17

96 43 137
                                    

"Ya allah selamatkanlah hamba dari orang-orang biadab ini," batin Syeola.

Setelah sampai membawa jauh Syeola. tibalah mereka di sebuah pekarangan rumah yang kumuh dan tak terawat ada banyak ilalang-ilalang yang tumbuh tinggi menjulang yang menghiasi rumah itu. Para preman biadab itu kemudian menyeret Syeola masuk kedalam rumah tersebut. Rumah yang bahkan tidak pantas untuk di sebut rumah keadaannya sangat kotor dan tidak layak huni. hawa lembab dari dinding yang berlumut menyelimuti  atmosfer rumah ini di tambah lagi letaknya yang jauh dari jangkauan warga membuat hawa di dalam rumah ini begitu mencekam.

Dengan mata yang sudah sangat sembab dan tubuh yang tidak berdaya Syeola tidak henti-hentinya berdzikir menyebut asma allah.

Allah....

Allah.....

Allah.....

Allah hanya kata mulia itu yg terus saja terucap dalam batinnya. Dengan keyakinan penuh Syeola tidak henti-hentinya merapalkan doa kepada sang khaliq berharap sebuah pertolongan akan segera tiba dan  menyelamatkannya. Mulutnya yang masih di sumpal oleh kain membuatnya merasa sangat tersiksa di tambah lagi dengan aromanya yang sangat tidak sedap.

"Ya allah Syeola sangat takut, Syeola sudah tidak sanggup ku mohon selamatkanlah aku."

"Tuan aku takut sekali tolong aku tuan," batin Syeola

Setelah menyeret tubuh Syeola masuk kedalam salah satu ruangan kosong yang ada di rumah tersebut para preman biadab itu menghempaskan tubuh Syeola ke atas sofa bekas dengan kasar.

Salah satu dari mereka menatapnya penuh gairah bahkan air liurnya sampai menetes. Syeola sungguh tidak percaya kalau itu manusia!

Bahkan binatang sekalipun tidak semenjijikan itu!

"Mangsa kita kali ini sungguh sangat cantik bos, aku sudah sangat tidak sabar menikmati tubuhnya!" Ucap Rockie dengan gairah yang menggebu-gebu.

Bara melempar tatapan tajam pada Rockie. "Hentikan ocehan mu itu, biarkan bos kita mencicipinya terlebih dahulu," ucapnya sarkas.

"Apa masalahmu hah?!" Tukas Rockie terpancing emosi.

Sejurus kemudian Rockie menatap Boni penuh permohonan. "Bolehkah aku mencobanya terlebih dahulu bos?" Pinta Rockie.

"Apa maksudmu hah? Kita akan memakainya secara bergilir. bersabarlah!" Ucap Boni penuh penekanan.

Rockie yang sudah tidak tahan menahan gairahnya pun hanya mampu menunduk patuh. "Baik bos," ucapnya.

"Tunggu apalagi aku akan memulainya sekarang, apa kau siap cantik?!" Tanyanya menggoda.

Laki-laki berbadan kekar dengan wajah yang terlihat mengerikan itu menyelipkan anak rambut Syeola kebelakang telinganya seraya berbisik. "Bersiaplah ini akan terasa melelahkan,"

Syeola membelalakkan matanya ketika satu-persatu kancing bajunya mulai terlepas. Sekuat tenaga Syeola memberontak berusaha menggerakkan tubuhnya ke arah mana pun dengan brutal. Gadis itu menangis sejadi-jadinya bagaimanapun ia tidak boleh menyerah ia harus berusaha melepaskan kain yg ada di mulutnya agar ia bisa berteriak meminta pertolongan. Gadis itu mendorong gumpalan kain yang ada di mulutnya menggunakan lidah. Namun ketika kain itu akan terlepas dengan sigap bara memukul mulutnya hingga kain itu terdorong kembali kedalam mulut Syeola.  tidak tinggal diam bara pun mengikat mulutnya yang tersumpal kain dengan kain lainnya. Membuat Syeola tidak bisa bersuara sedikitpun.

Air mata Syeola mengalir dengan begitu derasnya gadis itu sekuat tenaga memberontak dengan sangat brutal ia tidak akan sudi kehormatannya di renggut oleh orang-orang biadab ini.

Assalamualaikum mrs.androphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang