4

2.5K 268 52
                                    

Ayu tengah sibuk merapikan meja dan kursi karena Kenanga akan segera tutup. Debora, teman kerja Ayu segera menghampiri wanita itu. "Yu, hutang aku besok ya aku bayar." ucapnya.

Ayu menggeleng. "Gak usah Deb, bawa aja."

Debora tertawa dan mencolek pinggang rekan kerjanya. "Gini ya kalau temenan sama janda milliuner."

"Gak gitu kali Deb." jawab Ayu tanpa perasaan kesal. Candaan janda milliuner sudah sering dipakai oleh teman - teman Ayu untuk wanita itu.

"Soalnya kamu selalu kasih free temen - temen yang pinjem duit." ucap Debora.

"Cuman ratusan ribu gak apa Deb. Aku ikhlas." jawab Ayu.

"Yu, gimana kalau besok sore kita ke mall? Aku kan libur besok sedangkan kamu shift pagi. Gimana mau gak?" ucap Debora.

"Boleh tuh Deb. Aku pengen beli Crepes." ucap Ayu.

"Oke besok ya Yu. Aku deh ya jemput kamu ke rumahmu. Aku mau pakai mobil papa aku." ucap Debora.

Ayu mengangguk. "Oke Deb."

Setelah selesai bersih - bersih, Ayu dan teman - temannya yang lain pun akhirnya pulang. Untuk pulang ke rumah Lily, Ayu menggunakan motor matic yang ia beli setahun yang lalu. Sebelum memiliki motor sendiri, Ayu diberi pinjaman motor oleh Lily.

Selama ini apa Ayu pernah bertemu dengan sang mantan suami yang tak lain ialah Bima? Jawabannya tidak pernah. Gadis itu tidak pernah bertemu lagi dengan Bima. Bagi Ayu tidak bertemu lagi dengan Bima membuat dirinya lebih mudah melupakan perasaan lamanya pada sang mantan suami.

"Lho mama mau ke mana?" tanya Ayu pada Lily yang hendak keluar rumah. Ketika Ayu baru saja tiba di depan gerbang rumah Lily.

"Mama mau pergi." ucap Lily dengan bercucuran air mata.

"Yu tahan mama Yu..!" teriak Hendra dari dalam rumah.

Ayu segera mendongkrak motornya, lalu ia  turun dari motor lalu dan langsung memeluk Lily dengan erat. "Ma, inget Ayu sayang banget sama mama." ucapnya yang terlihat masih kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Tak lama kemudian Hendra datang menghampiri mereka dengan napas yang tersengal - sengal. "Ly, mas minta maaf. Gak ada niatan mas buat bohong sama Ly. Mas menutupi semua ini selama hampir 10 bulan lamanya karena mas gak mau Lily kecewa." ucap Hendra dengan raut wajah memelas.

"Lebih baik masuk dulu ya. Kita bicarakan baik - baik. Gak enak sama tetangga" saran Ayu yang masih memeluk Lily.

Lily tidak mengangguk namun wanita itu masih menangis di pelukan Ayu. "Om, bawa motor aku masuk ya. Aku mau nenangin mama Ly dulu." ucap Ayu yang langsung dibalas anggukan oleh Hendra.

Setelah mereka bertiga berada di ruang TV, Ayu mulai menyalakan TV namun dengan volume yang rendah. "Jadi masalahnya apa om Hendra? Kenapa mama menangis dan mau pergi dari rumah?" tanya Ayu sembari duduk di sofa samping Lily dan segera membawa mama angkanya itu ke dalam dekapannya.

"Jadi begini Ayu, Regina baru saja melahirkan putra kedua sekaligus anak ketiga om subuh kemarin jam 4 pagi." ucap Hendra. Tentu Ayu terkejut mendengar ucapan Hendra.

Ayu segera menenangkan Lily yang kembali menangis setelah mendengar ucapan Hendra. Sedangkan Hendra segera bersimpuh di hadapan Lily. "Sayang, tahun ini aku akan menikah sama kamu secara agama dan negara. Mas sudah daftarkan perceraian mas dengan Regina tadi siang di pengadilan." ucap Hendra dengan raut wajah cemas. Pria itu mengkhawatirkan keadaan Lily yang terus menangis.

"Terus kelanjutannya gimana om?" tanya Ayu.

"Terus mama Lily baru tahu tadi saat om sama mama Lily lagi..ya biasa lah quality time berdua. Om sama mama Lily rangkulan gitu di sofa. Nah waktu itu mama Lily buka facebook. Mama Lily lihat mantan mama mertuamu update semua kabar persalinan Regina di sana. Mama Lily langsung marah sama om dan berujung mau pergi dari rumah ini." ucap Hendra dengan wajah penuh rasa bersalah pada Lily.

AYUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang