Bab 1

239 58 16
                                    

✿ ✿ ✿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✿ ✿ ✿

✿ ✿ ✿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"LO KENAPA NGIKUTIN GUE MULU, SIH?" teriak seorang gadis disebuah Cafe.

Teriakannya yang nyaring sontak membuat semua pengunjung di Cafe itu menatap kearahnya dengan tatapan bingung.

"Sea! Apa-apa'an kamu, hah!?" bentak seorang pria yang diketahui adalah pemilik Cafe itu.

"M-maaf, Pak!" jawab Sea gugup sembari menunduk. "Ya sudah, sekarang kamu kembalilah bekerja. Masih banyak pesanan yang belum kamu antarkan!" ujar pria itu sebelum berlalu pergi.

Sea mengusap dada saat menyaksikan kepergian bosnya, namun senyuman itu seketika hilang saat matanya mengarah kesebuah kursi disampingnya.

"Ini semua gara-gara Lo tau nggak? awas aja kalau Lo ngikutin gue lagi, gue tabok lu." ancamannya kemudian berlalu meninggalkan pria yang duduk di kursi dengan tatapan datar dan kosong.

•••••

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 malam. Sea menatap kearah jam tangannya seraya menghela nafas berat.

"Akhirnya, pekerjaan gue beres jugak. Tinggal bersih-bersih, lepas itu tutup dan gue bisa pulang deh," Sea berseru sembari mulai membereskan Cafe.

Ya, karna malam ini adalah giliran Sea untuk menutup Cafe. Sea sendiri sudah terbiasa dengan pekerjaan ini, pekerjaan yang tidak terlalu sulit untuk dilakukan.

Selang berapa menit Sea selesai dengan pekerjaannya. Kini, ia hanya tinggal membersihkan beberapa meja didepan sebelum tutup. Sea meraih kanebo basah dan membawanya kedepan.

"Udah selesai?"

Sea menatap kesal kerah suara itu. 'Udah gue duga,' Sea membatin.

"Lo gak denger kata-kata gue, gue nyuruh Lo pergi dan jangan ngikutin gue lagi kan. Lo punya telinga gak sih?" ketus Sea emosi.

"Gue gak bakalan pergi sebelum Lo mau bantuin gue,"

Lagi dan lagi Sea menghela nafas panjang, spontan ia menghempaskan tubuhnya ke kursi. Rasa lelah seakan menguras seluruh tenaganya.

Tanpa aba-aba pria itu duduk didepan Sea dengan tatapan penuh harap. "Biarin gue tinggal sama Lo, please," ujarnya memohon kepada Sea.

Sea menatap datar kearah pria itu, entah kenapa ia harus bertemu dengan pria ini. Sudah satu minggu pria itu terus mengikutinya. Dan selama itu juga Sea menjadi kesal karena orang-orang beranggapan jika Sea sudah gila karena sering berbicara sendiri.

Sea memijit pelipisnya sembari teringat kejadian seminggu yang lalu.

To be continued

To be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ෆෆෆ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ෆෆෆ











Cute Ghost [End]Where stories live. Discover now