PRM 9

404 52 5
                                    

Layar monitor dan berkas berkas investigasi memenuhi ruangan tersebut. Itu sebenernya adalah ruangan dimana anak buah Tay berkerja, tetapi setelah kejadian Gun dia ikut menetap diruangan itu.

Russia. Mereka semua jelas tahu kalau Gun memang dibawa ke Luar Negri, akan tetapi mereka tidak tahu dimana negara yang menjadi tujuan pengobatan Gun itu. Namun setelah Off memberitahu kalau Ayahnya mendapat info kalau Gun berada di Russia, itu benar benar memudahkan mereka dalam memperluas jaringan pencarian Gun.

Mereka tidak mungkin mencari di seluruh dunia hanya untuk mencari Gun bukan? Jika tidak karena clue itu mungkin mereka benar benar akan mencari sampai ke ujung dunia.

Ruangan itu dipenuhi oleh perangkat perangkat komputer dan juga layar monir, ada juga berkas berkas yang menumpuk disana. Itu sebenernya adalah ruangan anak buah Tay untuk melakukan investigasi atau bahkan mencari sesuatu. Namun setelah Gun menghilang dan sangat sulit ditemukan, Tay selalu ada diruangan itu bahkan Off pun beberapa kali memasuki ruangan tersebut bersama sahabatnya.

“Cari nama Gun di Russia,” perintah Tay yang langsung dilakukan oleh 4 orang tim ITnya.

Tay sendiri menarik Off ke sisi lain ruangan tersebut. Ada satu tumpuk berkas yang menggunung disana, itu semua adalah hasil hasil informasi yang mereka dapat untuk menyatukan informasi nantinya.

“Ini semua informasi dari awal yang berhasil lo dapetin?” tanya Off yang diangguki oleh sahabatnya itu.

“Rumah Sakit Berjuansa adalah tempat pertama Gun dirawat, keadaan Gun pasti parah makanya di transfer keluar negeri, yang bawa Gun pergi itu dua orang laki laki, dan terakhir berkat lo Off, dia ada Russia,” jelas Tay yang membuat Off melihat berkas tersebut.

“kesimpulannya itu Gun dibawa dua orang Pria itu ke Rumah Sakit Berjuansa, tapi karena kondisi Gun parah atau mungkin serius makanya dia di transfer ke Rumah Sakit yang ada di Russia?” Off merekap kembali penjelasan yang tadi diberikan oleh Tay.

“Yap.”

“Sekarang tim gua lagi nyari lokasi rumah sakitnya, Russia luwas kalo kita cuman tau negaranya doang susah buat nyarinya,” lanjut Tay sambil duduk dibangkunya.

Kepalanya sedikit pusing karena tadi dia sempat minum diacara kampus. Tay tidak mabuk, maksudnya belun mabuk. Untung saja teman sefakultasnya yang tahu tentang persahabatannya dengan Off dan kebetulan melihat Off langsung memberitahu Tay, sehingga Tay tidak lanjut minum.

“Peng, gimana kalau kita ke Russia?” pertanyaan Off membuat Tay memijat pangkal hidungnya, sahabatnya ini makin lama makin setres.

“Lo masih murid baru dan udah ijin berkali kali, gua tau itu sekolah punya keluarga lo tapi lo mau jadi lulusan bego?” tanya Tay balik.

“Tap–”

“Stttt, perasaan yang nyaris mabok gua, kok lo yang ngelantur sih Off,” potong Tay, “kita cari tau dulu dia ada di kota apa, biar kita nyarinya makin gampang oke?” tawar Tay yang membuat Off terdiam sebentar walau pada akhirnya dia mengiyakan perkatan Tay.

Tay benar. Tidak mungkin jika mereka harus mencari Gun diseluruh Rumah Sakit Russia, itu akan memakan waktu yang sangat lama pastinya. Keputusan yang paling tepat adalah setidaknya menunggu sampai mereka tahu dikota mana Gun berada.

Namun yang mereka tidak tahu adalah bahwa Keluarga Patthiyakorn tidak akan membiarkan mereka menemukan Gun begitu saja. Terutama Chimon, dia tidak akan membiarkan Off untuk menemukan atau bahkan mengambil Calon Kakaknya itu.

Tidak akan. Chimon tidak akan membiarkan Gun pergi darinya, dia tidak akan melepaskannya sama sekali.

Drtt drtt drtt.

Pliss! Remember Me (END)Where stories live. Discover now