SAGAMA 28

229 14 0
                                    





































28; Baru di mulai

























***



















































Angin menyapa wajah Sagama, dalam kecepatan motor yang melaju tinggi, seruan kenalpot yang menjerit, dan di balik kaca helm yang di biar terbuka. Air wajah lelaki itu bisa terbilang jauh dari kata baik, luka sobek pada bibir, memar di tulang hidung dan noda darah yang mengalir dari pelipisnya.

Sagama seperti orang berbeda, entah apa yang ada di dalam tempurung kepala anak laki-laki berumur 18 tahun itu. Sepertinya, Hana berhasil membuat Sagama hilang akal.

Dalam kurun waktu hanya beberapa menit, motor Sagama sudah terparkir didepan gedung Freelance. Sagama turun dengan tergesa, setelah melepas helem yang malah terjatuh dari body motor, tadi di lempar masalahnya.

Sagama berlari menaiki satu persatu anak tangga, rahangnya mengeras dengan tangan yang mengepal kuat. Sumpah demi apapun, raut wajah Sagama seperti tengah bersumpah akan menghabiskan siapa saja yang berani menyakiti wanitanya.

Matanya mengedar, mencari kebenaran Hana yang entah ada dimana, area gedung yang lusa membuatnya sedikit kesulitan.

Dan tepat pada pintu terakhir menuju
Rooftop, Sagama melihat sekelompok orang yang berjaga di sana. Mereka juga menyadari keberadaan Sagama. Cowok itu mendecih kala menyadari mereka juga anak-anak Blue Demon, tanpa harus menunggu lagi, Sagama lebih dulu memukul kepala salah satu dari mereka.

"Brengsek!"











Bugh












Salah satu dari ke tiganya memberi Sagama balasan, memukul Sagama dengan sebuah gagang pintu yang rusak. Dia berdesis, "Gak usah segala jadi pahlawan, Lo cuma sampah dari Galaxy gang."

"ARGGH!"

Lagi, kepala Sagama mendapat pukulan keras. Cowok itu tersenyum puas, teman yang tadi Sagama pukul ikut memukuli Sagama. Mereka secara bersamaan menendang dagu Sagama, tubuhnya hampir tergelincir ke bawah. Namun, Sagama lebih dulu memegang pegangan tangga.

Mereka terkekeh.

Sagama tertatih kembali naik ke atas, memaksakan diri dengan kondisi tubuhnya yang semakin memburuk, Sagama mengatur nafasnya yang memburu. Dia menggeleng menghilangkan pandangannya yang sedikit kabut, hidungnya bahkan sudah mengeluarkan darah.

"Gue, gak akan maafin kalian kalo sampai Hana kenapa-napa." Katanya, sinis.

Tangannya mengepal ke atas, hendak memberikan pukulan pada ketiganya. Tapi, seseorang lebih dulu menahan. Sagama menoleh, melihat kehadiran Haikal, Juna, Chandra bahkan Mahen ——Kakak laki-laki Haikal yang tinggal dan sedang menempuh pendidikan di Kanada juga ikut bergabung.


"Langsung ke atas, Ga. Mereka biarin kita yang urus." Kata Juna menepuk pundak Sagama, menunjuk anak-anak Blue Demon yang baru keluar dengan dagu, totalnya sekarang ada tujuh orang.

SAGAMA √जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें