28

1.9K 139 17
                                    

Selesai mandi Ayu terkejut dengan kehadiran Bima di dalam kamarnya. "Seranjang lagi kayak dulu." ucap Bima seraya tidur di atas kasur.

"Ngapain gak pakai baju begitu?" ucap Ayu dengan raut wajah sinis. Pasalnya Bima hanya menyisakan celana boxer saja di tubuhnya.

"Kan mau tidur sayang. Masa mau kerja pakek jas." ucap Bima dengan santai.

"Bim, aku capek banget lho. Mending kamu di kamar sebelah ya. Serius deh, aku lagi males debat sama kamu." ucap Ayu seraya mendekati tempat tidur.

"Syukur banget udah pakai daster di dalam kamar mandi." ucap Ayu di dalam hatinya.

"Sayang, aku suami kamu. Udah sebulan lho kita LDM. Tanpa komunikasi apa pun. Masa iya kamu gak kangen aku?" ucap Bima dengan raut wajah serius.

Ayu akhirnya naik ke atas ranjang dan menghiraukan kehadiran Bima. Namun pria yang kini telah kembali menjadi suaminya itu lekas memeluk Ayu dari belakang. "Ayu, maaf karena aku perkosa kamu waktu itu." bisiknya di telinga kanan Ayu.

"Maaf juga udah marah - marah sama kamu tadi waktu di perkebunan." sambung Bima.

"Kamu gak kangen sama aku? Mah, papah serius lho sama hubungan kita sekarang." ucap Bima.

"Aku mau tidur Bim. Aku capek banget." ucap Ayu yang mulai memejamkan matanya. Wanita itu benar - benar mengantuk saat ini.

Sedangkan Bima nampak menikmati tidur seranjang dengan Ayu. Bahkan pria itu mencium - cium leher istrinya dengan sesuka hati. "Kamu wangi banget sehabis mandi, Yu." bisik Bima di telinga kanan istrinya.

Sedangkan Ayu diam tak berkata sedikit pun. Wanita itu terlelap dengan begitu cepat. "Nyesel banget aku pernah ngelepas Ayu." ucap Bima sebelum mencium lama aroma rambut istrinya.

"Terima kasih Tuhan. Sudah memberikan kesempatan kedua sehingga kini aku bisa kembali merajut rumah tangga bersama Ayunda." doa Bima sebelum dirinya memejamkan mata dan memeluk sang istri lebih erat lagi.

...............

Bangun dari tidur Ayu bergegas menuju kamar mandi karena sudah tidak tahan untuk buang air kecil. Seusai dari kamar mandi, ia memilih untuk pergi ke dapur dan membuat segelas susu cokelat. Tak lama kemudian Bima datang ke dapur dan langsung memeluk sang istri dari belakang. "Kayak honeymoon." bisik Bima di telinga istrinya.

"Kamu mau makan apa?"

Mendengar suara lembut sang istri ketika menanyakan sarapan yang ia inginkan, Bima sungguh sangat tercengang. "Astaga mah! Papa tercengang setelah denger pertanyaan mama." ucap Bima.

"Mau makan apa Bim? Aku lagi baik hati masak buat kamu." ucap Ayu dengan ekspresi wajah datar.

"Aku mau makan masakan yang dulu selalu kamu buatkan untuk aku." ucap Bima seraya memeluk erat tubuh Ayu.

"Aku kangen semua masakan kamu." bisik Bima sebelum mencium telinga dan pipi Ayu.

"Iya, aku buatkan. Tapi kamu lepas dulu pelukanmu ini."

Bima tertawa mendengar ucapan istrinya. "Jadi gak sabar mengulang janji nikah." bisik Bima sebelum melepaskan pelukannya pada tubuh Ayu.

Ayu membuatkan Bima cap cay, perkedel kentang dan sambal terasi. Tentu Bima yang sedari tadi duduk di meja makan dan sesekali memainkan ponselnya. Nampak bersemangat kala sang istri menyajikan masakan yang sudah membuatnya semakin kelaparan itu. "Sumpah, ternyata aku sekangen ini sama masakan kamu, sayang." ucap Bima setelah mencicipi cap cay.

"Bim, aku menolak semua harta yang kamu kasih. Kamu boleh mengembalikan status pernikahan kita. Tetapi untuk harta, aku tidak mau."

"Aku gak mau bertengkar di sini. Lebih baik kita makan dulu." ucap Bima seraya kembali menyuapkan nasi ke mulutnya.

Selesai makan Bima sibuk dengan panggilan telepon dari Jakarta. Sedangkan Ayu bergegas untuk mandi karena akan berangkat bekerja.

"Aku anterin ya." ucap Bima yang duduk di sofa ketika Ayu yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya lewat di hadapannya.

"Aku bisa pakai mobilku." ucap Ayu.

Bima segera bangkit dari sofa dan menghampiri Ayu. "Mulai hari ini, aku akan antar dan jemput kamu. Selama aku bisa, aku pasti akan antar jemput kamu ke kantor Kenanga."

Ayu menghela napasnya. "Baiklah." ucapnya.

Bima tersenyum dan segera mengecup pipi Ayu. "Terima kasih sayang." ucapnya.

...............

Bima tengah menikmati wine di sebuah private room bersama Bram dan Mario. Kedua rekan bisnis Bima itu datang atas permintaan Bima. "Lo murung kenapa, Yo?" tanya Bima yang penasaran karena sang teman terlihat murung.

"Istri gue lagi hamil Bim. Tapi gue bingung nyuruh dia buat diem aja di rumah. Dia bersemangat banget ke sana ke mari sama temannya." ucap Mario sebelum meminum wine.

"Oh yang sekali lo perkosa itu ya." ucap Bram dengan santainya.

"Iya." jawab Mario.

"Namanya juga bumil." ucap Bima dengan santainya.

"Gue canggung banget sama dia, Bim. Gue merasa bersalah atas perselingkuhan dan kekerasan yang pernah gue lakukan sama dia." ucap Mario.

"Lo sih asal nuduh sampai 2 tahun nikah baru tahu istrinya masih perawan." ejek Bram.

"Gue memang salah, Bram. Gue tahu kok." ucap Mario dengan ekspresi kesal. Ia kesal karena sang teman mengejeknya.

"Udahlah, udah lewat. Mending sekarang lo perhatiin aja istri lo dengan baik." ucap Bima.

"Iya Bim, gue berupaya begitu." jelas Mario.

"Gue duluan ya. Mau jemput istri tercinta. Doain yaa nanti 5 bulanan bisa selamatan." ucap Bima dengan percaya diri.

Mario dan Bram tertawa terbahak - bahak. "PD sekali bos yang satu ini." ejek Bram.

"Gue doain semoga berhasil, Bim. Nanti anak - anak kita bisa disekolahin barengan." ucap Mario dengan raut wajah senang.

Bima segera keluar dari bar dengan senyum cerah. Ia tengah bersemangat untuk menjemput sang istri.

*******

Dikit ya? Btw sorry banget telat upload habis ngawal pak Abimanyu 😅

AYUNDAWhere stories live. Discover now