PRM 3

522 59 7
                                    

21:11

"Aku sudah bilang akan memberikanmu kejutan bukan?" Off berpikir bahwa Gun butuh lebih banyak waktu untuk bersiap karena Gun ingin memberinya kejutan.

"Dia pasti ingin semuanya benar bemar sempurna." Tangan off saling bertautan. Dia yakin Gun akan datang kekasihnya hanya butuh waktu sedikit lebih lama.

"Suaminya Gun."

Kata kata Gun saat dia memanggil Off suaminya terputar jelas dikepala. Dia ingin mendengar kata kata itu lebih banyak dan lebih sering lagi.

"Haruskah aku pergi membeli cincin dan membuat hari ini menjadi hari lamaran?" tanya Off pada dirinya sendiri.

Off kenapa kau begitu malang? Kau tidak perlu melakukan itu, kau hanya perlu pergi dan menemani Gun bukan duduk dan berpikir untuk bertunangan dengannya.

Off membuka ponselnnya dia ingin mengirim pesan kepada sahabatnya untuk meminta sebuah pendapat apakah dia harus membuat Gun menjadi tunangannya sekarang atau nanti saja.

Off membuka ponselnnya dia ingin mengirim pesan kepada sahabatnya untuk meminta sebuah pendapat apakah dia harus membuat Gun menjadi tunangannya sekarang atau nanti saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tay benar. Makan malam ini tidak cocok untuk dijadikan acara lamaran, jika dia mau melamar Gun seharusnya dia membuatnya begitu romantis sehingga Gun tidak akan bisa melupakan moment itu.

"Tunggu aku Gun, suatu hari aku akan melamarmu dan membuatnya menjadi moment yang paling tidak bisa kau bayangkan." Lagi dan lagi Off berbicara sendiri. Sebenarnya dia merasa ada sesuatu yang buruk tapi dia berusaha menepisnya dan fokus kepada makan malam dengan kekasihnya itu.

Off hanya perlu menunggu, ya dia hanya perlu menunggu Gun sampai ketempat ini. Sebentar lagi, Gun sebentar lagi akan sampai, kekasihnya itu tidak pernah menghindar dari acara mereka apa lagi yang mengajak dinner adalah dia. Off akan menunggu, menunggu orang yang dia cinta datang dan saling membagi cinta mereka.

Sebentar lagi dia pasti akan datang....

=====

=====

Suara gesekan lantai dengan sepatu, roda bangkar dengan lentai, dan beberapa langlah kaki terdengar nyaring dam begitu ricuh disaat yang bersamaan.

Tubuh lemas dengan mata Gun yang entah kenapa tiba tiba terbuka kembali dan darah yang terus mengalir itu berada di bangkar yang sedang di derek keruang ICU, dia benar benar yang diambang antara hidup dan mati. Pria yang menabrak Gun benar benar bertanggung jawab, dia dan putranya yang baru memasuki SMA membawa Gun kerumah sakit terdekat untuk segera mendapat perawatan.

Para perawat berusaha membawa Gun secepat munggkin untuk segera menangani Gun. Mereka melihat suit dan dalaman suit Gun yang hampir semuanya berubah menjadi merah pun tahu kalau Gun sedang berada diantara hidup dan mati.

Pintu ICU dibuka lebar mereka membaca Gun masuk dan akan segara ditangani. Pria dewasa itu menahan anaknya yang ingin masuk kedalam ruangan itu.

"Bunda..." Tubuh pria itu menegang tiba tiba. Ternyata putranya teringat kejadian yang sama menimpa istrinya, pantas saja putranya sepanjang jalan terus menangis dan tidak mengalihkan pandangannya dari orang yang mereka tabrak.

Pliss! Remember Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang