15

1.8K 189 38
                                    

Bima menunjukkan senyum sinisnya beberapa kali jika mengingat kembali kemesraan Ayu dan Langit. Pria itu benar - benar tidak terima Ayu dengan mudahnya dekat dengan Langit. "Gue pastiin Ayu hamil di tangan gue." ucap Bima sembari duduk di balkon apartemennya.

Bima sudah pindah hunian semenjak hubungan FWB-nya dengan Dini selesai. Kini ia memilih tinggal di sebuah apartemen mewah yang baru selesai dibangun. Apartemen lamanya sudah ia jual pada salah satu teman lamanya. "Aku di sini kesepian sayang." ucap Bima sebelum menenggak 1 slot minuman keras.

"Niat hati jauhin Ayu beberapa tahun supaya semuanya bisa kembali lagi. Tapi yang ada dia malah makin berani deket sama cowok lain." ucap Bima yang sudah mulai memasuki fase mabuk karena terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

Bima lalu masuk ke dalam ruang apartement dan langkah terhenti di ruangan TV. Pandangannya terfokus pada foto pernikahannya dengan Ayu yang terpasang di dinding. "Foto ini memang kelihatannya kaku. Tapi ini adalah bukti pernikahan kami sah di mata Tuhan. Aku memang pernah berselingkuh semasih kami menikah. Bahkan menjalani hubungan yang salah dengan wanita lain selepas kami bercerai secara hukum. Tapi istri sahku satu - satunya hanyalah Ayunda. Aku tidak akan menikah lagi. Begitu pula juga pada Ayunda." ucap Bima dengan tegas walau dalam kondisi mabuk yang terlihat makin parah. Bahkan pria itu sesekali hampir terjatuh karena mabuk yang membuatnya menjadi sempoyongan.

Bima tersenyum penuh ketika melihat kembali ke arah foto pernikahannya dengan Ayu. Foto itu diambil seusai pemberkatan mereka. Mereka berdua berfoto dengan latar belakang gereja tempat mereka menikah. "Pernikahan yang sederhana tapi hanya akan terjadi 1 kali untukku dan Ayu." ucap Bima.

Bima berhasil mendapatkan kembali foto pernikahannya dengan Ayu setelah memeriksa hard disk yang ia punya. Ia lalu mencetak foto tersebut dengan ukuran yang besar lalu dipajang di apartemennya. "Kenapa ya aku bodoh? Seharusnya setelah aku pulih berjalan, aku harusnya menangkap Ayu dan membawanya ke sisiku lagi. Bukannya malah main - main sama Dini dan yang lainnya. ARGHHHH!"

Bima berteriak dengan kencang lalu ia menangis sembari terduduk di lantai. "Aku menyesal Tuhan. Engkau berikan aku kesembuhan tapi aku malah berbuat yang tidak baik." ucapnya seraya menangis.

Pria itu kemudian kembali menghisap rokoknya. Lalu kembali ke balkon dengan langkah sempoyongan untuk mengambil minuman keras miliknya. "Aku harus bertaubat supaya Ayu mau sama aku." ucapnya lalu disusul menenggak minuman keras langsung dari botolnya.

Lalu pria itu tertawa kencang hingga tak sengaja membentur tembok karena tekanan dari mabuk yang begitu kuat. Untungnya Bima tak terluka dan kembali tertawa yang terdengar lirih namun sedikit mengerikan. "Andai Ayu tinggal di sini. Habis aku perkosa dia." lalu Bima tertawa kecil disusul meminum minuman keras layaknya sedang minum air dari botol.

Bima benar - benar frustasi saat ini. Sesekali ia menjambak rambut legamnya yang lurus. "Harusnya lo hamilin Ayu GOBL*K! Dia itu istri lo ANJ*NG! Gak akan ada dosa di mata Tuhan karena dia istri sah lo TOL*L!" ucap Bima seraya memukul tembok.

Bima lalu kembali berjalan dengan langkah sempoyongan menuju balkon. Ia ingin mengambil rokoknya di sana. Ia sudah lupa di mana meletakkan sisa puntung rokok sebelumnya. Efek mabuk minuman keras menjadi - jadi menyerang tubuhnya. "Andai kamu di sini sayang. Akan kubuat kamu melayang ke langit ke 100 sampai kamu gak bisa bangun." ucap Bima sembari menjepit sebatang rokok yang belum dinyalakan di bibirnya.

"Sial gue nyia - nyiain Ayu." ucapnya seusai menyalakan rokok lalu menghisapnya sebentar. Kemudian ia kembali berteriak bebas.

Bima sudah tidak bisa menahan efek mabuk yang menyerang tubuhnya. Ia berjalan ke sana kemari seperti orang gila. Lalu berteriak - teriak sesuka hatinya. "Gue gak bisa lepas Ayu buat pria mana pun! Gue GAK BISA TOL*L!" ucapnya lalu disusul dengan berteriak tanpa beban.

"Gue cuman mau ada Ayu di sini. Gue pengen meluk dia. Gue mau memulai semua keindahan ini sama Ayunda. Karena sampai kapan pun Ayunda adalah pasangan sejatinya Abimanyu." ucapnya yang terlihat sangat frustasi lalu ia kembali menenggak minuman keras tanpa henti. Disusul menghisap rokoknya dengan kuat.

Bima lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja di ruang TV. Pria itu lalu mencari 1 nomor yang amat ia spesialkan.

My Love Wife❤

Ya, nomor itu milik Ayu. Tanpa ragu Bima langsung menelepon Ayu. Tak lama berselang Ayu menjawab panggilan Bima. "Halo?"

"Yu, miss you. Making love right? I want it!" ucap Bima yang terlihat memejamkan matanya namun ia tersenyum.

Di rumah Lily, Ayu yang menerima telepon Bima langsung sadar bahwa mantan suaminya itu tengah mabuk berat. Ia tahu bagaimana keadaan Bima ketika sedikit mabuk, mabuk sedang atau mabuk berat. Bahkan ia masih ingat semua kebiasaan jelek mantan suaminya itu. "Bim, please telepon saudara kamu bukan telepon aku! Kamu pasti sendirian kan di kondo?" ucap Ayu yang terlihat khawatir.

"Yu, ke apartemen aku ya. Di apartemen Orchid kamu tanya aja ke resepsion nomor kamar Abimanyu." ucap Bima dengan efek mabuk yang menyerangnya begitu kuat. Wajahnya terlihat semakin memerah dengan mata kadang terpejam, kadang terbuka. Kepalanya benar - benar terasa sakit saat ini.

"Bim! Berhenti minum! Aku gak mau kamu jatuh sakit kayak dulu!" marah Ayu. Wanita itu masih ingat kala dulu Bima jatuh sakit sehari setelah mabuk berat.

Bima tertawa merespon ucapan sang mantan istri. "Aku ini suami yang kuat. Pria yang kuat anak yang jantan." ucapnya.

................

Ayu memutuskan untuk menyudahi panggilan tersebut. Lalu ia segera menelepon Bayu. "Halo Bay. Please ke apartemennya Bima sekarang. Dia lagi mabuk berat. Kayaknya dia gak bisa kontrol dirinya sendiri." ucap Ayu yang terlihat panik.

Bayu yang baru saja bangun dari tidur dan langsung menerima panggilan telepon dari Ayu terlihat kebingungan. Lalu ia menoleh ke arah jam di dinding yang ternyata menunjukkan pukul setengah 2 dini hari. "Waduh kakak aku stres rupanya. Aku gak tau dia tinggal di mana sekarang Yu. Dia gak kasih tau di mana alamat tempat tinggalnya." ucap Bayu.

"Di apartemen Orchid, Bayu. Please kamu ke sana sekarang juga. Bima lagi butuh seseorang, Bay." ucap Ayu yang terlihat begitu panik.

Bayu tertawa kecil. "Pasti kamu masih sayang dan cinta sama mantanmu yang brengsek sekali itu yaaa?" tuduhnya.

Ayu terdiam sejenak dan menyadari kegelisahan dan kekhawatirannya yang berlebihan terhadap kondisi Bima yang bukan lagi suaminya. "Bima emang bilang sama aku kalau dia gak suka kamu sama Langit. Dia itu orangnya nekat sekarang." ucap Bayu.

"Tuh kan ada yang gak sadar masih cinta." ucap Bayu yang terdengar sedikit tertawa.

Ayu yang tadinya masih terdiam akhirnya menggelengkan kepalanya tanpa dapat dilihat oleh Bayu. "Gak ada Bayu! Aku gak ada masih cinta sama dia!" ucap Ayu dengan tegas.

Bayu kembali tertawa. "Iya deh Ayu. Aku percaya aja. Sekarang aku ke apartemen Orchid. Bye." ucap Bayu sebelum memutuskan panggilan telepon.

Ayu terdiam sejenak, ia memikirkan perkataan Bayu. "Gak, aku gak masih cinta kok sama dia. Ini cuman ilusi." ucap Ayu

Wanita itu belum juga tertidur hingga pukul 2 dini hari karena sedang memikirkan sikap nekat mantan suaminya ketika menciumnya di acara Selapanan Arnold. Ayu memukul kepalanya lalu meremas tangannya. "Dia itu jahat! Tukang selingkuh! Gak baik buat kamu Ayu!"

"Tuhan, tuntunlah hamba ke jalan yang benar. Bila Engkau memberikanku pasangan lagi. Berikanlah pasangan yang beriman dan berakhlak yang baik. Terima kasih Tuhan." ucap Ayu sembari memejamkan mata dengan tangan disatukan di dada.

~~~~~

Yeayyy fastt UP!

Udah bisa bayangin gimana Bima kalau lagi mabuk berat?

Yuk ramein biar cepet apdet lagiii👁🥰

AYUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang