20

78 41 135
                                    

Syeola terbangun di pagi hari dengan seluruh badan yang terasa sakit sinar matahari pagi menyorot masuk melalui celah jendela terik dari sinarnya begitu menyilaukan mata. Syeola bergerak meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku sambil menguap lebar. gadis itu pun termenung menyempurnakan kesadarannya. rasanya tubuhnya terlalu lemas untuk beranjak dari kasur.

Tok ... tok ... tok...

Akhtar menghela nafas panjang sebelum memegang knock pintu kamar Syeola.

Sepertinya semalam aku sudah terlalu kasar padanya.

Laki-laki itu memberanikan diri membuka pintu kamar Syeola yang tidak terkunci. pandangannya langsung tertuju pada gadis cantik yang sedang duduk termenung di atas kasur. "Apa kau sudah merasa lebih baik?"

Syeola melirik Akhtar yang berdiri di ambang pintu sambil menjinjing tas kerjanya. "Ya, hanya saja badanku masih terasa sakit dan lemas," jawab Syeola.

"Kalau begitu beristirahatlah kembali," ucap Akhtar.

"Baiklah tuan."

"Umm ... ngomong-ngomong kenapa kau hanya berdiam diri di situ apa kau tidak ingin masuk tuan?" Tanya Syeola heran.

Akhtar menggaruk tengkuk yang tidak gatal. "Apakah kau memakai celana panjang atau hanya dalaman saja? aku takut kejadian waktu itu terulang kembali," Ucap Akhtar mengigat kejadian dimana ia menyibak selimut Syeola tanpa izin dan membuatnya mengamuk histeris hingga menangis tersedu-sedu. laki-laki itu tidak ingin membuat Syindrom Androphobia Syeola kambuh lagi.

Syeola terkekeh gadis itu melirik sebagian tubuhnya yang masih tertutup selimut. sejurus kemudian gadis itu menyibak selimutnya memperlihatkan kedua kakinya yang terbungkus oleh celana panjang bermotif bunga. "lihatlah, aku selalu memakai setelan piyama panjang setelah kejadian itu tuan," tutur Syeola dengan cengiran khasnya.

"Kau tidak perlu khawatir masuklah," pintanya dengan senyuman.

Akhtar tersenyum simpul, gadis itu bahkan tidak marah sama sekali setelah apa yang aku katakan semalam. Akhtar melangkah masuk kedalam kamar Syeola. "ini untuk mu, mulai sekarang kau bisa menghubungiku jika ada hal buruk yang menimpamu," ucap Akhtar sembari menyodorkan IPhone 13 bewarna pink peach untuk Syeola.

Syeola menatap takjub pada ponsel yang baru saja Akhtar berikan. "Wah ini sungguh sangat cantik tuan."

"Terimakasih banyak!" seru Syeola kegirangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih banyak!" seru Syeola kegirangan.

Akhtar tersenyum melihatnya. "Biasanya kau hanya bisa menghubungi ku melalui telepon rumah saja. jadi mulai sekarang dimana pun kau berada kau bisa menghubungiku aku tidak mau kejadian seperti kemarin terulang lagi. karena mau bagaimanapun menjagamu adalah tugasku sebagai seorang suami," ucap Akhtar tulus.

Syeola tersenyum dengan pipi yang memerah. entah mengapa mendengar kalimat terakhir Akhtar membuat jantungnya berdebar-debar.

Gadis itu kembali menatap ponsel cantiknya sembari tersenyum.

Assalamualaikum mrs.androphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang