part 3

50.1K 3.5K 20
                                    

Hari demi hari berlalu, kini sudah lewat 2 minggu setelah kejadian malam itu. Tidak ada komunikasi yang terjadi antara Nela dan Gibran, meskipun biasanya juga seperti itu. Tapi tidak ada kah usaha Gibran untuk meminta maaf pada Nela?

Nela pusing memikirkan hubungan mereka yang masih jalan ditempat. Ingin memutuskan tapi yakin bahwa orang tuanya tidak akan setuju. Jika dipertahankan pun malah makan hati yang ada.

Biarkan sajalah hubungan ini berjalan sesuai kehendak Tuhan. Jika memang mereka berjodoh semoga saja Gibran akan merubah sikapnya yang kerap kali membuat Nela sakit hati.

Nela membuka handphonenya dan melihat-lihat apa yang sedang trending saat ini. Matanya tiba-tiba saja terbelalak melihat sebuah artikel yang mencuri perhatiannya.

Dengan rasa penasaran yang dalam, Nela membuka artikel tentang seorang designer muda yang katanya baru saja merilis baju rancangannya hasil berkolaborasi dengan salah satu artis ternama Indonesia.

Bukan bajunya yang membuat Nela tertarik untuk melihatnya, namun nama designer itu sangat mencuri perhatian Nela. Disana tertera sebuah foto yang menampilkan designer tersebut. Nela mengamati dengan seksama, apa benar orang ini adalah orang yang sama dengan dugaannya? Apakah ini sosok dari mantan Gibran, tunangannya?

Dari yang Nela dengar dari tante-tante Gibran Dina merupakan perempuan karir yang sukses, tapi sampai saat ini Nela masih belum pasti mengetahui pekerjaan Dina itu. Tidak tertarik juga untuk bertanya pada Gibran karena sudah pasti dia akan menjawab seperti ini 'untuk apa kamu tau.'

Nela mematikan handphonenya dan segera bersiap untuk berangkat gym. Sebagai selebgram juga model, tubuh merupakan aset penting dalam pekerjannya. Nela tidak ingin jumlah pengikutnya berkurang jika dia terlihat lebih gendut dari biasanya.

Kini Nela telah siap dengan pakaian gym nya, hasil endorse bulan lalu. Nela mengambil tas dan memasukkan dompet dan handphone nya. Tidak lupa Nela juga membawa sebuah air agar nanti dia tidak perlu berhenti membeli minuman dulu.

Nela kini telah sampai ditempat gym. Disana Nela mencoba berbagai alat dipandu oleh pemandunya. Dulu Nela adalah orang yang paling malas jika disuruh olahraga tapi sekarang itu adalah hal wajib yang harus dilakukannya setiap minggu. Meskipun tidak selalu datang ke tempat gym setidaknya Nela harus melakukan olahraga ringan dirumah agar tubuh idealnya tetap terjaga.

Saat Nela tengah asik berjalan di atas treadmill tiba-tiba seorang laki-laki menghampiri nya.

"Hai." Sapa laki-laki tersebut yang tidak Nela kenal.

"Hai." Meskipun tidak mengenalnya bukan berarti dia tidak akan membalas sapaan orang tersebut. Pekerjaan nya sebagai selebgram membuat Nela harus bersikap ramah kapanpun dan di manapun.

"Saya Reyhan." Nela menghentikan treadmill tersebut dan berkenal dengan laki-laki itu.

"Nela."

"Saya sudah kenal dengan Anda. Anda model yang kemarin baru saja menjadi partner Kevin itu kan?"

"Ah ya benar sekali. Jika boleh tau ada keperluan apa dengan saya?"

"Begini saya dengar dari salah satu rekan saya bahwa dengan menjadikan Anda sebagai model mereka, membuat produk mereka laris terjual dan respon orang-orang pun baik. Dan saya pun tertarik menjadikan Anda sebagai partner saya."

"Saya senang mendengarnya. Jika Anda tertarik berkerjasama dengan saya, Anda bisa menghubungi manajer saya terlebih dahulu."

"Baiklah. Boleh saya meminta kontak Anda?"

"Tentu." Nela mengambil ponselnya dalam tas dan bertukar kontak dengan laki-laki tersebut.

"Senang berkenalan dengan Anda. Sampai berjumpa dilain kesempatan." Nela dan Reyhan berjabat tangan dan obrolan mereka terhenti sampai disitu.

Nela membuka ponselnya, membuka akun Instagram dan ada yang aneh disana. Nela mengklik instastory milik Gibran. Nela penasaran kira-kira apa isi dari story tersebut. Gibran sangat jarang sekali membuat story bahkan hampir tidak pernah rasanya selama mereka bertunangan. Kerasukan apa kira-kira laki-laki dingin itu sampai membuat story hari ini?

Muncul sebuah foto perempuan memegang bunga disana, Gibran me-repost postingan dari seseorang. Nela berusaha mencerna maksud dari story Gibran. Nela mengklik foto tersebut dan muncullah postingan dari akun yang membuat hati Nela berdetak dua kali lipat. Apalagi jika melihat dari komen seolah semua orang memihak pada Gibran untuk kembali dengan masa lalunya.

Apalagi ini. Masalah yang kemarin saja belum selesai dengan santainya Gibran malah me-repost foto mantannya. Seumur-umur Nela hidup tidak pernah dia merasakan seterbuang ini.

Sebagai tunangannya dari seorang Gibran, Gibran tidak pernah memposting foto Nela sekali pun. Dan sekarang dengan santainya Gibran malah me-repost foto mantannya. Segitu memalukan kah bersanding dengan Nela sampai-sampai hubungan ini harus dirahasiakan? Nela marah, harga dirinya sudah diinjak-injak oleh laki-laki tidak tau diri itu.

Nela segera mengemas barang-barangnya dan segera pergi dari tempat gym. Mood nya sudah rusak sejak melihat story Gibran. Ingin sekali rasanya Nela mencakar muka tampan Gibran. Biar saja Gibran jadi jelek dan Nela yakin Dina tidak akan menyukainya lagi.

Nela mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Walaupun dirinya sedang panas saat ini tapi akal sehatnya masih bekerja untuk tidak kebut-kebutan dijalan. Jika menabrak sesuatu bisa bahaya nantinya.

Brak

Mobil yang awalnya melaju kini sudah berhenti. Nela mematung ditempat, terdengar kaca disampingnya diketuk oleh seseorang.

Beberapa detik tersadar, Nela langsung meraih handphonenya dan mencoba menelepon Laudi. Panggilan pertama tidak diangkat, tidak menyerah Nela mencobanya lagi dan beberapa panggilan selanjutnya tidak juga membuahkan hasil.

Air mata Nela kini sudah menetes membasahi kedua pipinya. Kaca yang terus digedor oleh seseorang diluar sana membuat Nela semakin panik. Nela mencari-cari kontak siapa kira-kira yang dapat dia mintai tolong.

Pandangannya tertuju pada satu nama yang menjadi harapannya saat ini. Nela mendial nomor tersebut. Panggilan pertama tidak diangkat, Nela tetap mencoba karena sudah tidak tau akan menghubungi siapa lagi selain orang ini.

"Halo." Suara berat seorang laki-laki menyapanya.

"Mas Gibran. Tolong aku." Ucap Nela disela isakannya.

"Saya sibuk."

"Aku nabrak Mas." Nela memberitahu dengan cepat. Jika tidak Gibran akan mematikan panggilan mereka. Nela tidak mau diamuk masal.

Diseberang sana Gibran terkejut, beberapa detik Gibran tidak membalas dia mendengar Isak tangis Nela dan suara bising.

"Dimana kamu sekarang?" Tanya Gibran langsung mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju tempat Nela berada.

"Cepat kirim lokasi kamu." Gibran mematikan sambungan teleponnya. Gibran menghela nafas pelan, tunangannya ini memang merepotkan. Sekian lama tidak pernah menghubunginya, sekarang malah menghubungi untuk menyelesaikan masalah saja.

TBC

Mau ngasih tau aja guys kalau Laudi itu asisten merangkap manajernya Nela ya.

Tetap semangat vote dan tungguin kelanjutannya.

Selebgram in loveWhere stories live. Discover now