01

124 66 162
                                    

❤❤❤❤---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❤❤❤❤
-
-
-

"Hari ini adalah hari penantian ku, dan insya allah cincin ini akan segera melingkar di jari manisnya." ucap seorang pria bersetelan jas rapih seraya melirik kotak cincin yang ada di sebelah nya.

"Ya allah.. Aku sungguh tidak sabar untuk bertemu dengannya."

"Allahumma yasir wala tu'asir." ucapnya mantap.

Pria itu pun menarik kedua sudut bibirnya sambil mengemudikan mobilnya dan kembali fokus ke jalanan.

Awalnya perjalanan berlajan lancar hingga tiba -tiba siluet seseorang muncul di hadapan nya

BRAAAKKKkkk....

Sesaat setelah nya mobil yang ia kendarai menabrak seorang pejalan kaki hingga terpental, berusaha menghindari nya ia pun membanting stir ke kanan hingga menabrak pohon besar yang ada di sana.

Cittt....

Deru suara roda mobil yang berdecit begitu memekakkan telinga butuh beberapa menit untuk pria itu mengumpulkan kesadaran nya.

Perlahan kelopak mata itu mulai terbuka aliran darah berwana merah pekat terus mengalir dari kening nya yang bocor, asap mobil yang mengepul sangat menyesakkan dada.

"Uhuk.. Uhuk.. " pria itu terbatuk - batuk, sambil memegangi kepalanya yang terbentur dashboard ia mimicing kan matanya berusaha melihat sesuatu di depan sana dari balik asap mobil yang mengepul, ternyata ia menabrak pohon. tapi tunggu, seperti nya ia mengingat apa yang terjadi barusan!

Dengan susah payah laki-laki itu berusaha keluar dari mobilnya mulai dari membuka sabuk pengaman hingga membuka pintu mobil.

Betapa terkejut nya ia setelah melihat seorang laki-laki tua bersimpah darah ada di seberang sana.

Ia tahu betul itu adalah ulah nya!

Dengan tertatih laki-laki bernama lengkap Akhtar mihran ghazali itu menghampiri kakek tua yang tidak berdaya di seberang sana.

"Astagfirullahal adzim! Kek..Bangun kek!" panggil Akhtar panik.

Laki-laki tua itu perlahan membuka kelopak matanya.

"Syukurlah ternyata kau masih hidup," ucap Akhtar sedikit lega.

"Ayo kita ke rumah sakit kek!"

Baru saja Akhtar ingin mengangkat tubuh sang kakek, bibir pucat itu kembali terbuka dan menyebutkan nama seseorang yang asing bagi Akhtar."Syeola... Syeola..."

"Syeola?"

"To-tolong ja-jaga.. Syeola untuk ku!" ucap nya terbata-bata sebelum akhirnya kakek itu benar-benar menghembuskan nafas terakhirnya.

"kek! Bangun kek!"

"Si-siapa Syeola?"

"Dan--dimana ia berada?"

Assalamualaikum mrs.androphobiaWhere stories live. Discover now