14

1.6K 199 16
                                    

"Besok kamu sibuk gak?" tanya Ayu pada Langit yang sedang menyetir.

"Kebetulan banget aku besok libur." ucap Langit.

"Mau enggak nganterin ke selapanan adik sepupu aku?" tanya Ayu seraya menatap Langit.

Marine yang duduk di kursi penumpang bagian tengah langsung tersenyum. Marine merasa senang karena Langit akhirnya menemukan wanitanya. Langit kemudian menganggukkan kepalanya. "Jam berapa?" tanya Langit.

"Jam 10 pagi." jawab Ayu.

Langit mengangguk kembali. "Okey. Pakaiannya?"

"Adat jawa." ucap Ayu.

"Oke, aku ada kok." ucap Langit.

"Selapanannya siapa Yu?" tanya Marine dengan raut wajah berseri - seri.

"Selapanan anaknya om Hendra, suaminya mama Lily." jelas Ayu.

"Hah, maksud kamu? Mami gak ngerti, sayang. Jadi suaminya Lily pernah menikah dengan wanita lain sebelum rujuk sama Lily, begitu?" tanya Marine yang terlihat kebingungan.

Ayu akhirnya menjelaskan semuanya yang ia tahu. Tak lama setelah Ayu selesai menjelaskan Marine langsung paham. "Ya udah Lang, besok kamu temenin Ayu ke Selapanannya anak tirinya Lily." ucap Marine sembari menatap putranya yang sedang menyetir.

"Iya mami sayang. Aku temenin kok Ayu ke Selapanan adik sepupunya." ucap Langit yang terlihat sedikit kesal dengan tingkah maminya.

"Besok aku jemput di mana?" tanya Langit pada Ayu dengan suara lembut.

"Di rumah mama aku. Nanti aku share lokasinya." balas Ayu.

"Giliran sama Ayu aja lembut. Sama mama galak - galak. Begini ya rasanya lagi dimabuk cinta." sindir Marine yang sejatinya hanya ingin menggoda putra sulungnya itu.

Sedangkan Langit nampak tidak suka dengan ucapan maminya. "Mih, diem deh!"

Tepat pukul 9 malam mereka pun tiba di depan Kenanga. Ayu meminta pada Langit agar diantar kembali ke Kenanga karena motornya masih berada di sana. Setelah berpamitan pada Langit dan Marine, Ayu segera keluar dari mobil. Ia baru benar - benar meninggalkan pelataran parkir Kenanga setelah mobil yang dikendarai Langit sudah pergi.

...................

Bima mengepalkan tangannya kuat - kuat saat melihat Ayu datang bersama Langit di acara Selapanan Arnold, anak bungsu Hendra dan Regina. Pria itu benar - benar meradang saat melihat sikap perhatian Langit pada Ayu. "Waduh gimana nih, bos? Saingan lo udah mulai unjuk gigi nih. Kemarin rival tengik lo, sekarang pria lain. Yang sabar ya bos. Semoga lo juga dapet jodoh yang lebih baik." ucap Bayu yang sejatinya hanya ingin membuat hati kakaknya semakin panas.

"Diem lo Bay!" geram Bima sembari menatap kesal ke arah Langit dan Ayu.

Sedangkan di lain sisi Langit yang berada di samping Ayu terus mencuri antesi keluarga besar mantan mertuanya. Termasuk sepupu - sepupu Bima. "Cie Ayu udah move on dari Bima." goda salah satu sepupu perempuan Bima.

Ayu hanya tersenyum menanggapi ucapan sepupu Bima. "Apa kabar, Feli?" tanya Ayu.

Feli menganggukkan kepalanya. "Baik. Kamu baik kan? Masih serumah sama om Hendra sama tante Lily ya?"

Giliran Ayu yang menganggukkan kepalanya. "Iya, Fel."

Setelah itu Ayu pamit pada Feli karena harus menemui Regina dan Hendra serta Lily. Ketika sudah berada di hadapan Lily, Ayu segera menggenggam tangan mama angkatnya itu. "Mama cantik." pujinya.

"Di rumah sudah berkali - kali kamu bilang mama cantik, sayang. Kita itu dirias perias yang sama." ujar Lily dengan tersenyum. Ayu hanya tertawa kecil menanggapi ucapan Lily.

AYUNDAWhere stories live. Discover now