03

117 59 157
                                    

❤❤❤❤---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❤❤❤❤
-
-
-

"Kita ada di mana kek?"

"Aku takut sekali," ucap Syeola ketakutan.

"Kita ada di tempat yang aman Syeola."

Syeola menatap sekelilingnya. Ia merasa aneh dengan tempat ini. tempat ini seperti gubuk lusuh yang sudah tidak terpakai lagi. keadaannya pun sangat memprihatinkan sesekali Syeola melihat seekor tikus berjalan di hadapannya membuat dirinya terlonjak kaget.

"Aaa... Tikus!"

"Kakek aku takut!" seru Syeola memeluk tubuh sang kakek.

Kakek pun tersenyum menatap cucunya,
"Setidaknya tikus itu tidak bisa membunuh mu nak."

Syeola mendongakkan wajah nya sedikit mengerutkan kening sambil menatap wajah kakek.

Kakek mengedarkan pandangannya sembari tersenyum menatap gubuk lusuh yang di tempatinya saat ini. "Ini adalah satu-satu nya tempat yang aman untuk kita, kakek yakin para penjahat itu tidak akan bisa mengetahui keberadaan kita saat ini," terangnya.

Kakek mengambil sebatang kayu lalu menggesek-gesekkan kayu yang lainnya pada batang kayu tersebut, sepertinya kakek sedang membuat api.

"Ini adalah gudang lama tempat kakek biasa beristirahat setelah usai berburu kakek menaruh beberapa persediaan senjata kakek seperti pistol, peluru dan panahan di sini."

"Kakek suka berburu?"

Kakek mengangguk mengiyakan.

"Dulu saat nenek mu masih hidup kakek sering mengunjungi tempat ini untuk sekedar berburu dan memancing, lalu sepulang berburu biasanya nenek mu akan memasak hasil buruan ku." ujar kakek mengingat kenangan masa lalunya yang begitu indah, sesekali kakek tersenyum kecil di buatnya.

"Dan rasanya sungguh sangat nikmat, apalagi saat kau menyantap hidangan itu bersama orang yang sangat kau cintai." tambahnya seraya tersenyum simpul.

Kakek menatap cucu semata wayangnya sambil tersenyum.

Ia mengusap pucuk kepala Syeola penuh sayang."Kuharap kau juga akan menemukan orang yang kau cintai."

Syeola hanya terdiam diri entah apa yang ada di pikiran nya saat ini.

"Disini sangat gelap dan dingin kurasa api kecil ini mungkin bisa menghangatkan mu. "Ucapnya saat api yang di buatnya sudah mulai menyala.

Syeola pun mengangguk perlahan, dia jadi teringat kejadian dimana kedua orangtua nya di bunuh di hadapannya.

"Hiks... Hiks... "

Assalamualaikum mrs.androphobiaWhere stories live. Discover now