11

2.2K 205 20
                                    

Regina melotot setelah mendengar ucapan Bima. Sedangkan Bima nampak santai dan tertawa dengan puas. "Selow kali tan! Udah sama - sama dewasa pula. Usia tante itu gak beda jauh sama aku. Gak salah kalau om Hendra cuman pandangan - pandangan aja sama tante bikin dia terangsang. Tante Lily mah triplek gak semok." ucap frontal Bima.

Ayu menyerahkan Arnold pada Regina, kemudian wanita itu turun dari mobil. "Kalau ngomong pikir Bim! Omongan kamu itu merendahkan mama angkat aku. Kamu lebih hina dari mama aku yang berdada triplek!" ucap Ayu dengan penuh penekanan di depan wajah mantan suaminya. Tak lama kemudian Ayu meninggalkan sang mantan suami yang masih tercengang karena mendengar luapan emosinya.

Di tengah emosi yang meletup - letup Ayu tak sengaja menyenggol seorang waiter. "Sorry mas. Saya gak sengaja." ucap Ayu pada pelayan berjenis kelamin laki - laki itu.

"Tidak apa nona. Minumannya masih aman. Hanya terguncang sedikit." ucap si waiter.

Ayu tersenyum sekali lagi ke arah waiter itu, kemudian ia melanjutkan kembali langkahnya menuju ke tengah pesta. Ternyata pesta dansa belum juga usai dan Ayu tidak berniat sama sekali untuk berdansa. Bima menghampiri Ayu dengan maksud meminta maaf pada sang mantan istri mengenai ucapan tadi. "Yu, maafin aku. Aku gak mau kamu musuhin aku. Aku minta maaf karena udah ngerendahin mama angkatmu." ucap Bima tepat di samping telinga Ayu.

Ayu memilih pergi guna menjauhi Bima yang kenyataannya masih mengekorinya. "Kamu maunya apa sih Bim?" kesal Ayu ketika mereka berdua tiba di area dekat pintu belakang rumah.

"Aku mau minta maaf sayang." ucap Bima dengan raut wajah memelas.

"Tante Ayu!" teriak Belle sembari menghampiri Ayu.

Gadis muda itu datang dari arah pesta menuju ke arah di mana Ayu dan Bima tengah berada. Belle langsung memeluk Ayu dengan erat ketika sudah sampai di hadapan Ayu. "Aku kangen banget sama tante. Aku baru sampai Indonesia tadi siang. Habis dari kawal papa perjalanan bisnis ke Macau." ucap Belle.

"Kamu udah besar ya sayang. Udah SMA kan?" ucap Ayu seraya membalas pelukan keponakannya.

Belle merenggangkan pelukannya. "Yoi dong tante. Aku udah gede sekarang. Duh aku rindu banget sama tante Ayu. Bahagia kan tante di rumah kakek Hendra?" ucap Belle.

Mendengar ocehan Belle membuat Ayu tersenyum senang. "Bahagia putri manisku. Belle bahagia gak sama papa? Gimana rasanya perjalanan ke Macau?" ucap Ayu.

"Perjalanan ke Macau seru tante. Kalau masalah bahagia, hmm... aku bahagia sih tapi aku lagi kesel sama nenek yang resenya minta ampun. Masa papa aku dicariin cewek terus buat gantiin posisi mama. Jadi sepeninggalan tante Ayu aku kebanyakan musuhan sama nenek." jelas Belle dengan raut wajah cemberut.

Bima tertawa melihat ekspresi cemberut keponakannya itu. "Ya biarin lah papamu cari wanita lain, Bel. Papamu masih belum 40 tahun lho nak. Masih suka hal berbau wanita dan seks." ucap Bima dengan santainya.

"Ish Om Bima!" tegur Belle seraya melepaskan pelukannya dari tubuh Ayu.

"Papa aku itu imannya kuat. Rajih ibadah Misa Minggu. Emang om Bima yang suka bolos gereja setiap Minggu?!" marah Belle seraya memukul Bima beberapa kali. Bima sama sekali tidak marah dipukul oleh keponakannya itu.

"1 lagi ya om Bima! Papa aku itu enggak doyan cari video porno dan cewek seksi. Pokoknya yang berhubungan sama pornografi deh, papa aku gak suka cari begituan di HP-nya. Papa bahkan kasih aku pegang ponselnya dan bolehin baca chat - chat di grup WA sama Telegramnya. Gak ada sembunyi - sembunyian sama aku. Emang om Bima yang doyan main cewek sama suka pornografi!" sambung Belle dengan ekspresi wajah kesal dan marah yang ia tunjukkan pada Bima.

AYUNDAWhere stories live. Discover now