07

98 73 269
                                    

❤❤❤❤---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❤❤❤❤
-
-
-

"Aku ingin bersama mu tuan.. "

Akhtar menatap Syeola dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

Perasaan macam apa ini?

Akhtar merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Laki-laki itu memegangi dadanya sendiri.

"Tuan..?"

"Iya."

"Kenapa kau diam saja?"

Syeola membuang nafas sejenak sebelum melanjutkan ucapanya.

"Aku ingin tinggal disini lebih lama lagi tuan, aku juga ingin menemani mu hingga kau benar-benar pulih."

"Izinkan aku yahh ... Kumohon..." ucapnya dengan iris mata yang membesar dan berkaca-kaca.

"Aku ingin selalu bersama--"

"Stop! Cukup, Berhenti berbicara!" potong Akhtar cepat.

"Loh, kenapa tuan?"

"Apakah perkataan ku ada yang salah?" ucap Syeola merasa bersalah.

"Tidak, hanya saja---" Akhtar memilin bibirnya sendiri memilih kata-kata agar bisa menjadi alibinya saat ini, yang jelas ia tidak mau mendengar celotehan gadis itu lebih lama lagi karena sepertinya tidak baik untuk kesehatan jantung nya." Ya ... hanya saja aku membenci bicara mu itu." bohong Akhtar.

"Aku berpikir semenjak di rumah sakit kau itu jadi banyak bicara dan cerewet dan itu bisa saja mengganggu kesehatan ku." tambah Akhtar.

"Benarkah tuan?"

"Kalau begitu maaf kan aku... " tambah nya.

"Baik, ku maafkan."

"Jadi.. Apa sekarang kau bisa pergi?"

"Tidak."

Akhtar langsung terkejut mendengar jawaban spontan dari Syeola.

"Ka-kau keras kepala juga yah."

"Aku ingin disini tuan! Aku berjanji aku tidak akan banyak bicara lagi tapi izinkan aku tetap disini.. "

Akhtar memandang Syeola sambil mengangkat sebelah alisnya.

Sejurus kemudian Syeola pun menundukkan kepalanya menatap lantai rumah sakit dengan mata berkaca-kaca.

Assalamualaikum mrs.androphobiaWhere stories live. Discover now