke sini." Katanya, mencoba buat Hana mengerti. "Kalo kamu tetep mau ikut, aku takut kamu di culik lagi."

"Tapi, Ga. Di sini lebih bahaya, Mom gak bisa beladiri, aku juga gak bisa. Sedangkan Daddy sibuk kerja tahu, di sini aku lebih gak aman." Sangkal Hana kekeh, Hana menghela.

Jika bukan karena teror itu, Hana gak akan se-parno ini, dia takut. Sagama diam melihat wajah Hana yang gusar, sebenarnya dia juga ingin terus berada di dekat wanitanya.

Alasan Sagama menempatkan Hana di sini adalah Kayla. Jika Hana di sini, Sagama yakin cewek itu gak akan bisa melakukan hal berbahaya lagi ke Hana. Di sini ada Herman, Ayah Hana yang akan mengawasi. Memastikan anak-anaknya yang lain tidak dapat menyentuh Hana.

"Aku beneran gak bisa. Gini deh, biarin aku selesain semuanya dulu, please buat kali ini nurut ya sama aku, Han?" Sagama memohon, memeluk Hana menenangkan wanita itu.

"Gak bisa apa kamu gak usah ikutan geng sekolahan kayak gitu? Kamu udah mau lulus tahu, Ga. Gak usah buat yang aneh-aneh, geng motor bisanya cuma berantem, kayak Kak Jef dulu." Hana gak tahu dia bisa ngomong kayak gitu dari mana, kenapa dia bisa tahu Jeffrey dulu anak motor.

Sagama gak ngeh. "Iya, ini juga cuma sementara, aku aslinya gak terlalu suka kok. Aku gak bisa, Han. Bagi waktu aku ke mereka sama kamu, aku maunya semua waktu aku cuma buat kamu aja."

Hana menahan senyum, ini pertama kalinya Sagama ngalus, not bad. Gak tau dapet dari mana, Hana menepuk pundak Sagama gemas. "Tumben banget Bapak Sagama gombal, di ajarin siapa?"

Sagama ikut senyum, "Kak Jef, sih."

"Pantesan, gak usah gaul sama kak Jef deh mulai sekarang." Sewot Hana, Sagama bertanya kenapa.

Hana membulat, gak jadi seneng dia. Masalahnya kakaknya itu memang buaya darat, pencinta wanita sampe ibu-ibu komplek aja pernah di buat gak sadar umur, di gombalin sama dia. Hana gak habis pikir.


























***















Malamnya Sagama gak pulang ke rumah, dia memilih menginap di ruang rawat Jidan lalu bangun langsung ke markas Galaxy. Dapat kabar kalau dua orang yang menculik Hana ada keterlibatan dengan musuh geng mereka, sekaligus orang yang men sabotase motor Jidan.

"Gimana, Di? Udah ketemu."

Cowok yang dia panggil mengangguk,  Abdul Andy Samantha. Cowok yang sering di panggil Andy itu kembaran dari Jidan, sama kayak Upin Ipin,  wajah mereka sama, kembar identik.

SAGAMA √Where stories live. Discover now