16

100 51 159
                                    

Akhtar bergeming di tempatnya tatapan hangatnya berubah menjadi dingin seiring dengan senyumannya yang memudar.

terlalu lama keduanya berdiam diri dalam suasana akward seperti ini. membuat Syeola merasa tidak nyaman. gadis itu pun mencoba membuka suara. "Tu-tuan?" tanya Syeola hati-hati.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya lagi.

"Tidak," jawabnya singkat.

"Apa??"

"Cepetlah ... habiskan makanan mu! lalu setelah itu beristirahatlah," ucap Akhtar.

"Sepertinya aku akan tidur lebih awal malam ini," ucapnya lagi. Akhtar memasang wajah dinginnya lalu melenggang pergi meninggalkan Syeola bersama semangkuk nasi rebusnya.

"Cih ... ada apa dengannya?" heran Syeola menatap kepergian Akhtar.

"Oh tidak! apakah aku membuat kesalahan?" ucap nya kebingungan.

Gadis polos itu pun mengedikkan bahunya acuh seraya kembali melahap nasi rebusnya yang lezat.

❤❤❤❤❤

Seminggu kemudian....

tok.... tok... tok....

Syeola menggedor pintu kamar Akhtar untuk membangunkannya.

"Tuan Akhtar apakah kau sudah bangun?"

tidak ada jawaban dari dalam. Syeola tampak berpikir.

"Ahaa ... kau pasti tertidur selepas sholat shubuh, bangunlah tuan aku sudah menyiapkan sarapan untukmu!" ujar Syeola meninggikan suaranya.

klekk.....

suara knock pintu terbuka.

"Selamat pagi tuan...!" sapa Syeola sumringah.

Baru juga Akhtar membuka pintu kamarnya. gadis aneh itu sudah berdiri di ambang pintu dengan senyuman manisnya yang membuat jantungnya berdegup kencang bagaikan hentakan kaki kuda di minggu pagi. Akhtar mengucek matanya terlebih dahulu untuk menyempurnakan kesadarannya barang kali yang dia lihat saat ini bukanlah Syeola melainkan seorang bidadari.

"Tuan, sarapan mu sudah siap. cepatlah turun ke bawah aku sudah memasakkan banyak makanan untuk mu," ucap Syeola.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Akhtar sinis.

"Membangunkan mu," jawabnya polos.

"Kau ini bodoh atau bagaimana? jelas-jelas ini hari minggu!" ucapnya sarkas.

"Sudahlah buang saja masakkan mu itu! jangan mengganggu waktu istirahatku!" ucap Akhtar seraya menutup kembali pintu kamarnya.

Syeola dengan sigap menahan pintu kamar Akhtar yang belum tertutup sempurna. "Eh tunggu dulu tuan, minggu kemarin kau bilang kita akan ke masjid untuk mengesahkan keislaman ku." ucap Syeola sembari menahan knock pintu agar tidak tertutup.

"Bukankah hari ini adalah waktu yang tepat?" tanya Syeola memastikan.

Akhtar menatap remeh ke arah Syeola. "Hei menurut mu apa itu agama? apa itu penting bagimu? atau kau hanya ingin bermain-main dengan agama mu?" tanya Akhtar menyudutkan Syeola.

"Maksudmu apa tuan? mengapa kau tiba-tiba berbicara seperti itu aku ini sungguh-sungguh ingin masuk islam tuan," ucap Syeola meyakinkan.

Assalamualaikum mrs.androphobiaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant