Chapter 33 : Orion Dragonite

0 0 0
                                    

Sementara itu di Kuil Asgar, tampak sesosok pemuda dengan rambut panjang keemasan memasuki sebuah ruangan yang dijaga oleh dua orang dengan jubah hitam. Langkah pemuda dengan pedang besar di punggungnya menggema di dalam kuil yang sepi itu.

"Ada apa, Calahad? Apakah kau menemukan sesuatu?" tanya sosok berjubah dengan lambang phoenix yang tengah berdiri menghadap sebuah jendela besar.

Pemuda bernama Calahad itu berlutut. "Maester, aku dan Yuri telah menyelidiki sumber energi yang sempat terlihat. Kami mengikutinya sampai ke wilayah Althena, tapi setelah itu kami kehilangan jejak saat mereka berada di wilayah kecil bernama Loreimar."

Sosok yang tak lain adalah Maester Gerrald itu mengusap janggutnya seraya mengangguk. "Bagaimana dengan mereka?"

Calahad bangkit dari posisinya. "Segel hampir seluruhnya sudah terbuka, perkiraanku hanya tinggal menunggu waktu sampai segel terakhir terlepas dan kita bisa melangkah ke rencana selanjutnya," beber pemuda itu.

Maester Gerrald menyunggingkan sebuah senyuman. "Rencana awal yang diawali Arcanar Wiseman berjalan lancar. Tinggal bagaimana Caira sekarang menyelesaikan tugasnya."

"Tapi, Zodiac juga mulai bergerak, Maester. Mereka mulai mengumpulkan Paladia dan berusaha mencegah segel Astralis terbuka," ujar calahad melanjutkan laporannya.

Tanpa diduga, Maester Gerrald menggebrak meja yang ada di hadapannya. "Dasar bodoh! Apa yang dipikirkan olehnya?"

Calahad tak merespon kemarahan Maester Gerrald. 

"Apakah dia juga mengincar Paladia milik Asgar yang dibawa Lucas dan Millia?"

"Zodiac sempat mendapatkannya kembali, sebelum Animalium bawahan Lucas Green merebutnya kembali," jawab Calahad cepat.

"Di mana mereka sekarang?"

"Kami kehilangan jejak usai mereka memasuki Loreimar. perkiraan kami, mereka ada di wilayah Utara."

"Vandescar?" Maester Gerrald mengernyit, lalu menampilkan seringai aneh di wajahnya.

***

Lucas dan Millia yang tengah berbincang dengan Leonidas tampak terkejut melihat kedatangan Caira bersama seorang pria dengan zirah hitam di sampingnya.

"Siapa dia, Caira?" heran Lucas.

"Dia, Dragonite yang dulu kita temui di Pyrolide." Caira melirik pria berzirah yang tengah bersidekap itu.

"Aku Dragonite, atau bisa dipanggil Orion Pride, Astralis sekaligus pengawal pribadi Tuan Leon Wiseman." Orion membuka suara.

Lucas dan Millia saling berpandangan. "Selama ini kau tidak pernah muncul, apa ada sesuatu?" tanya Lucas tanpa basa-basi.

Orion melirik Caira sekilas. "Itu karena gadis ini belum mencapai batas maksimal kekuatannya. Memanggilku keluar dari Dunia Astralis memerlukan kekuatan magis yang tidak sedikit," ungkap Orion.

"Apa ada hal yang penting, sehingga Raja Naga menampakkan jati diri?" sambung Lucas.

"Astralis ketujuh yang akan kalian bangkitkan, tidak berada di dunia ini. Dia berada di dimensi yang berbeda. Kalian memiliki satu tiket ke sana," jelas Orion.

Caira menatap lekat Orion. "Satu tiket? Maksudmu, setelah kita di sana, kemungkinan kembali ke Alcholyte sama sekali tidak ada?"

"Berbeda dengan Kuil Astralis yang kau temui," ujar Orion pelan, "Kuil Stellar Nirva memiliki sub kuil yang dijaga oleh para pengawalnya yang tidak bisa kau anggap remeh, sementara kau tidak bisa ke sana dengan anggota yang melebihi batas kekuatanmu."

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Sep 19, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Alcholyte Saga : Tujuh AstralisDonde viven las historias. Descúbrelo ahora