05

102 51 113
                                    

❤❤❤❤---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❤❤❤❤
-
-
-

17 jam yang lalu...

Aku berlari sekencang yang aku bisa, aku terus berlari tanpa berani menengok kebelakang.

Aku benci melihat nya..

Para pria dewasa itu telihat seperti monster di mata ku sungguh menakutkan!

Namun terlalu lama berlari membuat ginjal ku terasa nyeri mungkin ini di sebabkan aku yang jarang minum air putih, aku pun memberanikan diri untuk menengok ke belakang .

Seketika aku membelalakkan mataku,
Mengapa mereka masih terus mengejar ku?

"Aisshh...."

aku mulai mengeratkan jaket ku dengan topeng ultramen yang masih terus bertengger di wajah ku, Aku pun menambah kecepatan berlari ku.

Nafas ku tersengal-sengal hingga atensi ku akhirnya menemukan sebuah celah.

Dan disana aku melihat seorang gadis bercadar dengan hijab menjuntai tengah berjalan melewati celah itu. gadis itu begitu anggun aura nya seolah terpancar dari tubuhnya.

Aku segera berlari mendekatinya.

"AAAaaaaaaaaaa..... hmppppp...!!"

teriakan gadis bercadar itu teredam oleh bungkaman ku.

Atensi ku menelisik melihat keadaan sekitar dan segera menyembunyikan diri di balik dinding bersamaan gadis itu yang terus ku bungkam bak sedang di sandra.

Tak lama kemudian segerombolan pria dewasa itu pergi melewati kami yang tengah bersembunyi di gang sempit yang kumuh itu.

Gadis bercadar itu menggigit tangan ku dengan cukup keras dan menghempaskan nya dengan kencang membuat ku meringis kesakitan.

"Tolong--hmmpp!!"

"Shuutt!!" bisik ku seraya menutup mulutnya.

Aku pun segera membuka cupluk hodie ku memperlihatkan rambut coklat blonde milik ku yang terurai indah lalu perlahan aku pun membuka topeng ultramen yang sejak tdi melekat di wajah ku.

"Masya Allah!" ucap nya dengan raut yang begitu terkejut.

"Si-siapa kau?" tanya nya.

"Kau perempuan?"

"Iya."

"Ku mohon tolong aku.. " pinta ku dengan mata berkaca-kaca.

"Si-siapa kau? Dan--" gadis itu menghentikan ucapannya sejenak.

"Dan--kenapa aku harus menolong mu?" lanjut nya.

"Bukankah kau sudah berlaku tidak sopan pada ku? Apakah kau penjahat?"

"Tapi rasanya sulit di percaya gadis secantik kamu adalah seorang penjahat."

"Nama ku Syeola dan saat ini aku sangat butuh bantuan mu."

Assalamualaikum mrs.androphobiaWhere stories live. Discover now