PRM 24

205 28 7
                                    

HAPPY NEW YEAR ALL.

TYPO WARNING⚠⚠⚠

“Kill me.” Suara Gun menggelegar setelah keheningan yang cukup lama. Jawaban Gun tentu saja membuat pihaknya tidak terima dengan keputusan itu, akan tetapi pancaran mata Gun begitu kuat dan meyakinkan. Dia benar benar tidak akan membiarkan siapapun terluka.

“Tuan muda tolong pikirkan lagi, jangan berpikir gegabah.” Pihak Gun berusaha untuk mengubah pemikiran Gun, tapi sepertinya itu tidak akan ada gunanya.

“Dari pada banyak nyawa harus melayang karena melindungi diriku, lebih baik mengorbankan satu nyawa dar pada mengorbankan banyak nyawa,” ucap Gun dengan lantangnya.

Kini mereka melihat, melihat betapa berbedanya Gun/White dengan Patthiyakorn lainnya. Jika yang lain justru akan dengan acuhnya mengorbankan banyak Orang, Gun justru akan dengan tegas dan lapang dada untik mengorbankan dirinya. Jelas saja dia berbeda, karena pada dasarnya dia adalah Gun, Pria mungil baik hati yang memiliki hati setulus Malaikat, tapi sayangnya itu semua harus di kotori oleh hasutan Patthiyakorn yang membuatnya mendendam.

“Lucu, kau benar benar lucu. Mengorbankan diri demi banyak Orang? Sangat bukan Patthiyakorn,” ucap Pria itu sambil tertawa. Sial! Mereka semua menghadapi pisikopat.

“Kau boleh membunuhku setelah memberitahu siapa yang menyuruhmu,” kata Gun yang membuat Pria itu meraaa senang. Dia sudah mendapatkan apa yang dia ingikan dan juga tugasnya hanya untuk membunuh Gun bagaimanapun caranya.

“Adulkittiporn.” Jawaban Pria itu membuat tangan Gun terkepal begitu kuat. Adulkittiporn, memang seharus Gun mengikuti Otaknya untuk tidak mempercayai Adulkittiporn seperti Off, Hati Gun mungkin sudah gila karena menyuruhnya untuk mencoba menerima Off.

Hati Gun terus menjerit jika dia tidak seharusnya melakukan ini semua kepada Off, tapi Otaknya terus memutar video dimana Kakek Gun -tepatnya Kakek Chimon- dibunuh oleh Tuan Adulkittipirn terdahulu padahal Kakek Gun tidak tahu apa apa. Hati dan Otak Gun selalu beradu tiap harinya, berlomba lomba untuk mengendalikan Gun. Tidak Hati dan Otaknya, tapi mimpinya juga masih menghantuinya, memaksa Gun untuk setidaknya menyedari sesuatu yang merupakan kenyataan, sebelum dirinya jatuh dalam kebohongan semakin dalam.

“Keluar,” titah Gun pada anak buahnya. Dia yakin Pria itu memiliki sesuatu yang ingin dia bicarakan padanya, tapi seolah tertahan karena terlalu banyak saksi disini.

Meski awalnya menolak keras akhirnya Orang-orang itu keluar dari Gedung Utama dan meninggalkan Gun dan Pembunuh itu sendirian. Pembunuh itu tertawa saat melihat bagaimana Gun sebenarnya, dia seolah mengetahui segalanya tapi Gun sama sekali tidak mengetahui apapun. Tanpa Gun tahu kalau hilangnya ingatan Gun sudah sangat di peralat hingga membuatnya seperti ini.

Pembunuh itu memutari Gun dari atas sampai bawah, dia meneliti segala yang ada ditubuh Gun. Sudah pasti Orang ini tahu sesuatu tentang Gun yang bahkan tidak diketahui oleh dirinya sendiri.

“Lihat dirimu. Tuan Muda Patthiyakorn yang selama ini dicari cari ternyata adalah Kekasih Off Jumpol Adulktiiporn.” Gun masih diam meski Pembunuh itu mengatakan hal yang tidak masuk akal, bagaimana mungkin dia dan Off adalah sepasang Kekasih.

“Dulu kau selalu beringkah seperti Orang yang sangat tidak mampu, tapi siapa sangka kau ternyata adalah Tuan Muda dari Patthiyakorn. Sebenarnya kau tidak tinggal di Russiakan? Itu pasti hanya alibimu saja agar bisa bersama dengan Kekasihmu, eh tunggu.” Seolah menyadari sesuatu Pembunuh itu terdim sesaat lalu kembali berbicara dengan dia berada di hadapan Gun.

“Kau bertunangan dengan Jarasphun, bukannya kau Kekasih si Jumpol anak malang itu,” hina Pria itu yang membuat emosi Gun semakin terpancing.

“Jangan menghinanya,” tekan Gun yang membuat Pria itu justru tersenyum.

Pliss! Remember Me (END)Where stories live. Discover now