SAGAMA 29

230 15 0
                                    










































29; GAK ADA
YANG NYANGKA


















































***












































Sebuah dobrakan pintu mengejutkan keduanya, Sagama dan Hana. Sagama semakin mengeratkan pelukannya, menutup seluruh bagian tubuh Hana dengan tubuhnya. Sagama menoleh, melihat Jeffrey datang bersama teman-temannya, bahkan Herman juga ada di sana.

Hana beringsut takut, memeluk leher Sagama erat. Menyembunyikan wajahnya yang berantakan.

"Gue mohon selain Kak Jeffrey dan Daddy-nya Hana, yang lainnya tunggu di luar dulu. Keadaan Hana lagi gak baik." Kata Sagama, dia tegas. Tidak ingin asetnya di lihat orang lain, semua yang ada pada Hana adalah mutlak milik Sagama seorang.

Haikal, Juna, Mahen dan Chandra. Terdiam kaku, mereka tahu situasi apa yang ada di hadapannya, melihat bagaimana posisi ambigu Sagama yang menutupi tubuh polos Hana, mereka mengerti. Sesuai apa yang di bilangin Sagama, mereka menunggu di balik pintu rooftop, wajah mereka memerah malu. Hana telanjang.

Herman berhenti melangkah, melihat kedua perempuan yang di cintainya terbaring tak sadarkan diri, Kayla dan sang istri. Hatinya berdenyut sakit, Jeffrey menepuk pundaknya.

"Daddy langsung ke Hana dulu, Mommy biar aku yang bawa ke mobil." Katanya, di angguki Herman.

Hana mendongak, mendekat suara berat Jeffrey, lalu memilih berhamburan memeluk Herman.

Di belakangnya, Sagama memberi tahu keadaan Hana yang sudah tahu tentang kepribadian gandanya, tanpa vokal, lewat sorot mata yang bergerak kesana-kemari. Herman sendiri mengangguk, sedikit paham, semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Hana.

"Daddy minta maaf, Hana gak salah, semua yang terjadi adalah salahnya Daddy." Lirihnya mengecup pucuk kepala Hana sayang. Herman bergetar takut, takut kehilangan keluarganya.

Karena jika boleh jujur, alasan Mahira masih mempertahankan pernikahan mereka adalah demi Hana. Mahira rela melakukan apa saja demi putrinya, demi Hana agar gadis itu tidak pernah tahu bahwa Ayah yang selama ini dia sayangi adalah lelaki brengsek.

"Hana kecewa sama Daddy, Daddy selama ini jahat tinggalin Hana sama Mom, Hana sakit Dad. Dada Hana sakit banget, Daddy gak akan tahu rasanya." Hana meracau, Herman semakin mengeratkan pelukannya.

"Daddy minta maaf, Daddy gak akan tinggalin Hana. Buktinya selama ini Daddy lebih pilih Hana." Katanya terlalu jujur, Herman tidak tahu jika gadis di sebrang sana mendengar perkataannya dengan isakan kecil yang berusaha dia redam, Kayla.

Gadis yang juga sama menderitanya dengan Hana, sebenarnya kedua gadis cantik itu memiliki nasib yang sama tragisnya. Dari dulu, semenjak ibunya meninggal, Kayla hanya hidup berdua dengan Anne.

Kakaknya yang temperamental semenjak di tinggal Herman, dan kematian ibu mereka hanya semakin memperburuk keadaan emosional Anee. Annelia Vee Barata, juga di kenal sebagai jalang kampus.

Wanita itu sering bertindak di luar batas, di dalam maupun di luar rumah, Anne dengan bangga bertindak anarkis pada teman sebayanya, membully untuk kesenangannya.

Bahkan tanpa di ketahui semua orang, Kayla sering mendapatkan amukan Anne, tak jarang seluruh tubuhnya harus mendapat memar karena suatu alasan yang menyimpang dengan kemauan sang kakak.

SAGAMA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang