PRM 8

397 52 6
                                    

"Berkasnya sudah saya urus Tuan, kemungkinan besar minggu depan baru akan selesai," ucap Thev kepada Tuannya yang sedang membaca berkas berkas lainnya di Ruang Kerja miliknya.

"Sudah yang paling cepat?" tanya Tuan Patthiyakorn dengan nada rendah dan tajam miliknya.

"Sudah Tuan, kita membayar mereka begitu mahal untuk mempercepat prosesnya, akan tetapi proses pencabutan berkas Tuan Gun sejak lahir hingga saat ini memakan waktu yang lama, seminggu adalah waktu tercepat yang bisa mereka lakukan untuk mengurus semuanya," jelas Thev yang membuat Tuannya mengangguk setuju.

Hari ini Tuan Patthiyakorn mengirim berkas untuk menyambut Gun sebagai pewaris utama Keluarga Patthiyakorn, akan tetapi untuk memasukkan namanya dalam keluarga Patthiyakorn mereka harus mencabut seluruh jejak berkas yang Gun kirimkan kemana pun itu.

Normalnya proses ini akan memakan waktu kurang lebih 5 sampai 7 bulan, akan tetapi Tuan Patthiyakorn ingin proses itu terjadi secepatnya dan Gun resmi menjadi begian dari Keluarga ini.

Walau pada akhirnya Gun hanya akan bisa mengatur keluarga ini, setidaknya Chimon ataupun Ayah Chimon merasa lega karena apa yang mereka inginkan akan segera terwujud.

Rumah Sakit di Russia yang menjadi tempat dimana Gun di tangani sudah mengirimkan salinan berkas tentang kondisi keadaan.

Gun positif mengalami kerusakan otak.

Kerusakan otak yang dialami Gun belum terlalu parah, untung saja cepat terungkap hasilnya karena jika sudah parah pada akhirnya Gun hanya akan menjadi raga yang jiwanya sudah mati.

Ketika hasil itu keluar pihak rumah sakit langsung mengubah keselurahan obat dan juga infusan Gun. Dosis obat Gun cukup tinggi, jika dia terus mengkonsumsi itu maka kerusakan otaknya akan semakin parah, itulah mengapa perombakan besar besaran terjadi untuk perawatan Gun.

Kedua Patthiyakorn yang mendengar berita tersebutpun menjadi cemas dan bahagia disaat yang bersamaan. Beberapa hari, minggu, bahkan bulan,  sudah mereka lalui untuk berdiskusi tentang menjadikan Gun sebagai Penerus Keluarga dan Chimon pun sudah setuju untuk melepaskan gelarnya sebagai Tuan Muda dan memberikan gelar itu kepada orang yang akan segera menjadi Kakaknya.

Katakanlah mereka egois ingin menjadikan Gun sebagai bagian dari Keluarga Patthiyakorn. Namun mereka tidak bisa mengelak jika kejadian mereka menabrak Gun membuat mereka teringat dengan kejadian kematian Nyonya Patthiyakorn itu. Mereka semakin merasa bersalah saat tahu bahwa Gun sudah menjadi Yatim Piatu, mereka tidak bisa membiarkan Gun begitu saja dan karena itu lah mereka mengangkat Gun menjadi salah satu bagian dari hidup mereka.

Pada dasarnya Takdir selalu menemukan jalannya. Inilah takdir Gun, takdir untuk menemukan fakta tentang kerusakan otak yang dialaminya, mungkin jika bukan karena kejadian ini penyakit Gun akan terungkap saat syarat otaknya sudah rusak.

Begitupun dengan takdir kedua Patthiyakorn itu. Tuhan mengambil sosok yang menjadi Nyonya Patthiyakorn itu dua tahun yang lalu, akan tetapi Tuhan membalas kesabaran serta kebaikan mereka dengan mengutus Gun sebagai perantara kebahagian dua orang tersebut.

Begitupun takdir Off dan juga Gun. Mereka ditakdirkan untuk saling melengkapi, saling membantu, bahkan saling menyayangi. Namun segala sesuatunya tidak ada yang selamanya indah dan tidak ada yang tidak memiliki ujian. Inilah ujian mereka, ujian yang ditunjukan untuk menguji kekuatan cinta mereka, menguji kesetiaan, serta ikatan batin satu sama lain.

Gun pun harus menjalani ujian dari takdir. Selama ini hidupnya bahagia dan sempurna karena memiliki Off dalam hidupnya dan sekarang dia harus hidup jauh dari Off dengan segala kekosangan dalam hidupnya, bahkan dia harus berusaha untuk bertahan hidup seorang diri tanpa Off disisinya.

Pliss! Remember Me (END)Where stories live. Discover now