26

8 1 0
                                    

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam tuan!" sahut Syeola dengan senyum manisnya.

"Selamat datang di rumah tuanku sayang! mari masuk," ajak Syeola bersemangat.

Gadis itu sangat aneh padahal seingat Akhtar ia sudah membentaknya tadi pagi tapi kenapa dia sama sekali tidak marah dan malah sesemangat ini? Apa jangan-jangan sakitnya bertambah parah?

"Tuan kau mau minum apa?"

"Oh ya, kau mau mandi dulu atau makan dulu? kalau kau mau makan aku sudah memasakkan makan malam untukmu. kalau kau tidak mau memakannya juga tidak apa-apa nanti akan aku bereskan kembali," ucap Syeola tersenyuman hangat.

"Tidak, aku tidak lapar," sahut Akhtar singkat.

"Oh yasudah kalau begitu aku akan menyiapkan air hangat untukmu mandi yah kau tunggu saja disini." Gadis itu pun segera melenggang pergi ke kamar mandi untuk menyiapkan air hangat.

Akhtar menatap punggung Syeola yang kian menjauh laki-laki itu tersenyum miring sembari menggelengkan kepalanya pelan.

Karena merasa sedikit gerah Akhtar membuka jas yang di pakainya dan menyampirkannya di lengan kanannya. Ia pun berjalan ke arah dapur untuk membasahi tenggorokkannya yang terasa kering namun tanpa sengaja pandangannya terhenti pada sebuah piring dengan masakan yang terlihat lezat di atasnya. 

Akhtar tersenyum kecil begitu membaca tulisan kecil di atas makanan itu. 

Maafkan aku ya jangan marah lagi  😊

Tak lama Syeola keluar dari kamar mandi dengan pakaiannya yang setengah basah sepertinya untuk sekedar menyiapkan air hangat saja dirinya belum terlalu mahir tapi Akhtar yakin Syeola sudah berusaha melakukan yang terbaik untuknya. 

Syeola tersenyum sambil mengusap sisa air yang terciprat di keningnya.

"Air hangatnya sudah siap tuan, silahkan saja kalau kau mau mandi,"

Syeola melihat Akhtar yang sedang memandangi masakan buatannya Syeola yakin Akhtar pasti tidak akan mau memakannya. meskipun tahu begitu Syeola akan tetap selalu membuatkannya karena itulah kewajibannya sebagai seorang istri. Syeola yakin suatu saat Akhtar pasti berubah dan mau memakan masakannya lagi.

"Oh ya, soal masakkan itu jika kau tidak suka aku akan membuangnya tuan, aku tidak akan memaksamu untuk memakannya."

"Kenapa harus di buang? taruh saja di kamarku aku akan memakannya di kamar," ucap Akhtar yang sukses membuat Syeola mematung di tempat. 

Ya allah apakah doa Syeola sudah terkabul?

Debaran ini? adalah debaran yang begitu ia rindukan! apakah Akhtarnya sudah tidak marah lagi padanya? oh rasanya Syeola ingin segera sujud syukur ternyata salah satu ceramah ustad di youtube membuahkan hasil juga akhirnya doa di sepertiga malamnya di kabul juga oleh yang maha kuasa. akhirnya Akhtar mau memakan masakkannya! AAAaaa .... terimakasih ya allah!

"Syeola?"

"Hei kenapa kau diam saja? apa kau masih sakit?" tanya Akhtar sembari menempelkan punggung tangannya di kening Syeola.

"Tuan apakah kau sudah tidak marah lagi padaku?" tanyanya gugup dan penuh harap.

"Sepertinya tidak, lagi pula kau tidak pernah berbuat kesalahan apapun," sahutnya datar.

"Benarkah tuan? kau benar-benar tidak marah padaku?" tanya Syeola memastikan. 

"Aku kira akhir-akhir ini aku berbuat kesalahan yang fatal sampai kau menghindariku seperti itu," ucap Syeola sambil menitikkan air mata haru.

Assalamualaikum mrs.androphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang